Hari Lansia Nasional, Popok Berongga dapat Mencegah Dekubitus

Dekubitus sering dijumpai pada lansia

30 Mei 2024

Hari Lansia Nasional, Popok Berongga dapat Mencegah Dekubitus
Freepik

Tanggal 29 Mei 2024 diperingati sebagai Hari Lansia Nasional. Hari tersebut memperingati lansia yang hadir di Indonesia dengan berbagai macam dinamikanya. Para tenaga kesehatan menyoroti hari lansia dengan kasus dekubitus pada lansia yang masih marak.

Dekubitus adalah luka di kulit yang dikarenakan tekanan, geseran, gesekan, dan kelembapan dalam kurun waktu yang lama. Luka muncul pada area yang sering menjadi tumpuan badan.

Para tenaga kesehatan dan Lifree berkolaborasi untuk meluncurkan suatu inovasi. Popok lansia yang terbuat 100 persen breathable diluncurkan demi tercapainya 0 (nol) dekubitus.

Seperti apa luka dekubitus pada lansia dan popok berongga? Yuk, disimak rangkuman dari Popmama.com terkait popok berongga dapat mencegah dekubitus secara lebih detail!

Editors' Pick

1. Penderita dekubitus di Indonesia tertinggi di ASEAN

1. Penderita dekubitus Indonesia tertinggi ASEAN
Popmama.com/Muhammad Al-Fatih

Penderita dekubitus di Indonesia termasuk yang tertinggi di ASEAN. Kasus ini pada akhirnya menjadi perhatian khusus dan isu nasional bagi tenaga Kesehatan di Indonesia.

“Rasio kejadian luka dekubitus di Indonesia cukup tinggi, yaitu 33 persen. Hal ini membuat kami dari Kemenkes berkolaborasi dengan sektor swasta untuk bersama-sama mencari solusinya,” ujar dr. Nida Rohmawati, MPH yang menjabat sebagai Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).

“Penderita dekubitus banyak diderita oleh lansia dengan tirah baring yang mobilitasnya terbatas. Sehingga, peluang terkena dekubitus lebih tinggi karena adanya tekanan pada area tubuh yang sama dalam jangka waktu lama,” ungkap dr. Rinadewi Astriningrum Sp.D.V.E., Subsp.D.A.

2. Perawatan lansia dengan luka dekubitus

2. Perawatan lansia luka dekubitus
Freepik/jcomp

Lansia dengan luka dekubitus perlu perawatan yang intensif dibanding dengan lansia yang tidak memiliki luka pada kulit. Hal tersebut demi mencegah luka dekubitus menjadi lebih parah dan menganggu kesehatannya. 

“Lansia begitu rentan dengan dekubitus. Jika tetap berada dalam posisi tubuh yang sama dalam jangka waktu yang lama, maka sirkulasi darah terhambat. Sehingga, pentingnya mengubah posisi tubuh lansia yang menderita dekubitus secara berkala. Selain itu, perlunya didukung dengan popok yang 100% bersirkulasi udara agar panas tubuh tidak membuat kulit lembap,” cerita Jajang Rahmat Solihin, M.Kep,Sp.Kep Kom yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DKI Jakarta.

3. Popok berongga menjadi komitmen untuk tercapainya 0 (nol) dekubitus

3. Popok berongga menjadi komitmen tercapai 0 (nol) dekubitus
Popmama.com/Muhammad Al-Fatih

Luka dekubitus telah menjadi masalah sosial di tingkat nasional. Hal ini terbukti dari riset yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan dan Lifree, di mana kebutuhan konsumen terjadap popok yang tidak menimbulkan ruam cukup tinggi.

“Karena itu, melanjutkan upaya di tahun 2023 dengan melakukan riset bersama CSRU-FKUI menuju 0 (nol) luka dekubitus. Hal ini juga bertepatan dengan hari lanjut usia nasional tahun ini. Kami meluncurkan popok perekat yang 100 persen breathable. Dengan begitu, kulit lebih terasa nyaman dan aman dari dekubitus,” ujar Takumi Terakawa yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk.

Nah, kira-kira seperti itulah penjelasan terkait penggunaan popok berongga dapat mencegah dekubitus. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan Mama terkait luka dekubitus, ya.

Baca juga:

The Latest