6 Fakta Pebulu Tangkis Greysia Polii, Juara Grup A Olimpiade Tokyo!
Dirinya juga kerap gonta-ganti pasangan selama Olimpiade nih, Ma
27 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di ajang Olimpiade yang diadakan di Jepang, Tokyo tahun ini, Indonesia mengirimkan sejumlah atlet untuk mewakili Merah Putih, tak terkecuali di cabang olahraga bulu tangkis.
Cabang olahraga (cabor) tersebut kian menjadi andalan bagi Indonesia untuk menorehkan sejumlah medali dan salah satu atlet yang tengah berjuang di Olimpiade Tokyo 2020 adalah Greysia Polii.
Dirinya kini dipasangkan dengan Apriyani Rahayu dan tengah berusaha untuk lolos melewati Perempat Final. Bahkan pada Senin (26/7/2021), keduanya berhasil memenangkan straight game melawan ganda putri asal Inggris dengan skor 21-11, 21-13.
Namun, buat Mama yang selalu mantengin pertandingan bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, sudah tahu beberapa fakta unik tentang Greysia Polii?
Kalau belum, yuk simak informasi dari Popmama.com tentang 6 fakta pebulu tangkis Greysia Polii. Katanya, ia pernah didiskualifikasi, lho.
1. Merupakan satu-satunya wakil ganda putri untuk Indonesia
Untuk cabor badminton, terdapat 11 atlet yang mewakili Indonesia. Namun untuk ganda putri sendiri, hanya Greysia Polii dan Apriyani Rahayu saja yang berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020.
Kendati demikian, perjuangan keduanya patut diacungi jempol. Hal ini karena Greysia dan Apriyani berhasil mengumpulkan poin sebanyak 83.115 (per 2 Februari 2021) yang lantas membuat mereka menduduki peringkat 6 besar dunia.
Di samping itu, bersama dengan Apriyani, Greysia juga menjadi pasangan ganda putri Indonesia pertama yang memenangkan pertandingan BWF World Tour Super 1000.
2. Merupakan atlet putri senior untuk cabor bulu tangkis
Dibandingkan dengan pasangannya, ataupun atlet putri cabor bulu tangkis lainnya, Greysia Polii terbilang cukup senior, baik dalam pengalaman maupun usia. Dalam hal ini, Greysia dan Apriyani terpaut usia kurang lebih 10 tahun, lho.
Kendati demikian, perempuan yang akan genap berusia 34 tahun pada 11 Agustus mendatang ini tetaplah lincah di lapangan badminton. Bahkan, dirinya berhasil melayangkan smash (pukulan) keras sebagai 'balas dendam' untuk pasangan Chow/Lee dari Malaysia.
Editors' Pick
3. Tiga kali mengikuti perhelatan Olimpiade dengan pasangan yang berbeda
Tidak jarang bagi para atlet bulu tangkis mendapatkan pasangan tetap selama mengikuti berbagai pertandingan. Sebagai contoh, pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan hampir terus bersama, bahkan di Olimpiade Tokyo 2020, mengharumkan bangsa Indonesia di kancah badminton internasional.
Namun berbeda dengan Greysia Polii. Olimpiade Tokyo kali ini merupakan yang ketiga kalinya bagi perempuan yang lahir di Jakarta itu ikut serta. Dan di setiap partisipasinya tersebut, ia dipasangkan dengan 3 orang yang berbeda pula.
Misalnya, ketika Olimpiade London 2012 berlangsung, Greysia dipasangkan dengan Meiliana Jauhari. Di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Nitya Kirshinda Maheswari menjadi pasangannya. Lalu tahun ini, Greysia Polii berpasangan dengan Apriyani Rahayu yang mana merupakan juniornya.
4. Didiskualifikasi ketika berpartisipasi di Olimpiade 2012
Kalau Mama selalu mengikuti berita olahraga, pastinya sudah tahu dengan fakta tentang Greysia Polii yang satu ini. Ya, pebulu tangkis yang satu ini sempat menuai kontroversi lantaran 'main sabun' di perhelatan Olimpiade pertamanya, yakni Olimpiade London 2012.
Yang dimaksud dengan 'main sabun' di sini adalah sengaja bermain ogah-ogahan supaya tidak menang, Ma. Lah, kok begitu? Jadi, aksi tersebut dimulai oleh pasangan ganda putri Tiongkok Wang/Yu sewaktu melawan Jung/Kim dari Korea Selatan.
Wang/Yu sengaja bermain tidak sepenuh hati agar tidak berakhir berhadapan dengan tim dari negara sendiri lainnya, yaitu Tian Qing/Zhao Yunlei.
Hal serupa juga dilakukan Greysia Polii/Meiliana Jauhari ketika melawan pasangan Korea lainnya, Ha Jung Eun/Kim Min Jung. Alhasil, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memutuskan untuk menjatuhi diskualifikasi atas keempat pasangan tersebut lantaran diduga hendak memanipulasi hasil pertandingan.
5. Mampu mencapai perempat final di Olimpiade 2016
Insiden diskualifikasi tersebut sempat menimbulkan trauma pada Greysia. Meskipun begitu, kejadian tersebut tidak lantas melunturkan semangatnya untuk kian menorehkan sejumlah prestasi.
Untuk pertandingan Olimpiade sendiri, prestasi terbaik yang telah digapai Greysia Polii sejauh ini adalah berhasil memasuki perempat final di Olimpiade edisi 2016. Di samping itu, ada banyak prestasi lainnya ketika Greysia berpasangan dengan Apriyani sejak tahun 2017, yaitu:
- Juara French Open 2017;
- Runner-up Hong Kong Open 2017;
- Meraih medali perunggu di BWF World Championship 2018;
- Meraih medali perunggu di Asian Games 2018;
- Runner-up Indonesia Masters 2018;
- Juara India Open 2018;
- Juara Thailand Open 2018;
- Meraih medali perunggu di BWF World Championship 2019;
- Meraih medali emas di SEA Games 2019;
- Runner-up Malaysia Masters 2019;
- Juara India Open 2019;
- Juara Indonesia Masters 2020;
- Juara Spain Masters 2020;
- Juara Thailand Open 2020.
6. Kalahkan peringkat 1 dunia dan jadi pemenang grup A Olimpiade 2020
Fakta terakhir yang membanggakan dari Greysia Polii ialah dirinya, bersama Apriyani, berhasil menjadi juara grup A ganda putri di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya, pasangan Greysia/Apriyani bertemu dengan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dari Jepang. Pertandingan tersebut cukup mendebarkan mengingat mereka harus melawan ganda putri peringkat 1 dunia.
Hal ini terbukti selama jalannya permainan pada Selasa (27/7/2021) di mana keduanya saling kejar-kejaran angka. Saking sengitnya, kedua pasangan tersebut sampai harus menjalani rubber game (3 set permainan).
Akan tetapi, dengan kegigihan dari Greysia dan Apriyani, mereka berhasil memenangkan permainan dan meruntuhkan kekuatan dari pasangan peringkat 1 dunia. Lebih tepatnya, Greysia/Apriyani berhasil menang dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dengan skor 24-22, 13-21, dan 21-8.
Namun, perjalanan Greysia/Apriyani belum selesai, Ma. Keduanya masih harus berusaha di babak perempat final nantinya. Wah, semoga Greysia dan Apriyani bisa menghadiahkan Indonesia medali ya, Ma.
Mama sudah baca 6 fakta pebulu tangkis Greysia Polii yang dulu pernah didiskualifikasi, namun berhasil menjadi juara grup A di Olimpiade Tokyo 2020. Mari kita doakan semoga Greysia dan wakil cabor lainnya dapat menampilkan performa terbaik untuk Indonesia.
Yuk, dukung seluruh atlet Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020!
Baca juga:
- Berprestasi, Inilah Profil Hend Zaza, Peserta Termuda Olimpiade 2020
- Inspiratif, Inilah Pemain Termuda "vs" Tertua Olimpiade Tokyo 2020
- Jadi Atlet di Usia Muda, 7 Potret Sydney Azkassyah Yusuf Anak Cut Tari