Apa Itu Penyakit Mumps? Mengenal Infeksi Virus di Kelenjar Ludah
Penyakit mumps adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah
29 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit mumps atau gondongan mungkin terdengar seperti kondisi ringan yang biasa terjadi. Namun, tahukah kamu bahwa penyakit ini sebenarnya bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat?
Mengutip dari The Lancet Infectious Diseases menyebutkan, bahwa meskipun vaksin mumps efektif mencegah penyakit ini, kasus gondongan masih muncul, terutama di wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah atau populasi yang memiliki imunitas menurun.
Melihat fakta ini, penting bagi kita untuk memahami lebih dalam mengenai mumps, mulai dari penyebabnya hingga cara mengatasinya. Mari, simak penjelasan berikut bersama Popmama.com tentang apa itu penyakit mumps?
Apa Itu Mumps? Infeksi Virus yang Menyerang Kelenjar Ludah
Mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus mumps, anggota keluarga Paramyxoviridae. Virus ini menyerang kelenjar parotis, salah satu kelenjar ludah utama yang terletak di dekat telinga.
Akibatnya, penderita mengalami pembengkakan khas di area pipi dan rahang. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terinfeksi jika tidak memiliki kekebalan. Selain pembengkakan, mumps juga dapat menyebabkan komplikasi seperti meningitis, peradangan otak, hingga gangguan pendengaran.
Editors' Pick
Apa Penyebab Penyakit Mumps?
Mumps adalah penyakit menular yang utamanya disebabkan oleh virus. Virus ini menyerang kelenjar ludah dan menyebar dengan cepat di lingkungan dengan kontak dekat.
Penyakit ini sering kali merebak dalam komunitas seperti sekolah, asrama, atau rumah tangga, terutama jika tingkat vaksinasi rendah. Penularannya sangat mudah terjadi, bahkan sebelum gejala muncul, sehingga seseorang dapat menyebarkan virus tanpa disadari.
Penyebab utama mumps adalah infeksi virus mumps yang menyebar melalui:
- Percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
- Kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi, seperti gelas atau alat makan.
- Sentuhan pada permukaan yang terinfeksi virus, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.