Vaksin Segera Dimulai, Wali Kota Bekasi Tolak Jadi Penerima Pertama
Pak Rahmat memprioritaskan tenaga kesehatan dibandingkan pemimpin
9 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rencana diadakannya vaksin pertama Covid-19 segera dimulai. Seperti yang telah diketahui bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo siap untuk menjadi orang pertama yang menerima vaksin agar aman saat digunakan pada masyarakat.
Beberapa kepala daerah yang wilayahnya mendapatkan vaksin memberitahukan bahwa dirinya juga siap untuk menjadi orang pertama yang menerima vaksin. Kepala daerah ini, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Namun, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menolak untuk menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19. Ia siap menerima vaksin setiap saat, namun kali ini memberikan kesempatan untuk tenaga kesehatan.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum mengenai Wali Kota Bekasi menolak menjadi penerima pertama.
Editors' Pick
1. Tenaga kesehatan menjadi prioritas utama
Rahmat Effendi mengatakan bahwa dirinya siap kapan saja, namun seharusnya pemimpin menjadi yang terbelakang saja. Tenaga kesehatan menjadi prioritas utama karena rentan sekali terkena virus corona dan selama ini sudah menangani kasus Covid-19 di rumah sakit, klinik, maupun wisma atlet.
“Jangan dianggap nanti takut, karena yang penting dulu adalah siapa yang setiap hari berhubungan dengan pandemi Covid-19 ini, berarti kan tenaga kesehatan yang seharusnya mendapatkan dulu,” kata Rahmat Effendi.
Rahmat Effendi atau yang kerap disebut Pepen memberitahu bahwa Kementerian Kesehatan telah menetapkan tenaga kesehatan di Kota Bekasi yang akan menerima vaksin Covid-19 pada gelombang pertama.
Ia mengungkapkan jika vaksin diberikan pada wali kota, penerimaan untuk tenaga kesehatan akan berkurang. Oleh karena itu, ia menolak menjadi penerima pertama di Bekasi.
2. Jumlah tenaga kesehatan di Bekasi yang mendapatkan vaksin gelombang pertama
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati memberitahu bahwa tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin Covid-19 di Kota Bekasi sebanyak 11.983 orang.
Selama pandemi berlangsung, sudah ada 348 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Riciannya, yaitu sebanyak 181 orang perawat, 72 dokter, 50 orang pramusaji, 15 orang bidan, 15 orang staff dinas kesehatan, 9 orang analisis kesehatan, 9 orang admin, dan rekan medis serta tim kesehatan keliling dengan jumlah 1 orang.