PAPDI Sarankan Warga Vaksinasi Covid-19 Pribadi
Vaksinasi lanjutan Covid-19 untuk mencegah risiko penularan terkena Covid-19
7 Maret 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyarankan warga Indonesia untuk vaksinasi Covid-19 secara pribadi.
Saran ini digagas PAPDI berdasarkan penyebaran situasi Covid-19 nasional yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 6 Maret 2024 dinilai masih mewabah.
“Vaksin Covid-19 masih penting, kita jangan lupakan ini,” sebut dr. Sukamto Koesno, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, di Pengurus Besar (PB) PAPDI Jakarta (6/3/2024).
Gabungan dokter spesialis penyakit dalam ini mengeluarkan pernyataan tersebut bersumber pula pada pengalaman praktik di masing-masing rumah sakit, mereka masih menemukan pasien penderita Covid-19 tanpa atau dengan penyakit bawaan (komorbid).
“Jangan lupa, ini masih ada kasus itu, masih terdeteksi Covid-19. kami kan bekerja di rumah sakit, itu masih ada pasien-pasien Covid-19,” kata dr. Sally A. Nasution, Ketua Umum PB PAPDI.
Mengenai kelanjutan pernyataan para dokter spesialis penyakit dalam itu, berikut ini Popmama.com rangkum PAPDI sarankan warga vaksinasi Covid-19 pribadi secara lebih detail.
Yuk, simak beberapa fakta lengkapnya!
Editors' Pick
1. Vaksin Covid-19 cegah beban akibat Covid-19
Menurut data yang dipaparkan PAPDI, individu yang tidak divaksinasi secara lengkap memiliki risiko 4,6 kali infeksi, 10,4 kali rawat inap, dan yang paling besar 11,3 kali kematian. Vaksinasi tersebut menghasilkan penurunan substansial terhadap kasus Covid-19.
Belajar dari pengalaman, di tahun 2023 kasus Influenza di Indonesia meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. dr. Sukamto Koesno menerangkan, saat ini momentum untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19 secara berkelanjutan.
“Di tahun 2023 Influenza itu meningkat 20 persen dibandingkan tahun lalu, harapannya tentu saja pekerja kesehatan bisa dibantu untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat,” katanya.
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 pribadi yang bakal dilakukan dengan menyasar kalangan rentan di antaranya lansia, ibu hamil, seseorang dengan penyakit bawaan atau komorbid, maupun penyandang difabel.
“Nah, populasi inilah yang mesti dilindungi bersama (lansia, komorbid, ibu hamil, dan lainnya),” terang dr. Sally A. Nasution.
2. Pentingnya orangtua untuk divaksinasi lagi
Orangtua yang telah lanjut usia merupakan salah satu kelompok rentan. Menurut PAPDI, meskipun sudah divaksinasi Corona pertama dan kedua, apa pun merek vaksinnya maka selama 8 bulan pascasuntik, respons imun tubuh pasti menurun.
“Kenapa booster, karena mau apa pun merek vaksinnya, maka selama 8 bulan respons imunnya pasti turun. Nah, ini mesti lakukan booster. Sampai Covid-19 lenyap di muka bumi, kita harus terus vaksinasi Covid,” jelas dr. Sukamto kepada wartawan.
Lebih lanjut, dr. Samsuridjal, Penasihat Satgas Imunisasi PAPDI menilai imunisasi pada orang dewasa sangat dibutuhkan, memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan imunitas tubuh.
“Imunisasi pada orang dewasa itu dibutuhkan, dan dampaknya nyata sekali, seperti pada waktu awal pandemi Covid-19 ada banyak sekali penolakan dari masyarakat karena memang belum pernah, tetapi lama kelamaan setelah 1 juta orang divaksinasi, maka diperlonggar batasan-batasan itu,” ujar dr. Samsuridjal di Jakarta (6/3/2024).
Di samping itu, ada beragam varian baru dari Covid-19, endemi tersebut bermutasi dan berubah-ubah, tujuannya melawan kekebalan tubuh seseorang.
PAPDI memperhatikan setelah vaksin impor habis, Indonesia akan mulai menggunakan vaksin buatan dalam negeri yakni IndoVac yang dibuat oleh perusahaan BUMN Bio Farma, dan vaksin InaVac yang dikembangkan Universitas Airlangga.