Sebuah bus yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan tragis di kawasan Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024). Kejadian mengenaskan ini dilaporkan merenggut belasan korban jiwa.
Peristiwa ini dikabarkan terjadi sekitar pukul 18.45 WIB. Bus pariwisata tersebut mengalami rem blong saat posisi menurun hingga menghantam beberapa kendaraan.
Untuk lebih jelasnya, Popmama.com telah merangkum beberapa fakta kecelakaan bus maut di Subang yang menelan belasan korban jiwa.
1. Bus alami rem blong hingga menabrak sejumlah kendaraan
Instagram.com/gallery_bus.indonesia
Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG yang ditumpangi oleh para pelajar dikabarkan tengah melaju dari arah selatan menuju utara.
Setibanya di lokasi yang menurun, bus tiba-tiba mengalami rem blong dan oleng. Seketika bus langsung menabrak mobil Daihatsu Feroza D 1455 VCD serta beberapa sepeda motor di tempat.
Bus baru berhenti setelah menghantam tiang di bahu jalan. Tak lama kemudian, insiden ini terekam oleh warga yang kemudian tersebar di media sosial.
2. Peristiwa kecelakaan memakan 11 korban jiwa
Freepik/rawpixel.com
Peristiwa mengenaskan ini pun dilaporkan memakan 11 korban jiwa dengan rincian 9 pelajar, seorang guru hingga seorang pengendara sepeda motor yang berada di lokasi kejadian. Sebanyak 10 orang yang meninggal terdaftar sebagai warga Depok, sementara 1 orang pengendara sepeda motor merupakan warga Subang.
Momen tragis itu tercatat ada 64 korban dengan 11 di antaranya meninggal dunia, 13 luka berat, dan 40 luka ringan. Para korban segera dilarikan ke RSUD Subang serta dirawat di Puskesmas Palasari Ciater dan Puskesmas Jalancagak.
Editors' Pick
3. Bus dilaporkan tak punya izin kelayakan berkendara
Freepik/onlyyouqj
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menyebut bus itu tak memiliki izin angkut. Berdasarkan pemeriksaan, status uji berkala bus telah kedaluwarsa sejak 2023 lalu.
"Status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023," tutur Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aznal di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
4. Bus diduga alami rem blong
Unsplash/David von Diemar
Kecelakaan maut yang dialami bus tersebut diyakini karena rem blong, sehingga sopir tak mampu mengendalikan bus saat melaju di turunan.
Hal ini dipertegas dengan investigasi kepolisian yang tak menemukan jejak pengereman di lokasi kejadian. Beberapa saksi di TKP turut dimintai keterangan untuk mengumpulkan bukti-bukti.
5. Rem sempat diperbaiki oleh sopir sebelumnnya
Unsplash/Hobi Industri
Beberapa sumber menyebut bus sempat mendapat perbaikan rem sebelum kecelakaan terjadi. Bus sempat diperbaiki sekitar 800 meter dari lokasi kejadian.
Perbaikan rem bus telah dilakukan oleh montir sebelum akhirnya melanjutkan kembali perjalanan. Sayangnya, bus mengalami kecelakaan di jalan menurun hingga menewaskan 11 orang.
6. Sopir bus mengalami luka berat
Unsplash/Ash Gerlach
Sopir bus berinisial SAD dilaporkan mengalami luka berat akibat dari kecelakaan. Sang sopir pun segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Kepolisian pun belum bisa meminta keterangan terhadap sang sopir karena masih menunggu perawatan. Hingga akhirnya, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan secara rinci.
Kronologi Kecelakaan Bus Maut di Subang
patrika.com
Ilustrasi
Melansir IDN Times, kecelakaan maut tersebut berawal dari sebuah bus Trans Putera Fajar dengan nopol AD 7524 OG yang melaju dari arah Bandung menuju Subang dengan kondisi jalan yang menurun.
Mendekati lokasi kecelakaan, bus tersebut diduga mengalami rem blong hingga meluncur bebas. Beberapa penumpang bus dilaporkan telah lebih dulu berteriak karena diberi tahu jika bus itu mengalami rem blong.
Tak berselang lama, bus menghantam sebuah mobil Daihatsu Feroza D 1455 VCD serta sejumlah sepeda motor. Dilaporkan sebanyak 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam peristiwa maut tersebut.
Itu tadi beberapa fakta mengenai kecelakaan bus maut di Subang yang menelan 11 korban jiwa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan, ya.