Ketahui 6 Dampak Buruk jika Berlebihan Mengonsumsi Vitamin C
Konsumsi vitamin C yang berlebihan juga tidak baik, lho
6 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama masa pandemi, ramai orang yang berbondong-bondong membeli suplemen ataupun buah-buahan yang kaya akan vitamin C. Vitamin tersebut dipercaya mampu menjauhkan tubuh dari berbagai serangan penyakit.
Kenyataannya juga, vitamin C bertugas sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari penyakit dan masih ada keutamaannya yang bisa didapat lainnya.
Meskipun begitu, ada efek buruk yang akan Mama rasakan jika berlebihan dalam mengonsumsi vitamin C. Salah satunya adalah penyakit batu ginjal.
Wah, ngeri banget, ya? Nah, untuk tahu lebih banyak, mari simak informasi mengenai dampak buruk konsumsi vitamin C berlebih yang telah dirangkum oleh Popmama.com khusus buat Mama!
1. Berpotensi mengidap penyakit batu ginjal
Alih-alih membuat tubuh semakin sehat, konsumsi vitamin C yang berlebih nyatanya dapat memicu timbulnya penyakit batu ginjal. Hal ini seperti yang sudah diperingatkan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Raissa Edwina Djuanda.
"Pada umumnya (vitamin) disarankan didapat dari makanan sehat. Tapi, kalau kontak erat boleh konsumsi (suplemen tambahan). Paling lama konsumsi sebulan ya jangan lama-lama takutnya ganggu ginjal," tuturnya.
Perlu diketahui bahwa vitamin C tidak akan menumpuk dalam tubuh. Zat tersebut akan selalu dikeluarkan dalam bentuk oksalat lewat urin (kencing). Nah, ketika sudah berbentuk senyawa oksalat, vitamin C bisa bereaksi dengan mineral yang akhirnya membentuk kristal.
Apabila Mama terlalu banyak mengonsumsi vitamin yang satu ini, maka kemungkinan terjadinya penumpukan kristal dalam ginjal tidaklah mustahil. Kristal yang semakin banyak itulah yang nantinya berubah menjadi batu ginjal.
Sebenarnya, orang yang sehat memiliki risiko mengalami batu ginjal yang rendah. Kendati demikian, jika terjadi pemasukan vitamin C lebih dari 2.000 mg per hari, maka Mama yang sehat pun juga bisa terkena penyakit batu ginjal.
2. Mengalami gangguan pencernaan
Sehabis makan makanan yang pedas, perut menjadi mules dan akhirnya malah mencret. Kenapa begitu, ya? Hal ini karena cabai merupakan salah satu sumber vitamin C yang tinggi lho, Ma.
Bukan hanya cabai saja, gangguan pencernaan sangat umum terjadi apabila Mama kebanyakan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Alhasil, Mama merasa mual dan muncul tanda-tanda akan diare.
Tidak hanya itu saja, bagi Mama yang kerap mengalami asam lambung, harus teliti dan berhati-hati dalam menakar pemasukan vitamin ini dalam tubuh. Pasalnya, kelebihan vitamin C dapat menimbulkan refluks asam.
Namun, kondisi ini jarang ditemui apabila zat yang satu ini dikonsumsi dalam bentuk suplemen. Walaupun begitu, tidak boleh berlebihan juga ya, Ma!
3. Nutrisi dalam tubuh jadi tidak seimbang
Medical News Today menyebutkan bahwa tubuh yang memiliki kadar vitamin C berlebih dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh.
Kondisi yang sedemikian bisa muncul karena vitamin tersebut dapat meningkatkan dan menurunkan zat atau vitamin lainnya dalam tubuh.
Sebagai contoh, vitamin C mampu menurunkan kadar vitamin B12 dalam tubuh. Alhasil, tubuh rentan mengalami anemia megaloblastik lantaran kurangnya asupan vitamin B12.
Editors' Pick
4. Meningkatnya kandungan zat besi dalam tubuh
Telah disinggung di poin sebelumnya, vitamin C juga mampu meningkatkan kadar zat lain dalam tubuh, yakni zat besi. Kenapa bisa sedemikian?
Jadi, zat besi ada dua jenis, zat besi heme (berasal dari produk hewani) dan non-heme (produk nabati/tumbuh-tumbuhan). Nah, penyerapan zat besi non-heme ini bisa dibantu dengan cara mengonsumsi vitamin C.
Faktanya, sebuah studi membuktikan bahwa aktivitas penyerapan zat besi dalam tubuh meningkat sebanyak 67% setelah konsumsi vitamin C 100 mg.
Namun demikian, asupan zat gizi yang satu ini wajib diperhatikan terlebih jika Mama mengidap penyakit hemokromatosis (zat besi berlebih dalam tubuh). Bisa-bisa, nantinya jantung, hati, pankreas, kelenjar tiroid, dan bahkan sistem saraf pusat mengalami kerusakan.
5. Terkena penyakit taji tulang
Taji tulang (bone spur), atau juga dikenal dengan osteofit, merupakan suatu kondisi di mana tumbuh tulang di area persendian atau tempat pertemuan dua tulang pada tubuh penderita.
Umumnya, osteofit bisa terjadi dikarenakan inflamasi (peradangan) yang disebabkan oleh osteoarthritis (radang sendi akibat kerusakan tulang rawan) atau tendinitis (radang tendon). Namun menurut Arthritis Foundation, kelebihan vitamin C juga bisa menimbulkan taji tulang.
Penyakit tulang yang satu ini bisa menyebabkan Mama merasakan nyeri hingga mati rasa.
6. Mengganggu kinerja obat niacin-simvastatin
Orang yang memiliki masalah kolesterol tinggi biasanya dianjurkan untuk meminum obat niacin (vitamin B3) dan simvastatin (Zocor). Kombinasi dari kedua obat tersebut dipercaya mampu membantu tubuh meningkatkan kolesterol HDL (high density lipoprotein).
Kolesterol HDL ini dikenal sebagai kolesterol baik yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Akan tetapi, jumlah dari kolesterol baik tersebut bisa terganggu apabila Mama mengonsumsi suplemen vitamin C.
Manfaat Vitamin C bagi Tubuh jika Dikonsumsi secara Bijak
Nah, semisal Mama tidak mampu mengontrol asupan vitamin C harian dalam tubuh, maka keenam dampak di ataslah yang akan dirasakan.
Kalau kadar vitamin C yang dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai, apa yang tubuh dapatkan? Berikut sejumlah manfaatnya:
- Efek antioksidan dari vitamin C membuat tubuh jauh dari radikal bebas dan penyakit;
- Mencegah anemia;
- Membantu proses pembentukan jaringan protein kolagen untuk penyembuhan luka;
- Memperbaiki suasana hati;
- Tubuh tidak gampang lelah;
- Menjaga kesehatan jantung;
- Menjaga fungsi sel saraf;
- Membantu regulasi sistem kekebalan tubuh;
Di samping itu, buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C lebih dianjurkan menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan vitamin C bagi Mama ketimbang suplemen.
Jika hendak mengonsumsi obat-obatan atau suplemen vitamin C, jangan lupa untuk menjumpai dokter supaya mendapatkan dosis yang tepat ya, Ma.
Takaran Asupan Vitamin C Harian yang Wajib Diketahui
Supaya tubuh mendapatkan keutamaan dari vitamin C secara optimal, maka Mama wajib mengetahui takaran vitamin C per hari yang tepat. Berikut ini informasi selengkapnya berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) RI No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia:
1. Bayi/anak
- 0–5 bulan: 40 mg
- 6–11 bulan: 50 mg
- 1–3 tahun: 40 mg
- 4–6 tahun: 45 mg
- 7–9 tahun: 45 mg
2. Laki-laki
- 10–12 tahun: 50 mg
- 13–15 tahun: 75 mg
- 16–18 tahun: 90 mg
- 19–29 tahun: 90 mg
- 30–49 tahun: 90 mg
- 50–64 tahun: 90 mg
- 65–80 tahun: 90 mg
- 80 tahun ke atas: 90 mg
3. Perempuan
- 10–12 tahun: 50 mg
- 13–15 tahun: 65 mg
- 16–18 tahun: 75 mg
- 19–29 tahun: 75 mg
- 30–49 tahun: 75 mg
- 50–64 tahun: 75 mg
- 65–80 tahun: 75 mg
- 80 tahun ke atas: 75 mg
- Ibu hamil: 85 mg
- Ibu menyusui: 120 mg
Nah, itulah informasi mengenai dampak buruk dari konsumsi vitamin C yang berlebih. Ingat, semua yang berlebihan itu tidak baik.
Mama harus teliti dalam mengukur takaran asupan vitamin per hari supaya bisa mendapatkan keutamaannya.
Baca juga:
- Konsumsi Vitamin C dan D Rutin dapat Melindungi Anak dari Covid-19?
- Cegah Sakit, Ini 7 Suplemen dan Vitamin untuk Jaga Imunitas Tubuh
- Fakta mengenai Vitamin D, Benarkah Bisa Menangkal Covid-19?