Pakai Teknologi AI, Dishub DKI Jakarta Ingin Urai Kemacetan
Teknologi terbaru diharapkan bisa membantu urai kemacetan Jakarta
5 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menerapkan sistem teknologi AI atau kecerdasan buatan untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta telah memasang teknologi AI di 20 titik persimpangan di Jakarta.
“Jadi ada 20 simpang yang sudah menerapkan prinsip AI dengan intelligent transport system (sistem transportasi cerdas) di traffic light (lampu lalu lintas),” ujar Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, pada hari Minggu (2/7/2023).
Syafrin menyebut, kerja AI tersebut bertugas mendeteksi sisi jalan mana yang dilewati oleh lebih banyak kendaraan. Dengan begitu, lampu hijau diprioritaskan ke sisi jalan dengan volume kendaraan yang lebih padat.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkum mengenai Dishub ingin mengurai kemacetan dengan teknologi AI secara lebih detail.
Cek faktanya, yuk!
Editors' Pick
1. Mengeluarkan dana sebesar Rp 78 miliar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 78 miliar untuk pemasangan teknologi kecerdasan buatan yang tersebar di 20 titik wilayah.
Di samping itu, Pemprov DKI tengah menyiapkan kembali anggarannya sebesar Rp 130 miliar untuk pemasangan teknologi kecerdasan buatan yang direncanakan dipasang di 40 titik wilayah.
“Pemprov DKI telah menyiapkan dana sebesar Rp130 miliar untuk pembangunan penunjang intelligent traffic light system, sistem ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan,” ungkap Syafrin Liputo.
2. Diharapkan membantu urai kemacetan hingga 20 persen
PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan bahwa hasil penerapan teknologi kecerdasan buatan di 20 titik penyebaran dapat berkurang sebesar 20 persen.
“Kata Pak Kadishub untuk mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas. Bisa menciptakan efisiensi lalu lintas menjadi 15-20 persen. Ini ada di setiap titik, yaitu sistem recognize,” ungkap Heru Budi Hartono.