Singapura Laporkan Kenaikan Kasus Covid-19 Akibat Varian JN.1
Warga setempat diimbau kenakan masker dan perketat protokol kesehatan
18 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Singapura kini tengah dilanda kenaikan kasus Covid-19 yang cukup tinggi. Negara tetangga Indonesia itu melaporkan peningkatan 75 persen atau naik menjadi 56.043 kasus dari yang sebelumnya 32.035 kasus.
Melonjaknya kasus Covid-19 di Singapura dimulai sejak minggu terakhir bulan November 2023 lalu. Diyakini gelombang kenaikan kasus disebabkan oleh varian Covid-19 JN.1, sublineage dari varian BA.2.86.
Agar lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi seputar peningkatan kasus Covid-19 di Singapura secara lebih detail.
1. Jumlah pasien rawat inap semakin bertambah
Dilaporkan jumlah pasien rawat inap akibat Covid-19 kian bertambah menjadi 350 orang dari 225 orang per hari. Kasus itu diperparah dengan rata-rata pasien yang menjalani perawatan ICU sebanyak 9 kasus, 5 kasus lebih banyak dari sebelumnya.
Tak hanya itu, Covid-19 juga menambah jumlah pasien yang masuk ke Unit Gawat Darurat di Outram Community Hospital. Hal ini muncul dari video yang diunggah The Straits Times di akun Facebook, Selasa (12/12/2023).
"Saya diberitahu bahwa tidak ada tempat tidur yang tersedia di bangsal karena sudah terisi penuh. Saya kemudian ditempatkan di aula besar unisex dekat Outram Community Hospital," ujar salah satu pasien tersebut kepada The Straits Times.
Editors' Pick
2. Belum bisa dipastikan tingkat keparahan varian JN.1
Seperti yang sudah dilaporkan, kenaikan kasus Covid-19 di Singapura disebabkan meluasnya varian JN.1 yang merupakan bagian dari BA.2.86. Meski begitu, belum ada kepastian apakah varian tersebut mudah menular atau memiliki tingkat keparahan lebih tinggi dari varian lain.
"Berdasarkan data yang tersedia secara lokal maupun internasional, untuk saat ini belum ada indikasi yang jelas apakah BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," terang Kementerian Kesehatan Singapura, dilansir dari Channel News Asia.
3. Singapura tegaskan agar masyarakat tetap mengenakan masker
Pemerintah Singapura menegaskan agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan seiring dengan peningkatan Covid-19 di wilayahnya. Warga dianjurkan untuk memakai masker di tempat ramai dan di ruangan tertutup.
Singapura juga menyarankan orang yang tengah mengalami sakit pernapasan akut untuk tetap di rumah dan menghindari kontak fisik.
4. Pemerintah Kepulauan Riau imbau warga waspadai Covid-19 dari Singapura
Sementara itu, pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) turut mengimbau masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan. Kepri dinilai menjadi salah satu pintu perjalanan dari Singapura menuju Indonesia.
"Untuk sementara kita hanya mengantisipasi agar lonjakan kasus Covid-19 tidak masuk ke Provinsi Kepri," jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Muhammad Bisri, dikutip dari IDN Times.
Kendati demikian, Pemprov Kepri memastikan belum ada warga Indonesia yang terpapar Covid-19. Bisri juga menyebut belum ada anjuran dari pusat untuk memperketat pengawasan pelabuhan internasional di Provinsi Kepri.
Itu tadi beberapa informasi seputar Covid-19 yang kembali melonjak di Singapura akibat varian JN.1 atau BA.2.86. Walau varian tersebut belum sampai di Indonesia, kamu tetap harus patuhi protokol kesehatan dan kenakan masker saat beraktivitas di keramaian, ya.
Baca juga:
- Jelang Nataru Covid-19 Meningkat, Kemenkes: Segera Vaksin!
- 2 Pasien Covid-19 Meninggal, Masyarakat Diimbau Pakai Masker
- Waspada, Covid-19 di Indonesia Alami Lonjakan Imbas Varian Baru