Apa itu Hipotermia? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Hipotermia: Bahaya dingin ekstrem yang mengancam nyawa!
4 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hipotermia adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang menurun di bawah batas normal, yaitu 35 derajat Celsius. Kondisi ini dapat terjadi saat terpapar suhu dingin ekstrem dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Hipotermia sering dijumpai oleh pendaki gunung dengan ketinggian yang suhunya rendah. Risiko hipotermia meningkat, terutama ketika cuaca buruk, angin kencang, atau ketika pendaki tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk menjaga suhu tubuh.
Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk simak Popmama.com merangkum apa itu hipotermia dan cara mengatasinya secara lebih detail.
1. Apa itu hipotermia dan gejalanya?
Hipotermia diartikan sebagai penurunan suhu tubuh secara signifikan akibat paparan dingin. Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35 derajat Celsius, berbagai fungsi tubuh mulai terganggu, dan gejala awalnya termasuk menggigil, kebingungan, dan kelelahan.
Jika tidak diatasi, hipotermia dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, gangguan jantung, bahkan kematian. Pada pendaki gunung, sangat penting untuk mengenali gejala ini lebih awal. Tanda-tanda seperti kulit yang terasa dingin, pembicaraan yang tidak jelas, atau kejadian kecelakaan kecil yang menunjukkan kebingungan harus diwaspadai.
Memahami tanda-tanda ini dapat membantu pendaki mengambil tindakan pencegahan lebih awal, mengurangi risiko kondisi yang lebih serius.
2. Penyebab hipotermia pada pendaki gunung
Beberapa penyebab utama hipotermia saat mendaki gunung meliputi paparan suhu rendah, kelembapan tinggi dan angin kencang. Ketika pendaki berada dalam kondisi basah baik akibat keringat, hujan atau salju, kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu panas akan menurun.
Angin kencang juga dapat mempercepat hilangnya panas tubuh, menjadikannya lebih rentan terhadap hipotermia. Selain itu, kehabisan energi akibat aktivitas fisik yang berat juga dapat menjadi faktor penyebab. Ketika tubuh tidak memiliki cukup kalori untuk menghasilkan panas, suhu tubuh bisa menurun.
Oleh karena itu, penting bagi pendaki untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan tetap terhidrasi, agar tubuh tetap mampu mempertahankan suhu yang stabil saat berada dalam lingkungan dingin.