Apa Itu HPD? Salah Satu Gangguan Kepribadian

Apa sebenarnya HPD dan bagaimana dampaknya dalam kehidupan sehari-hari?

14 Februari 2025

Apa Itu HPD Salah Satu Gangguan Kepribadian
Pexels/Cottonbro studio

Pernahkah kamu bertemu seseorang yang selalu ingin menjadi pusat perhatian dalam setiap situasi? Mereka mungkin menunjukkan ekspresi emosi yang berlebihan, dan tampaknya sangat membutuhkan pengakuan dari orang lain. 

Jika iya, bisa jadi orang tersebut mengalami gangguan kepribadian histrionik atau histrionic personality disorder (HPD). Melansir dari MSD Manuals, gangguan kepribadian histrionik ditandai dengan pola emosionalitas yang berlebihan. 

Namun, di balik perilaku mereka yang tampak percaya diri, ada rasa tidak aman dan butuh validasi dari orang lain. Dalam pembahasan kali ini, Popmama.com akan mengulas lebih lanjut mengenai apa itu HPD? Simak, yuk!

Apa Itu HPD? Gangguan Kepribadian yang Jarang Diketahui

Apa Itu HPD Gangguan Kepribadian Jarang Diketahui
Pexels/SHVETS production

Gangguan kepribadian histrionik (HPD) adalah salah satu dari sepuluh gangguan kepribadian yang diklasifikasikan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). HPD termasuk dalam kelompok gangguan kepribadian klaster B, yang ditandai dengan pola perilaku dramatis, emosional, atau tidak menentu.

Orang dengan HPD sering kali memiliki kepribadian yang ekspresif, karismatik, dan tampak percaya diri. Namun di balik itu, mereka sering kali mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang mendalam dan stabil. 

Mereka mungkin merasa perlu terus-menerus mendapatkan perhatian dan persetujuan dari orang lain, yang dapat menyebabkan perilaku impulsif, manipulatif, atau bahkan provokatif. Menurut Journal of Personality Disorders, prevalensi HPD di populasi umum relatif rendah, diperkirakan sekitar 1,8 persen.

Editors' Pick

Bagaimana Seseorang Bisa Mengalami HPD?

Bagaimana Seseorang Bisa Mengalami HPD
Pexels/Antoni Shkraba

Seperti gangguan kepribadian lainnya, HPD diyakini berkembang akibat kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Mengutip dalam Psychiatry Research, individu yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan kepribadian klaster B, termasuk HPD, lebih berisiko mengembangkan gangguan serupa. 

Selain faktor genetik, pola asuh yang tidak konsisten juga dapat berkontribusi pada perkembangan HPD. Kurangnya batasan dalam hubungan keluarga juga bisa menyebabkan seseorang sulit mengembangkan rasa percaya diri yang stabil.

Tanda dan Gejala HPD, Ketika Perhatian Menjadi Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi

Tanda Gejala HPD, Ketika Perhatian Menjadi Kebutuhan Tidak Terpenuhi
Pexels/SHVETS production

Orang dengan HPD menunjukkan berbagai gejala yang berfokus pada kebutuhan mereka akan perhatian. Menurut American Psychiatric Association (APA), berikut beberapa tanda umum dari HPD:

  • Selalu ingin menjadi pusat perhatian dan merasa tidak nyaman jika diabaikan.
  • Menunjukkan ekspresi emosi yang berlebihan dan dramatis, sering kali terlihat berlebihan dalam berbagai situasi.
  • Mudah terpengaruh oleh orang lain dan sering kali berubah-ubah dalam perasaan mereka.
  • Menggunakan penampilan fisik secara mencolok untuk menarik perhatian.
  • Memiliki pola bicara yang sangat subjektif dan kurang detail, sering kali lebih fokus pada emosi daripada fakta.
  • Sulit mempertahankan hubungan yang stabil.

Apakah HPD Bisa Diobati? Pendekatan Terapi yang Direkomendasikan oleh Para Ahli

Apakah HPD Bisa Diobati Pendekatan Terapi Direkomendasikan oleh Para Ahli
Pexels/SHVETS production

Meskipun HPD adalah gangguan kepribadian kompleks, individu dengan HPD tetap dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan stabil dengan bantuan terapi. Psikoterapi menjadi pilihan utama dalam menangani HPD.

Salah satu pendekatan umum digunakan adalah terapi kognitif-perilaku (CBT), yang membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir serta perilaku tidak sehat. Terapi ini dapat membantu seseorang tentang bagaimana membangun harga diri tanpa harus bergantung pada perhatian dari orang lain.

Selain itu, terapi psikodinamis juga efektif dalam mengobati HPD. Dalam beberapa kasus, jika individu dengan HPD mengalami depresi, dokter mungkin meresepkan obat sebagai bagian dari perawatan.

Nah, itu dia informasi lengkap terkait apa itu HPD? Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan tanda-tanda HPD, mencari bantuan dari profesional kesehatan mental adalah langkah penting. 

Baca juga:

The Latest