Virus HMPV Sudah Masuk ke Indonesia, Bagaimana Cara Pencegahannya?
Waspada! Virus pernapasan baru mengintai anak-anak Indonesia
8 Januari 2025
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia kembali menghadapi tantangan kesehatan dengan terdeteksinya Human Metapneumovirus (HMPV) di beberapa wilayah. Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik menghadapi situasi ini, mengingat HMPV bukanlah virus yang baru dalam dunia kesehatan.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium terkini, sejumlah kasus HMPV telah teridentifikasi di Indonesia, khususnya di kalangan anak-anak. Meskipun berita tentang peningkatan kasus HMPV di Tiongkok sempat menimbulkan kekhawatiran, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk memantau perkembangan virus ini di tanah air.
Berikut Popmama.com merangkum virus HMPV sudah masuk ke Indonesia yang perlu mama ketahui. Yuk, disimak informasinya!
Editors' Pick
1. Apa bedanya HMPV dengan COVID-19?
Meski sama-sama menyerang sistem pernapasan, HMPV dan COVID-19 memiliki karakteristik yang berbeda. HMPV telah dikenal dalam dunia medis sejak tahun 2001, dan sistem kekebalan tubuh manusia telah memiliki pengalaman dalam menghadapinya.
Berbeda dengan COVID-19 yang relatif baru, HMPV cenderung memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dan gejala yang lebih ringan pada umumnya.
Sistem pertahanan tubuh manusia telah berkembang selama bertahun-tahun untuk mengenali dan melawan HMPV, menjadikannya lebih mudah ditangani dibandingkan dengan COVID-19. Meskipun begitu, penting untuk tetap waspada, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
2. Gejala dan cara penularan yang perlu diwaspadai
Pemahaman tentang gejala dan cara penularan HMPV sangat penting untuk pencegahan yang efektif. Virus ini menyebar melalui droplet atau percikan air liur, mirip dengan virus pernapasan lainnya. Gejala yang muncul meliputi pilek, batuk, demam, dan dalam kasus yang lebih serius dapat berkembang menjadi pneumonia.
Para ahli kesehatan menekankan bahwa meski gejalanya mirip dengan flu biasa, HMPV tetap memerlukan perhatian khusus, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pemantauan gejala dan konsultasi medis segera sangat dianjurkan bila kondisi memburuk.