Apa Itu Energy Vampire?
Energy vampire, penyerap energi positif kita!
16 Februari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan berbagai macam karakter dan kepribadian. Salah satu istilah yang mulai dikenal adalah "energy vampire," yang merujuk pada individu yang secara emosional menyerap energi positif, dari orang-orang di sekitarnya.
Mengutip dari website healthline yang berjudul 'How to Recognize and Respond to Energy Vampires at Home, Work, and More' dan telah ditinjau Timothy J. Legg, PhD, PsyD, energy vampire biasanya memiliki perilaku yang egois, manipulatif, atau cenderung mencari perhatian.
Sehingga dapat membuat orang lain merasa lelah secara fisik dan psikis. Energy vampire ini bisa saja merupakan teman, rekan kerja, atau bahkan anggota keluarga.
Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk, simak penjelasan Popmama.com merangkum apa itu energy vampire secara lebih detail.
1. Ciri-ciri Energy Vampire
Menurut website psycentral yang berjudul 'What Is an ‘Energy Vampire’ and How to Protect Yoursel' dan ditinjau Danielle Wade, LCSW, ciri-ciri seorang energy vampire adalah kecenderungan untuk selalu menjadikan dirinya pusat perhatian. Mereka sering kali mendominasi percakapan, dan berusaha agar orang lain selalu fokus pada masalah dan pengalaman pribadi mereka.
Ini biasanya berlangsung dengan cara yang sangat egois, di mana mereka menuntut perhatian tanpa memberikan ruang bagi orang lain untuk berbicara. Selain itu, energy vampire biasanya memiliki sikap narsistik dan cenderung bersikap manipulatif.
Mereka mungkin akan berusaha untuk memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Dengan cara ini, mereka terus-menerus menyerap energi positif dari orang lain, meninggalkan mereka yang berinteraksi dengan mereka merasa kehabisan energi dan frustrasi.
2. Dampak negatif interaksi dengan energy vampire
Berinteraksi dengan energy vampire dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Energi positif yang seharusnya bisa digunakan untuk hal-hal produktif, justru terserap habis, meninggalkan rasa lelah dan stres.
Hal ini bisa berujung pada kondisi kesehatan mental yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik. Gejala yang mungkin muncul termasuk kecemasan, depresi, hingga perasaan rendah diri.
Orang-orang yang memiliki empati tinggi atau merupakan "people pleaser" sangat rentan menjadi korban energi vampire. Mereka sering kali merasa bertanggung jawab untuk "menyembuhkan" atau membantu orang tersebut, namun justru semakin terjebak dalam lingkaran negatif.