Kalau Sudah Sembuh dari Covid-19, Kapan Boleh Vaksinasi?
Orang yang baru sembuh tidak boleh langsung vaksin!
7 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak sekali beredar berita simpang-siur mengenai vaksin Covid-19. Masyarakat juga banyak yang mempermasalahkan mulai dari persoalan kandungannya sampai dengan ketidakgunaan vaksin karena nyatanya tetap bisa kembali terinfeksi virus.
Begitu juga dengan waktu penerimaan vaksin bagi penyintas Covid-19 (orang yang sudah sembuh). Ada yang mengatakan boleh dilakukan secara langsung sedangkan yang lain harus menunggu hingga berbulan-bulan dulu.
Nah, untuk menghilangkan ketidakjelasan ini, yuk simak informasi lengkap dari Popmama.com tentang waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi bagi penyintas Covid-19!
1. Harus menunggu 3 bulan sembuh dari Covid-19
Menyikapi adanya misinformasi tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi meluruskan bahwa pasien yang telah sembuh dari Covid-19 tidak boleh langsung melakukan vaksinasi, melainkan harus menunggu sampai 3 bulan dahulu.
“Ndak (benar), tetap harus menunggu 3 bulan,” katanya.
Diduga informasi ini berakhir disalahartikan karena ketentuan menunggu 3 bulan tidak tercantum pada Surat Edaran Kemenkes No. SR.02.06/II/850/2021. Nadia menjelaskan bahwa meskipun tidak disampaikan secara tersurat, syarat tersebut berlaku dan harus dipatuhi.
Dengar tuh, Ma. Penyintas Covid-19 baru boleh disuntik vaksin setelah 3 bulan. Jadi kalau ada yang mengatakan sebaliknya, jangan dipercaya dan disebar, ya!
Editors' Pick
2. Kenapa harus menunggu 3 bulan dulu, ya?
Salah satu alasan diberlakukannya proses menunggu selama 3 bulan bagi penyintas Covid-19 ialah karena ada kaitannya dengan sistem imun tubuh.
Menurut penjelasan dokter spesialis penyakit dalam, Eka Ginanjar, ada dua cara bagaimana antibodi dapat terbentuk dalam tubuh, salah satunya adalah dengan terlebih dahulu terinfeksi oleh virus.
Sebagai informasi, sistem imun tubuh mampu “mengingat” zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Alhasil, ketika sudah sembuh dari Covid-19, badan akan kebal terhadap serangan virus karena ia ingat dan mampu menyerang balik.
Nah, apabila Mama melakukan vaksinasi padahal antibodi masih sedang kuat-kuatnya, manfaat yang akan didapatkan dari vaksin tersebut menjadi tidak ada. Ringkasnya, penyuntikan vaksin tepat setelah dinyatakan sembuh tidak berguna. Yang benar adalah ketika daya tahan tubuh sudah menurun barulah Mama disuntik.
"Ndak ada manfaatnya, justru nanti turun (daya tahan tubuh) baru kita vaksinasi," jelas Nadia.
Lalu, kapan antibodi mulai melemah menghadapi virus Corona? Umumnya, kemampuan antibodi akan menurun setelah kurun waktu 3 bulan. Kendati demikian, ketangguhan setiap orang bervariasi. Bisa jadi setelah 3 bulan, Mama tidak mengeluhkan gejala Covid-19 karena imun tubuh yang kuat.
Namun yang pasti, jika ingin mendapatkan vaksin, Mama harus menunggu 3 bulan dahulu setelah dinyatakan sembuh oleh dokter.
3. Kalau terinfeksi lagi setelah vaksinasi pertama, bolehkah mendapatkan dosis kedua?
Sejumlah orang nyatanya kembali dinyatakan positif terpapar virus Corona setelah disuntik vaksin. Lantas, bagaimana mekanisme yang dapat dilakukan jika ingin melakukan vaksinasi untuk kedua kalinya?
Tidak ada perbedaan sama sekali ya, Ma. Jadi, yang harus Mama lakukan adalah untuk berupaya agar tubuh segera sembuh. Kalau sudah sembuh, Mama tetap perlu menunggu 3 bulan lagi sebelum mendapatkan suntikan vaksin.
“Tunggu sembuh. Lalu tiga bulan setelah sembuh, baru bisa vaksin,” kata Nadia.
Supaya menjadi salah satu penerima vaksin kedua, Mama bisa mendatangi puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat yang memang menyediakan layanan vaksinasi.
Kalau sudah melapor, nantinya Mama akan diberitahu jadwal vaksinasi oleh pihak puskesmas/fasyankes.
4. Jika sudah dua kali menerima dosis, bolehkah disuntik dengan vaksin beda merek?
Yang dimaksud penerima dosis lengkap ialah orang yang telah melakukan vaksinasi sebanyak dua kali. Sebagian dari mereka ada yang berniat untuk disuntik dengan vaksin merek yang berbeda lagi supaya, katanya, semakin terlindungi dari Covid-19.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi, Iris Rengganis, meragukan keamanan maupun efek samping dari vaksinasi beda merek tersebut.
“Belum ada penelitian pemberian dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda, kita belum tahu manfaat dan efek sampingnya kalau diberikan demikian,” jelas Iris.
Terlebih lagi, kandungan, cara kerja, dan efektivitas setiap vaksin berbeda-beda sehingga penelitian lebih lanjut penting dilakukan untuk mengetahui manfaat dan efek samping dari vaksinasi tersebut.
Nah, Mama sudah tidak bingung lagi mengenai kapan waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi bagi penyintas Covid-19, kan? Semoga tercerahkan ya, Ma!
Baca juga:
- Vaksin Covid-19 yang Boleh Diberikan untuk Ibu Hamil selain Sinovac
- Sah! Anak Berumur 12-17 Tahun Sudah Bisa Divaksinasi Covid-19
- Cara Terhindar dari Infeksi Virus Covid-19 bagi Penderita Asma