Dokter Lois Owien, yang merupakan salah satu dokter asal Kalimantan Utara dikabarkan meninggal pada Senin (6/6/2022). Meninggalnya dokter Lois Owien dikabarkan oleh Roy Suryo yang ditulis melalui akun Twitter pribadinya.
"Rest in Peace dr Lois Owien," tulis Roy Suryo.
Meninggalnya dokter Lois Owien diyakini saat tengah menjalani perawatan. Dokter Lois Owien sempat berjuang selama enam bulan untuk menghadapi kanker serviks yang dideritanya.
Dokter Lois Owien sempat menjadi pemberitaan karena pernyataan kontroversinya pada 2021 silam. Kala itu, dia mengungkapkan jika tidak percaya dengan keberadaan Covid-19 di Indonesia.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum biodata dan profil Dokter Lois Owien yang meninggal setelah berjuang enam bulan menghadapi kanker serviks.
Biodata Singkat Dokter Lois Owien
Dok. IDN Times
Nama lengkap: Lois Owien
Profesi: Dokter
Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (2004)
Akun Instagram: @dr_lois7
Setelah mengetahui biodata singkat mengenai dokter Lois Owien, berikut beberapa fakta menarik lainnya mengenai sosok dokter asal Kalimantan Utara itu.
1. Pernah berkuliah di Malaysia
Instagram.com/farhatabbasofficial
Dokter Lois Owien merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada 2004. Kemudian, dia sempat melanjutkan pendidikannya di Malaysia.
Saat di Malaysia, dia menempuh pendidikan anti agingmedicine di sana. Hanya saja, pendidikan yang sudah ditempuhnya belum bisa dikatakan sebagai dokter spesialis kedokteran, melainkan hanya sebatas magister saja.
Editors' Pick
2. Sudah sakit sejak akhir 2021
Pexels/Karolina Grabowska
Menurut dokter Ari Yusnita selaku anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Utara, dokter Lois Owien sudah mengalami sakit sejak akhir 2021 lalu, tepatnya pada bulan Desember. Saat itu, tiba-tiba saja dokter Lois mengalami pendarahan.
Usai memeriksakan penyakitnya, dokter Lois dinyatakan mengalami kanker serviks selama enam bulan terakhir. Penyakitnya terungkap setelah mengalami pendarahan secara tiba-tiba.
"Sakit dari bulan 12 (sejak Desember 2021), iya awalnya tau-tau ada pendarahan," ucap Ari Yusnita.
3. Meninggal saat di Tarakan
Instagram.com/farhatabbasofficial
Setelah mengetahui penyakitnya, dokter Lois sudah berulang kali berobat ke Jakarta. Hal itu disampaikan oleh ketua IDI Tarakan, Sigit Prastyanto.
"Katanya sudah berobat ke Jakarta, bolak-balik Tarakan," ujarnya.
Saat akan berangkat berobat ke Jakarta, tiba-tiba kondisi dokter Lois drop dan akhirnya batal untuk terbang ke Jakarta. Dokter Lois dinyatakan meninggal setelah batal berangkat berobat ke Jakarta.
"Sebenarnya mau berobat juga ke Jakarta, besoknya berangkat. Besoknya berobat, tau-tau drop tidak sempat dibawa ke rumah sakit," kata Sigit.
Meninggalnya dokter Lois saat itu sedang berada di kampung halamannya, Tarakan, Kalimantan Utara.
4. Mengundang kontroversi karena tidak percaya Covid-19
Pexels/Cottonbro
Saat Indonesia sedang dilanda wabah Covid-19 yang tinggi, dokter Lois justru tidak percaya dengan kabar tersebut. Hal ini terungkap saat dirinya diundang dalam talkshow yang dibawakan Hotman Paris.
Pada acara tersebut, Hotman Paris menyinggung masalah Covid-19 yang tidak dipercayai oleh dokter Lois. Dokter Lois sempat berdebat dengan Hotman Paris, bahkan ia mengatakan jika adanya virus tersebut karena indikasi obat-obatan yang berlebih.
Pernyataan dokter Lois langsung saja menjadi perhatian banyak orang dan tidak sedikit yang mengkritik pernyataannya.
5. Sudah tidak aktif menjadi dokter sejak 2017
Freepik/xb100
Setelah pernyataan kontroversinya itu, banyak pihak yang mengkritik dokter Lois yang menurutnya terlalu mengada-ada. Salah satunya dari sesama rekan dokter, yaitu dokter Tirta Mandira Hudhi.
Pada sebuah unggahan di akun Twitter pribadinya, dokter Tirta menjelaskan kalau Lois Owien sudah tidak aktif menjadi seorang dokter. Dia menyebut jika Surat Tanda Registrasi (STR) milik dokter Lois sudah tidak aktif sejak 2017, bahkan tidak terdaftar di Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
Itulah biodata dan profil dokter Lois Owien yang telah meninggal setelah enam bulan berjuang menghadapi kanker serviks.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan.