Apa Itu Klaustrofobia yang Diidap Rain? Cari Tahu di Sini
Musisi Rain baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengalami klaustrofobia
23 November 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musisi terkenal Rain baru-baru ini mengejutkan penggemarnya bahwa dirinya mengalami masalah kesehatan mental. Dalam video terbaru yang diunggah di channel YouTube miliknya, Season B Season, pada 7 November 2024, mengungkap bahwa ia mengalami klaustrofobia.
Rain menceritakan, bahwa dia baru menyadari kondisinya setelah mengalami perasaan cemas dan panik di ruang tertutup. Pengakuan ini menarik perhatian publik dan membuka diskusi lebih luas, tentang pentingnya memahami klaustrofobia sebagai gangguan mental yang nyata.
Mengutip dari Journal of Anxiety Disorders, klaustrofobia memengaruhi sekitar 5-7% populasi dunia dan sering kali tidak terdiagnosis hingga penderita menghadapi situasi yang memicu ketakutan mereka.
Dengan pengakuan Rain ini, banyak orang mulai bertanya-tanya tentang penyebab, efek, dan cara mengatasi gangguan tersebut. Mari kita bahas lebih jauh bersama Popmama.com apa itu klaustrofobia yang diidap Rain?
Apa Itu Klaustrofobia?
Klaustrofobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketakutan intens dan irasional terhadap ruang sempit atau terkunci di dalam suatu tempat. Ketakutan ini bukan sekadar rasa tidak nyaman, tetapi sering kali memicu serangan panik dengan gejala fisik seperti sesak napas, keringat berlebih, atau detak jantung yang cepat.
Dikutip dari American Psychiatric Association (APA), klaustrofobia termasuk dalam kategori specific phobias yang biasanya berkembang pada masa anak-anak atau remaja. Meski demikian, kondisinya bisa bertahan hingga dewasa jika tidak ditangani dengan tepat.
Editors' Pick
Apa Saja Penyebab Klaustrofobia?
Klaustrofobia bukan sekadar rasa takut biasa, melainkan sebuah gangguan kecemasan yang kompleks dengan akar penyebab yang bervariasi. Gangguan ini sering kali muncul tanpa peringatan dan dapat berkembang dari berbagai pengalaman atau kondisi yang dialami seseorang. Ada beberapa faktor yang diyakini dapat memicu klaustrofobia, di antaranya:
- Trauma masa kecil: Pengalaman traumatis, seperti terjebak di ruang tertutup atau terkunci di dalam lemari, dapat menjadi pemicu utama klaustrofobia.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami klaustrofobia.
- Proses belajar negatif: Klaustrofobia juga dapat muncul akibat pengalaman buruk atau pengaruh lingkungan yang memperkuat ketakutan terhadap ruang sempit.