Apa itu Penyakit Raja Singa? Kenali Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya
Penyakit raja singa masih menjadi wabah yang terus menyerang jutaan orang di seluruh dunia
5 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit raja singa, atau yang lebih dikenal dengan sifilis, adalah sebuah kondisi di mana terjadinya infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini sering kali menyebar melalui hubungan seksual.
Penyakit ini bermula ketika munculnya luka yang sering kali tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya muncul di alat kelamin, rektum, atau mulut. Sifilis menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan luka ini.
Dikutip dari jurnal National Library of Medicine dikatakan, bahwa saat ini sifilis atau raja singa masih menjadi wabah kontemporer yang terus menyerang jutaan orang di seluruh dunia, dan insidennya terus meningkat. Sedangkan pada kehamilan, jika tidak diobati atau diobati dengan antibiotik yang tidak tepat, mengakibatkan 50−80% kasus dengan hasil kelahiran yang buruk.
Penyakit ini juga dapat ditularkan ke bayi selama kehamilan dan persalinan, dan terkadang melalui pemberian ASI. Dalam pembahasan ini, Popmama.com telah merangkum informasi apa itu penyakit raja singa? Informasi didapatkan dari artikel yang ditulis oleh Mayo Clinic, World Health Organization, dan WebMD.
1. Apa itu Penyakit Raja Singa?
Sifilis atau raja singa adalah infeksi bakteri sistemik yang disebabkan oleh spirochete Treponema pallidum yang dapat dicegah dan diobati dengan efektif. Tanpa pengobatan, penyakit ini dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Banyak orang yang terinfeksi sifilis tidak menunjukkan gejala atau tidak menyadarinya. Infeksi ini dapat menular melalui hubungan seksual oral, vaginal, dan anal, serta dapat menyebar selama kehamilan dan melalui transfusi darah. Sifilis yang ditularkan dari ibu ke bayi dapat menyebabkan kelahiran mati, kematian bayi baru lahir, atau sifilis kongenital pada bayi yang lahir.
Editors' Pick
2. Kenali ciri-cirinya
Banyak penderita sifilis tidak merasakan gejala atau mungkin tidak terdeteksi oleh penyedia layanan kesehatan. Jika tidak diobati, sifilis dapat bertahan selama bertahun-tahun dan berkembang melalui beberapa tahap. Berikut ciri-cirinya:
Sifilis Primer (Tahap Pertama):
- Biasanya berlangsung sekitar 21 hari.
- Muncul luka bulat, tidak nyeri, dan seringkali keras (chancre) di alat kelamin, anus, atau area lainnya.
- Chancre atau luka kecil mungkin tidak selalu terlihat dan akan sembuh dalam waktu 3–10 hari tanpa pengobatan.
- Jika tidak diobati, sifilis primer akan berkembang ke tahap kedua.
Sifilis Sekunder:
- Ditandai dengan ruam yang tidak gatal, biasanya muncul di telapak tangan dan telapak kaki.
- Lesi berwarna putih atau abu-abu dapat muncul di area hangat dan lembab, seperti labia atau anus, di lokasi di mana chancre muncul.
- Gejala ini dapat menghilang tanpa pengobatan, tetapi infeksi tetap ada di dalam tubuh.
Sifilis Laten:
- Seringkali tidak menimbulkan gejala.
- Dapat berkembang menjadi tahap ketiga atau sifilis tersier setelah bertahun-tahun jika tidak diobati.
- Sifilis tersier dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit otak dan kardiovaskular, serta kondisi lainnya.
Sifilis Kongenital pada Bayi:
- Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi sifilis dapat mengalami berbagai masalah, termasuk:
- Ruam kulit
- Peradangan pada organ
- Anemia
- Masalah pada tulang dan sendi
- Kondisi neurologis seperti kebutaan, tuli, atau meningitis
- Keterlambatan perkembangan
- Kejang
Beberapa gejala ini mungkin baru muncul atau terdeteksi di kemudian hari.