Kronologi Perampokan Toko Susu di Bekasi, Rugi Rp300 Juta
Perampokan di toko susu ini terencana dengan rapi
31 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keamanan toko menjadi perhatian utama bagi para pemilik usaha, terutama yang menjual barang-barang bernilai tinggi seperti susu dan popok bayi. Namun, kejadian yang menimpa sebuah toko susu dan diapers di Mutiara Gading Timur, Mustikajaya, Kota Bekasi, menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Pada Selasa (30/7/2024) pagi, sekitar pukul 04.10 WIB, toko susu milik Arief menjadi sasaran perampokan yang terencana dengan rapi. Akibatnya, pemilik usaha mengalami kerugian yang tidak sedikit, diperkirakan mencapai 250 hingga 300 juta rupiah.
Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi para pemilik toko, khususnya yang menjual produk-produk bayi yang bernilai tinggi.
Nah, kali ini Popmama.com sudah merangkum kronologi perampokan toko susu di Bekasi yang rugi ratusan juta.
Editors' Pick
1. Modus operansi yang rapi dan terencana
Berdasarkan pengakuan dari korban, perampokan ini bukanlah kejadian spontan. Perampokan toko susu ini merupakan aksi yang telah direncanakan dengan matang.
"Pelaku kayaknya udah mengincar sejak lama karena mereka mengetahui medan-medannya," kata Arief.
Para pelaku diperkirakan berjumlah lebih dari tiga orang, tampaknya telah melakukan pengintaian dan mengenal medan dengan baik. Mereka bahkan berhasil mematahkan dua gembok keamanan berkualitas tinggi merek American Secure yang dikenal anti maling.
Pelaku tidak hanya mengincar uang kas, tetapi juga barang-barang berharga lainnya. Mereka mengambil susu, perangkat elektronik toko seperti ponsel dan tablet, bahkan uang omset dan uang untuk membayar sewa toko juga ikut diambil.
Tindakan mereka yang mengacak-acak etalase susu menunjukkan bahwa mereka bekerja dengan cepat, namun tidak terburu-buru. Kejadian ini menandakan adanya perencanaan yang matang.
2. Waktu kejadian dipikirkan dengan cermat
Pemilihan waktu dan lokasi oleh para pelaku menunjukkan adanya perhitungan yang cermat. Mereka melancarkan aksinya pada pukul 04.10 WIB, saat sebagian besar orang masih tertidur dan aktivitas di sekitar toko sangat minim.
Meskipun kejadian berlangsung di pagi buta, tidak ada saksi mata yang menyadari perampokan tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa para pelaku bekerja dengan sangat hati-hati dan cepat.
Penggunaan mobil sebagai kendaraan pelarian juga menunjukkan bahwa mereka telah mempersiapkan rute pelarian dengan baik.