5 Fakta Virus Oropouche, Mirip dengan DBD
Virus Oropouche ditularkan melalui gigitan serangga pengisap darah
30 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini tengah viral kematian seseorang yang disebabkan oleh virus Oropouche di Brasil, sebetulnya virus satu ini adalah virus yang termasuk dalam genus Orthobunyavirus dan keluarga Peribunyaviridae.
Virus Oropouche menjadi penyebab utama penyakit Oropouche (Oropouche fever). Penyakit Oropouche merupakan penyakit arboviral (ditularkan oleh artropoda) yang menyebar terutama melalui gigitan nyamuk atau serangga lain seperti Culicoides paraensis (serangga pengisap darah kecil).
Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa fakta virus Oropouche secara lebih detail.
Yuk, disimak informasinya!
Kumpulan Fakta Virus Oropouche
1. Virus Oropouche mirip dengan DBD
Adapun, virus Oropouche ditularkan melalui gigitan serangga pengisap darah seperti nyamuk Culex atau serangga Culicoides paraensis. Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Bisa dikatakan, keduanya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan serangga (arboviral diseases). Selain itu, keduanya umum ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di Amerika Selatan untuk Oropouche dan Asia Tenggara serta Amerika Selatan untuk DBD.
Editors' Pick
2. Pertama kali diidentifikasi di Brasil pada tahun 1955
Faktanya, virus Oropouche pertama kali diidentifikasi di Brasil pada tahun 1955 setelah terjadi wabah penyakit yang tidak diketahui di kota Belém, di negara bagian Pará.
Seorang ahli virologi bernama Dr. Heraclito D'Avila Pinho berhasil mengisolasi virus ini dari seorang pasien yang menderita demam akut, sakit kepala, dan nyeri otot. Virus ini kemudian dinamakan Oropouche.
Penamaan Oropouche berdasarkan nama distrik di Trinidad dan Tobago, tempat virus ini juga ditemukan pada hewan inang beberapa tahun kemudian.
3. Penularan virus Oropouche ke manusia terjadi melalui gigitan serangga vektor yang terinfeksi
Penularan virus Oropouche ke manusia terjadi melalui gigitan serangga vektor yang terinfeksi. Vektor utama yang diketahui adalah nyamuk dari genus Culex dan serangga pengisap darah Culicoides paraensis.
Gelaja klinis pada seseorang yang terinfeksi mulai menunjukkan gejala demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, dan terkadang ruam.
Pada kebanyakan kasus, infeksi bersifat self-limiting, artinya gejala akan mereda dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu tanpa komplikasi serius.
4. Belum ada vaksin atau obat antivirus khusus untuk virus Oropouche
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus khusus yang tersedia untuk melawan virus Oropouche.
Virus RNA seperti Oropouche cenderung bermutasi dengan cepat. Mutasi ini dapat menghasilkan berbagai varian virus yang mungkin memerlukan vaksin yang berbeda-beda.
Tingkat mutasi yang tinggi bisa membuat pengembangan vaksin yang efektif menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.
5. Risiko penularan di wilayah perkotaan
Penelitian menunjukkan bahwa virus Oropouche dapat menular di lingkungan urban, bukan hanya di daerah pedesaan atau hutan.
Studi tersebut menekankan pentingnya pemantauan dan pengendalian vektor di kota-kota besar, di mana populasi serangga dapat berkembang biak dengan cepat di tempat-tempat seperti kolam air atau wadah penyimpanan air.
Nah Ma, itulah tadi deretan fakta mengenai virus Oropouche. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, periksakan ke ahli lebih lanjut ya. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga:
- Adenovirus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
- Gejala Virus Nipah, Demam hingga Sakit Tenggorokan
- 8 Fakta Virus Nipah di India, Sudah Ada Korban Meninggal Dunia