Apa Itu Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD?
Kondisi mental ini muncul setelah seseorang mengalami traumatis yang menghantui ingatan dan perasaan
5 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membayangkan suatu peristiwa yang menghantui pikiran untuk kembali trauma masa lalu adalah mereka yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.
Mengutip dari National Institute of Mental Health (NIMH), sekitar 7-8% populasi dunia berpotensi mengalami PTSD dalam hidup mereka, sebuah angka yang menunjukkan seberapa trauma dapat merasuk ke dalam keseharian kita.
Namun, dengan semakin berkembangnya pemahaman mengenai gangguan ini, semakin banyak pula pilihan terapi dan penanganan yang bisa membantu penderita PTSD untuk kembali meraih kendali atas hidup mereka.
Pada kesempatan ini, Popmama.com akan membahas lebih jauh terkait apa itu Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.
Apa Itu Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)?
Post Traumatic Stress Disorder, atau disingkat PTSD adalah gangguan mental yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, bencana alam, atau kekerasan fisik.
PTSD dapat dialami oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa. Memahami gejala, penyebab, dan pilihan pengobatan PTSD sangat penting untuk membantu mereka yang terdampak agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Editors' Pick
Penyebab PTSD, Bagaimana Trauma Mempengaruhi Mental?
PTSD biasanya dipicu oleh peristiwa yang sangat menakutkan atau menimbulkan stres ekstrem. Penyebab utama PTSD adalah pengalaman yang menimbulkan rasa takut atau keterancaman, baik yang dialami secara langsung maupun disaksikan.
Trauma ini bisa berupa kejadian yang singkat seperti kecelakaan lalu lintas atau bisa juga terjadi secara berulang, misalnya pada korban kekerasan dalam rumah tangga. Faktor-faktor seperti riwayat gangguan kecemasan, dukungan sosial yang minim, atau tingkat hormon stres yang tinggi juga bisa meningkatkan kerentanan seseorang terhadap PTSD.