Apa Itu Hormon Kortisol? Kenali Fungsi dan Dampaknya pada Tubuh
Jadi, seberapa penting hormon ini bagi tubuh? Kenali lebih dalam fungsi dan dampaknya!
5 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah merasa stres saat deadline kerja menumpuk atau ketika menghadapi situasi yang menegangkan? Itu bukan hanya perasaan biasa, melainkan ada hormon dalam tubuh yang mengatur respons tersebut.
Salah satunya adalah hormon kortisol, yang sering disebut sebagai ‘hormon stres’. Tanpa hormon ini, tubuh akan kesulitan beradaptasi dengan tekanan dan mempertahankan keseimbangan energi.
Melansir dari Healthline, kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal dan berperan dalam berbagai fungsi tubuh. Jadi, bagaimana cara kerja hormon ini? Kenali lebih dalam bersama Popmama.com tentang apa itu hormon kortisol?
Apa Itu Hormon Kortisol dan Bagaimana Cara Kerjanya dalam Tubuh?
Hormon kortisol adalah hormon steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan memiliki peran utama dalam mengatur respons tubuh terhadap stres. Kortisol bekerja dengan cara meningkatkan kadar glukosa dalam darah, memberikan energi tambahan agar tubuh bisa merespons situasi darurat.
Produksi kortisol dikendalikan oleh sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA), yaitu sistem komunikasi antara otak dan kelenjar adrenal yang memastikan kadar kortisol tetap seimbang. Karena itu, menjaga keseimbangan hormon ini sangat penting agar tubuh tetap berfungsi dengan optimal.
Kadar Kortisol yang Tidak Seimbang Bisa Mengganggu Kesehatan
Meskipun tubuh memiliki sistem untuk mengatur kadar kortisol, ada banyak faktor yang bisa membuat produksinya tidak stabil. Stres, pola makan buruk, kurang tidur, dan kondisi medis dapat menyebabkan kadar kortisol tidak stabil.
Kadar kortisol yang tinggi berkepanjangan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, serta gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Beberapa tanda tubuh mengalami ketidakseimbangan kortisol antara lain:
- Mudah lelah atau sulit tidur meskipun sudah cukup istirahat.
- Berat badan naik tanpa sebab jelas terutama di area perut.
- Mudah merasa cemas atau depresi karena kortisol memengaruhi neurotransmitter di otak.
- Sistem kekebalan tubuh melemah yang menyebabkan tubuh lebih rentan terkena penyakit.