Gejala dan Penyebab dari Gangguan Trigger Finger
Trigger finger dapat diobati dengan melakukan penanganan mandiri di rumah
4 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Trigger finger atau diartikan sebagai jari pelatuk merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menekuk dan meluruskan jari yang diakibatkan adanya tendon fleksor (urat) yang terperangkap. Biasanya kondisi jarinya akan menekuk dan merasa kesulitan saat meluruskan.
Trigger finger banyak dialami oleh masyarakat yang berada diusia produktif. Salah satu penyebab dari trigger finger ini, yaitu aktivitas yang banyak menggunakan tangan.
Kondisi ini memang tidak mengancam nyawa, namun banyak masyarakat yang belum mengerti mengenai trigger finger. Keluhan yang terjadi saat mengalami kondisi ini tentunya akan mengganggu aktivitas dalam keseharian seseorang.
“Penggunaan jari atau tangan secara berulang saat melakukan aktivitas akan menyebabkan iritasi pada area pulley dan pembengkakan. Sehingga jari akan terkunci pada posisi fleksi atau menekuk. Trigger ini akan terjadi saat ingin meluruskan jari,” jelas dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, Sp.OT dalam acara Webinar Kenali dan Atasi Trigger Finger via zoom, Jumat (29/1/2021).
Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi lebih lanjut seputar trigger finger.
1. Gejala yang dialami oleh masyarakat saat terkena trigger finger
Gejala yang paling sering dirasakan oleh pasien saat mengalami trigger finger, yaitu:
- Nyeri pada jari-jari dan terasa terkunci. Kondisi ini diakibatkan adanya iritasi dan pembengkakan.
- Ada bunyi kletek saat menekuk atau meluruskan jari.
- Saat ingin meluruskan jari akan membutuhkan bantuan jari lain.
- Kaku pada jari tangan, khususnya saat pagi hari. Hal ini disebabkan saat malam hari tendon pada jari seseorang akan sedikit membesar dari biasanya. Sehingga, dipagi hari akan merasakan nyeri.
Trigger finger paling sering terjadi di jari manis dan telunjuk. Namun, tidak menutup kemungkinan jari lainnya akan terkena. Kondisi ini dapat terjadi pada lebih dari satu jari di dalam satu tangan.
Editors' Pick
2. Penyebab terjadinya trigger finger
Trigger finger ini cukup sering dialami, yaitu sebanyak 2 hingga 3 persen dari total masyarakat secara umum. Perlu Mama ketahui bahwa kondisi trigger finger paling sering dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Penyebab dari trigger finger ini, yaitu terlalu sering melakukan aktivitas dengan menggerakkan jari. Biasanya seseorang yang memiliki pekerjaan dengan banyak menggunakan tangan, seperti juru masak dan jurnalis akan memungkinkan untuk mengalami trigger finger.
Secara medis, tigger finger terjadi akibat adanya jepitan secara mekanik pada tendon fleksor atau urat saat melewati jaringan ikat.
Apabila ada perubahan struktur pada tendon ataupun munculnya nodul, maka gerakan tangan akan terhambat.
3. Pengobatan trigger finger
Selain meredakan nyeri dengan penanganan sendiri di rumah, adapun pengobatan yang dilakukan secara medis oleh dokter, yaitu:
- Memastikan terlebih dahulu apakah keluhan yang dialami merupakan trigger finger. Kondisi ini dapat didiagnosis secara langsung dan cepat dengan melakukan pemeriksaan fisik.
- Melakukan injeksi pada jari yang terkena trigger finger. Pengobatan ini cukup efektif sekitar 70 persen dengan memberi steroid dan anti nyeri.
- Pemberian splinting pada malam hari agar istirahat.
- Melakukan pembebasan tendon dengan operasi minimal invasive. Biasanya tindakan ini dilakukan melalui kulit atau melakukan pembukaan pada jari jempol karena sangat dekat dengan saraf.
Kasus trigger finger yang diobati secara terapi harus menimbang semua pilihan secara bersama terlebih dahulu.
4. Penanganan pertama trigger finger
Penanganan pertama saat mengalami trigger finger ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah ataupun di tempat Mama berada. Penanganan mandiri ini berupa:
- Istirahatkan tangan.
- Memasang splints di malam hari agar tidak mengganggu aktivitas sehari-sehari.
- Melakukan peregangan tangan atau stretching. Penanganan ini sebaiknya dilakukan secara sendiri karena orang lain tidak mengetahui seberapa kerasannya yang perlu dipijat.
5. Waktu yang tepat untuk ke dokter
Mama dapat mengunjungi dokter saat setelah melakukan penanganan mandiri tidak dapat mengurangi keluhan dan gejala yang dialami. Untuk trigger finger sendiri dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah ortopedi.
Walaupun dokter bedah ortopedi terdengar hanya menangani masalah tulang, namun dokter ini juga dapat mengobati trigger finger.
Itulah beberapa informasi mengenai gejala dan penyebab saat mengalami trigger finger. Perlu diingat bahwa trigger finger dapat diobati dengan baik.
Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- 6 Tips Merawat Jari Tangan dan Kaki Bayi yang Baru Lahir
- 7 Cara Mengatasi Jari Tangan Bengkak saat Hamil
- Kenali 3 Fakta Polidaktili Alias Jari Tangan dan Kaki Tambahan