Waspada, Virus Nipah Dapat Masuk ke Indonesia dan Memicu Kematian
Virus nipah berasal dari kelelawar pemakan buah dan hewan ternak babi
1 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 belum usai di Indonesia, kini virus nipah menjadi perbincangan di tengah kalangan masyarakat. Virus ini dapat menjadi pandemi baru yang melanda dunia, khususnya Indonesia.
Virus nipah merupakan virus zoonosis yang dapat menyebar melalui hewan ke manusia, serta dari makanan yang telah terkontaminasi oleh hewan maupun tertular dari orang lain. Virus ini memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi dan kabarnya pernah menyebar di India hingga Singapura.
Adanya kabar mengenai virus nipah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau kepada seluruh pihak terkait, yaitu para ilmuwan untuk mewaspadai penyebaran dan penularan virus ini masuk ke Indonesia.
Jika Mama ingin mengetahui lebih lanjut mengenai virus nipah, berikut ini Popmama.com telah merangkumnya.
1. Sumber penularan dan siklus penyebaran virus nipah
Penyebaran virus nipah dapat terjadi melalui kelelawar pemakan buah dan hewan ternak babi.
Adanya kebakaran hutan dan kekeringan dapat menyebabkan sebagian kelelawar merasa terganggu dan berpindah tempat untuk mencari makanan. Kelelawar tersebut hinggap ke pepohonan buah yang berada di rumah masyarakat ataupun di peternakan hewan, seperti babi.
Kelelawar yang merasa terancam akan melepaskan lebih banyak virus dan dapat menular ke hewan babi.
Babi yang telah terinfeksi oleh virus ini dapat menularkannya ke peternak dan menyebar ke manusia lainnya. Penularan ini dapat terjadi melalui cairan, urin, ataupun kotorannya.
Walaupun masih kemungkinan kecil akan menyebar ke sesama manusia, kondisi ini tetap harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
Editors' Pick
2. Virus nipah belum terdeteksi di Indonesia
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto mengatakan bahwa sampai saat ini virus nipah belum ada sejarahnya masuk ke Indonesia, walaupun pada tahun 1999 sempat terjadi di Malaysia (Semenanjung Malaysia) dan menyebabkan kematian pada ternak babi, serta manusia.
“Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan Nipah Virus dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah. Hal itu karena dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara yg dekat dengan Malaysia,” ungkap Didik Budijanto.