Waspada, Varian Baru Virus Corona dari Inggris Diduga Lebih Mematikan
Varian baru ini memiliki kecepatan penyebaran yang lebih tinggi
16 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 di Indonesia bahkan dibeberapa negara belum usai. Virus ini telah ada sejak akhir tahun 2019. Tanpa disadari ternyata virus corona memiliki jenis atau varian baru yang mulai menyebar.
Salah satu varian baru dari virus corona yaitu B.1.1.7 yang banyak ditemukan di negara Inggris dan telah menyebabkan beberapa kasus.
Kini, varian ini telah menyebar ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat. Sampai saat ini, peneliti masih melakukan identifikasi terkait varian baru dari virus corona.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum terkait varian baru virus corona.
Editors' Pick
1. Varian B.1.1.7 diduga memiliki resiko kematian yang lebih tinggi
New and Emerging Respiratory Threats Advisory Group (NERVTAG) di Inggris menjelaskan bahwa varian B.1.1.7 memiliki risiko sebesar 30 hingga 70 persen lebih mematikan dan diduga mempunyai tingkat keparahan dibandingkan virus corona.
Rasa khawatir dari dampak yang diberikan oleh B.1.1.7 telah ada sejak Januari 2021 lalu. Saat itu, tingkat kematian dari varian baru ini lebih tinggi dari virus corona.
Public Health Skotlandia juga mengatakan bahwa risiko rawat inap bagi penderita B.1.1.7 lebih tinggi dibandingkan kasus virus corona dan varian lainnya.
Hal ini juga berlaku untuk risiko masuk ke ruangan ICU. Intensive Care National Audit and Research Center (ICNARC) dan QResearch mengatakan adanya risiko pasien akan menjalani perawatan hingga masuk ke ruangan ICU.
2. Data yang dimiliki belum bisa menyatakan bahwa varian ini lebih mematikan
Tim penelitian mengabarkan bahwa data yang mereka terima dan miliki masih terbatas. Sehingga, membutuhkan waktu untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait varian baru B.1.1.7.
Oleh sebab itu, sebagian para ahli belum mengatakan bahwa varian ini lebih mematikan dan memiliki tingkat keparahan dari virus corona.
Tak hanya itu, Office for National Statistic (ONS) mengungkapkan bahwa tidak bisa melihat dari sebuah data saja. Hal ini dikarenakan cara tersebut masih sederhana untuk mendapatkan kesimpulan varian ini lebih mematikan.