Wang Ning, seorang pengusaha muda asal Tiongkok, telah menggemparkan dunia dengan inovasi mainannya yang unik. Sebagai pendiri Pop Mart, perusahaan yang melahirkan sensasi boneka Labubu, Wang telah mengubah cara orang memandang dan mengoleksi mainan.
Kisah sukses Wang Ning dimulai dari sebuah ide sederhana yang terinspirasi dari perjalanannya ke Hong Kong. Kini, Pop Mart telah menjadi raksasa industri mainan dengan nilai pasar yang fantastis.
Wang Ning memulai karirnya dengan latar belakang yang tidak lazim untuk seorang pengusaha mainan. Ia meraih gelar sarjana periklanan dari Universitas Zhengzhou pada tahun 2009.
Setelah lulus, Wang bekerja sebentar di perusahaan media digital Sina Corporation. Namun, jiwa wirausahanya mendorongnya untuk keluar dan memulai bisnisnya sendiri hanya setahun kemudian.
2. Inspirasi dari Hong Kong
Dok. Forbes
Ide brilian Wang Ning untuk Pop Mart lahir dari sebuah perjalanan ke Hong Kong. Ia terpesona oleh konsep toko ritel yang menjual berbagai produk populer.
Terinspirasi oleh pengalamannya, Wang bertekad membawa konsep serupa ke daratan Tiongkok. Inilah cikal bakal lahirnya Pop Mart, yang kemudian mengubah lanskap industri mainan.
Editors' Pick
3. Awal yang penuh tantangan
Instagram.com/popmartuk
Toko Pop Mart pertama dibuka di area Zhongguancun, Beijing, yang dijuluki 'Silicon Valley' Tiongkok. Namun, awal perjalanan tidaklah mulus.
Wang menghadapi berbagai masalah, mulai dari manajemen inventori hingga layanan pelanggan. Ia bahkan sempat menjual berbagai macam produk sebelum akhirnya menemukan fokus pada mainan karakter.
4. Titik balik bisnis
Instagram.com/popmartuk
Tahun 2014 menjadi titik balik bagi Wang Ning. Saat mengikuti program di Sekolah Manajemen Guanghua Universitas Peking, ia bertemu rekan-rekan yang memiliki visi serupa.
Kolaborasi ini membawa angin segar bagi Pop Mart. Wang mulai mengubah strategi bisnisnya, fokus pada konsep 'blind box' yang kini menjadi ciri khas perusahaan.
5. Kolaborasi yang membuahkan kesuksesan
Instagram.com/popmartid
Keputusan Wang untuk berkolaborasi dengan seniman merupakan langkah genius. Kerja sama dengan Kenny Wong melahirkan karakter Molly yang populer.
Sementara itu, kolaborasi dengan Kasing Lung menciptakan sensasi Labubu. Strategi ini membuat penjualan Pop Mart meroket dari US$22 juta pada 2017 menjadi US$73 juta pada 2018.
6. Labubu menjadi boneka ikonik dari Pop Mart yang mendunia
Instagram.com/popmartid
Labubu, karakter monster kelinci lucu ciptaan Kasing Lung, menjadi salah satu produk andalan Pop Mart. Popularitasnya melonjak setelah Lisa BLACKPINK menggunakannya sebagai gantungan kunci.
Fenomena Labubu mencapai puncaknya saat pembukaan gerai pertama Pop Mart di Indonesia pada Juli 2024. Orang-orang rela antre berjam-jam demi mendapatkan edisi terbatas boneka ini. Harganya pun melambung tinggi, dengan edisi besar (mega) Labubu pernah mencapai Rp66 juta.
7. Pencapaian dengan angka fantastis
Instagram.com/popmartid
Kini, Wang Ning telah menjadi salah satu miliarder termuda di Tiongkok. Forbes mencatat kekayaannya mencapai US$4,4 miliar, menempatkannya di posisi ke-789 orang terkaya di dunia.
Pop Mart telah berkembang menjadi raksasa mainan dengan lebih dari 450 gerai dan ribuan mesin penjual otomatis di 30 negara. Perusahaan ini menguasai lebih dari 10% pangsa pasar mainan di Tiongkok.
Nah, seperti itulah rangkuman beberapa fakta menarik Wang Ning pemilik Pop Mart dan viralnya Labubu. Apakah Mama sudah memiliki boneka Labubu?