Kenali Perbedaan Gejala Varian Virus Corona Delta, Kappa, dan Lambda
Dari ketiga varian tersebut, ternyata ada yang ganas lho, Ma
6 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menanti hilangnya Covid-19 dari Tanah Air mungkin menjadi sebuah pekerjaan yang berat. Masalahnya terletak pada pemerintah yang terkadang tidak serius dalam upaya pemberantasan virus atau masyarakatnya sendiri yang terlampau enggan mengikuti peraturan.
Situasi pandemi ini semakin diperparah dengan munculnya berbagai varian baru virus Corona. Bukan hanya sekadar julukan lho, tapi faktanya mutasi yang muncul menunjukkan ketangguhan terhadap vaksin yang lebih tinggi serta kemampuan infeksi yang lebih cepat, Ma.
Dari 11 varian virus yang diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sudah ada 3 jenis yang masuk ke Indonesia.
Scrolling terus hingga ke bawah untuk mendapatkan informasi yang telah disajikan Popmama.com mengenai perbedaan gejala varian virus Corona Delta, Kappa, dan Lambda.
Sejauh Ini, Baru Ada 3 Varian Virus Covid-19 yang Sudah Masuk ke Indonesia
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), baru ada 3 varian virus Covid-19 yang baru menjangkiti Indonesia. Varian yang dimaksud ialah varian B.1.1.7 (Alpha), B.1.351 (Beta), dan B.1.617 (varian India).
Kemunculan dari mutasi virus Corona tersebut diduga karena adanya mobilitas (pergerakan) masyarakat sehingga mempermudah virus untuk menyebar.
Jubir vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengonfirmasi bahwa ketiga varian tersebut termasuk ke dalam variant of concern (VoC) atau jenis yang mengkhawatirkan.
“Varian yang digolongkan dengan Variant of Concern atau VoC yang diwaspadai itu ada tiga jenis yaitu B.1.1.7, B.1.351, dan varian B.1.617. Varian B.1.1.7 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya,” ungkapnya.
Meskipun belum ada pengumuman lebih lanjut dari Kemenkes, akhir-akhir ini, kasus infeksi akibat turunan lain dari virus Corona varian India, yakni B.1.617.1 (Kappa), sudah mulai bermunculan terutama di Jakarta dan Sumatera Selatan.
Editors' Pick
1. Gejala varian Delta
Merupakan turunan dari varian B.1.617 yang pertama kali ditemukan di India, varian Delta (B.1.617.2) disebut-sebut lebih menular dan bahkan memiliki kemampuan untuk menurunkan kinerja vaksin jenis apapun.
Bukan hanya itu saja yang mengkhawatirkan, varian Delta ternyata tidak menimbulkan gejala khas dari Covid-19 itu sendiri, Ma. Kalau biasanya penderita Covid-19 mengalami sesak napas dan anosmia (hilang kemampuan membau), mereka yang terpapar varian Delta lebih dahulu mengeluhkan pilek serta rasa sakit pada kepala dan tenggorokan mereka.
Pernyataan tersebut juga diiyakan oleh dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir, SpPD. Dirinya menuturkan bahwa memang ada perbedaan terkait gejala yang ditimbulkan oleh varian Delta.
"Varian Delta memunculkan gejala-gejala yang sedikit berbeda. Benar, di tahun lalu sampai awal tahun ini lebih identik dengan demam. Tapi sekarang ini lebih identik dengan sakit tenggorokan di awal (infeksi), kemudian hilang penciuman (atau) pembau. Kemampuan itu beberapa hari akan terganggu."
Lantaran mereka yang terinfeksi varian Delta menunjukkan gejala layaknya orang flu biasa, alhasil banyak masyarakat yang meremehkannya dan tetap melakukan interaksi dengan orang banyak.
Di samping mengidap sakit tenggorokan, ada gejala lainnya yang wajib diwaspadai dari varian Delta ini, di antaranya:
- Napas yang lambat laun terasa semakin berat;
- Mengalami gangguan pencernaan, mulai dari sakit perut, mual, muntah, diare;
- Tidak nafsu makan;
- Nyeri sendi;
- Gangguan pendengaran;
- Memicu penggumpalan darah yang dapat berakhir menjadi ruam/bengkak hingga stroke.