Fakta mengenai Vitamin D, Benarkah Bisa Menangkal Covid-19?
Vitamin ini bukan hanya mampu memperkuat tulang saja, lho
26 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa pandemi seperti saat ini, menghindari tubuh dari serangan virus sangatlah penting. Dalam hal ini, menjaga kesehatan patut menjadi prioritas utama.
Ada banyak yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesehatan tubuh, mulai dari berolahraga sampai dengan melengkapi asupan vitamin.
Dari berbagai jenis yang ada, vitamin D nggak kalah vital bagi tubuh. Dikenal sebagai zat penguat tulang, baru-baru ini, penelitian membuktikan bahwa ada potensi bagi vitamin tersebut untuk menjadi terapi Covid-19.
Menarik, bukan? Nah, kalau Mama penasaran, mari simak informasi lengkap yang telah dirangkum Popmama.com mengenai vitamin D. Baca sampai habis ya, Ma!
1. Manfaat Vitamin D bagi Tubuh
Secara umum, vitamin D sering dikaitkan dengan zat yang mampu memperkuat tulang. Hal ini karena vitamin ini berperan untuk membantu penyerapan kalsium di dalam usus. Jika proses tersebut terganggu, maka pertumbuhan tulang seseorang akan terhambat serta tulang pun rentan menjadi rapuh.
Kesehatan otot, otak, dan jantung pun juga dipengaruhi oleh jumlah vitamin D yang ada dalam tubuh. Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya yang diberikan, yaitu:
1. Menjaga kesehatan mulut
Gigi juga merupakan tulang dan vitamin D sangat berperan untuk menunjang kesehatannya. Di samping itu, zat tersebut juga berfungsi sebagai agen antiperadangan dan mampu merangsang senyawa antimikroba dalam mulut.
2. Mampu menurunkan berat badan
Mama sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan? Nah, jangan lupa selalu penuhi asupan kalsium dan vitamin D, ya! Sebab, kombinasi keduanya mampu menurunkan nafsu makan yang berlebih.
Di saat Mama mampu menjaga berat badan, maka obesitas pun akan jauh dari pandangan.
3. Mengurangi risiko sejumlah kanker
Vitamin D juga dapat menjauhkan tubuh dari kanker usus besar, kanker protat, hingga kanker payudara lho, Ma. Hal ini karena hormon aktif yang ada dalam vitamin D, calcitriol, memiliki kemampuan untuk mematikan sel kanker.
Caranya adalah calcitriol akan mencegah perkembangan pembuluh darah baru di jaringan kanker serta menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.
4. Menurunkan risiko diabetes
Kekurangan vitamin D ada pengaruhnya terhadap produksi hormon insulin lho, Ma. Apabila insulin dalam tubuh jumlahnya sedikit, maka kemungkinan untuk mengalami penyakit diabetes, baik tipe 1 maupun 2, akan semakin besar.
Itu sebabnya, konsumsi vitamin D sangat penting untuk meningkatkan kemampuan toleransi tubuh terhadap glukosa.
5. Membantu mengatasi hipertensi
Tekanan darah bisa meningkat akibat mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin D. Hal ini karena kondisi defisiensi tersebut dapat menyebabkan pembuluh arteri menjadi kaku sehingga meningkatkan risiko hipertensi.
6. Mencegah depresi
Seperti yang telah disebutkan di atas, vitamin D memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan otak dalam hal fungsi maupun perkembangannya.
Jika tubuh minim kadar vitamin D, seseorang bisa mengalami gangguan saraf dan otak. Nah, kondisi inilah yang nantinya menuntun menuju depresi.
7. Manfaat untuk ibu hamil
Untuk ibu hamil, vitamin D sangat penting untuk mencegah kelahiran prematur, preeklamsia, diabetes gestasional, dan vaginosis bakterialis.
Di samping itu, mengontrol kadar vitamin D juga ada pengaruhnya terhadap pertumbuhan tulang dan gigi janin.
Editors' Pick
2. Penyebab Tubuh Kekurangan Vitamin D
Umumnya, kekurangan vitamin D bisa terjadi apabila tidak mendapatkan asupannya secara cukup. Misalnya, Mama jarang mengonsumsi makanan atau pil yang mengandung banyak vitamin D atau Mama hampir tidak pernah berjemur.
Di samping karena konsumsi yang sedikit, ternyata ada kondisi lain yang memang bisa menyebabkan tubuh kekurangan vitamin tersebut, lho. Beberapa di antaranya:
- Sedang mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit radang usus atau malabsorpsi;
- Lactose intolerant dan/atau alergi susu;
- Memiliki warna kulit yang gelap;
- Menjalani pola makan vegetarian;
- Obesitas;
- Sudah memasuki usia lanjut.
3. Tanda dan Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin D
Baik anak-anak maupun orang dewasa bisa mengalami kekurangan vitamin D. Namun, kedua rentang umur tersebut menunjukkan tanda dan gejala yang sedikit berbeda.
1. Tanda dan gejala pada anak/bayi
- Mengalami sesak napas;
- Nyeri tulang;
- Gigi lama tumbuh;
- Terlambat berjalan;
- Kram dan kejang otot;
- Gejala kaki bengkok pada bayi/anak, seperti kaki O/X.
2. Tanda dan gejala pada orang dewasa
- Nyeri pada otot, tulang, dan punggung;
- Tulang menjadi rapuh;
- Tubuh mudah lelah;
- Mudah terserang flu;
- Depresi;
- Luka sulit sembuh;
- Mengalami kerontokan rambut.
4. Memangnya Bisa Menangkal Covid-19?
Salah satu hal yang menarik dari vitamin D ialah bahwa komponen tersebut menjaga daya tahan tubuh dari serangan virus maupun bakteri. Hal ini karena vitamin yang satu ini mampu meningkatkan imun seseorang, salah satunya dengan meningkatkan zat sitokin T helper dalam tubuh.
Akhir-akhir ini, ada penemuan terbaru yang menunjukkan keterkaitan antara vitamin D dengan penyakit Covid-19. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa pasien yang meninggal akibat Corona besar kemungkinan disebabkan mengalami kekurangan vitamin D.
Meskipun belum jelas apakah Covid-19 memang diatasi dengan meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh, namun beberapa penyakit respiratori, seperti TBC, flu, dan community acquired pneumonia (CAP), dapat diobati dengan terapi vitamin tersebut.
Kendati masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, adanya penemuan yang memperkuat hubungan antara vitamin D dan angka kematian karena Covid-19, ditambah lagi dengan peranannya dalam mengatasi infeksi saluran pernapasan, bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menjadikan vitamin D sebagai terapi Covid-19.
5. Rekomendasi Makanan Kaya Vitamin D
Dari poin-poin sebelumnya, Mama mengerti bahwa vitamin D sangatlah vital bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting sekali supaya menjaga tubuh dari defisiensi vitamin tersebut. Kurang lebih, anak-anak dan orang dewasa rata-rata membutuhkan 600 IU vitamin D per hari. Bagaimana cara mendapatkannya?
Cara pertama adalah dengan sering terpapar sinar matahari pagi. Paling sedikit 2 kali seminggu, lakukan kegiatan berjemur selama 20–30 menit di pagi hari. Selain itu, memenuhi kebutuhan vitamin D juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi sejumlah makanan, seperti:
- Ikan salmon: mengandung 526 IU vitamin D per 100 gram.
- Kuning telur: mengandung 40 IU vitamin D per buah.
- Jamur: mengandung 400 IU vitamin D per 100 gram.
- Tuna kaleng: mengandung 236 IU vitamin D per 100 gram.
- Susu sapi: mengandung 115–130 IU vitamin D per 237 ml.
- Susu kedelai: mengandung 107–117 IU vitamin D per 237 ml.
- Sereal/oatmeal: mengandung 54–136 IU vitamin D per 78 gram.
- Jus jeruk: mengandung hingga 100 IU vitamin D per 237 ml.
Mama sudah baca informasi mengenai manfaat hingga rekomendasi sumber makanan untuk pemenuhan kebutuhan vitamin D dalam tubuh. Ternyata, vitamin D memiliki potensi sebagai terapi Covid-19.
Nah, boleh banget tuh Mama mulai mengajak keluarga untuk banyak berjemur dan mengonsumsi sumber makanan yang kaya vitamin D.
Baca juga:
- Mengenal Manfaat dan Efek Samping Suplemen Vitamin D3 untuk Tubuh
- Penting, Inilah 7 Manfaat dari Vitamin D bagi Kesehatan Perempuan
- Kurang Vitamin D Menyebabkan 7 Gangguan Ini, Salah Satunya Depresi!