MUI Terbitkan Fatwa Larangan Mengucap Salam Hari Raya Agama Lain
MUI menganggap ucap salam lintas agama bukan bentuk toleransi sebenarnya
1 Juni 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait pelarangan umat Muslim untuk mengucapkan hari raya agama lain. Pada gelaran ijtima ulama Komisi Fatwa ke-7 di Bangka, MUI menganggap pengucapan tersebut mencampuradukkan agama.
"Beberapa tindakan sebagaimana yang dimaksud seperti di atas dianggap sebagai mencampuradukkan ajaran agama," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am dalam keterangan resminya, Kamis (30/5/2024).
Tak hanya itu, MUI juga menerbitkan aturan lain terkait toleransi agama lain. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar MUI melarang umat Islam mengucapkan hari raya agama lain.
1. MUI menilai mengucap salam agama lain bukan makna toleransi sebenarnya
Lebih lanjut, Ni'am mengatakan umat Islam tak seharusnya menggabungkan ajaran agama lain termasuk mengucapkan salam dengan disertai salam agama lain. Menurutnya, hal tersebut bukan bagian dari bentuk toleransi antar umat beragama yang sebenarnya.
Selain itu, Ni'am turut menjelaskan mengucapkan salam merupakan sebuah doa yang bersifat 'ubudiyah atau mengabdikan diri kepada Allah SWT.
"Karenanya harus mengikuti ketentuan syariat Islam dan tidak boleh dicampuradukan dengan ucapan salam dari agama lain," tuturnya.
Editors' Pick
2. Umat Islam dibolehkan mengucap salam yang tak memiliki unsur keagamaan
Ni'am menilai pengucapan salam yang memiliki unsur agama atau ibadah lain oleh umat muslim hukumnya haram. Namun, ia masih membolehkan pemeluk agam Islam untuk mengucapkan salam yang tak memiliki unsur keagamaan.
"Dalam forum yang terdiri atas umat Islam dan umat beragama lain, umat Islam dibolehkan mengucapkan salam dengan Assalamualaikum atau salam nasional yang tidak mencampuradukkan dengan salam doa agama lain, seperti selamat pagi," imbuhnya.