Apakah Panu Bisa Hilang Sendiri? Ini Hal yang Perlu Kamu Ketahui
Benarkah panu bisa hilang sendiri? Cari tahu jawabannya ya, Ma!
3 Oktober 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Halo, Ma! Panu memang sering menjadi masalah kulit yang mengganggu, apalagi jika muncul di area yang terlihat.
Panu biasanya muncul dalam bentuk bercak putih atau cokelat yang terasa gatal, terutama saat Mama berkeringat. Kondisi ini tentunya bisa mengganggu penampilan dan membuat kita tidak nyaman.
Faktanya, panu adalah salah satu infeksi kulit yang paling umum. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, panu atau tinea versicolor disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Malassezia.
Nah, apakah panu bisa hilang sendiri? Jawabannya tidak selalu. Berikut Popmama.com rangkum agar Mama bisa lebih paham dan tahu cara yang tepat untuk mengatasinya. Yuk, kita simak!
1. Apakah panu bisa hilang sendiri?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, panu disebabkan oleh jamur yang sudah ada di kulit kita. Ketika jamur ini tumbuh berlebihan, akan timbul bercak-bercak yang kita kenal sebagai panu.
Ada beberapa kondisi di mana panu bisa menghilang sendiri, terutama saat kelembapan dan suhu udara turun, yang membuat pertumbuhan jamur tidak ideal. Namun, ini sering kali memakan waktu yang lama dan tidak menjamin panu akan hilang sepenuhnya.
Oleh karena itu, perawatan yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan panu tidak kembali dan kulit Mama bisa tetap sehat, serta bersih dari bercak-bercak yang mengganggu.
Editors' Pick
2. Penyebab terjadinya panu
Mama, penting sekali mengetahui penyebab panu agar bisa mencegahnya dengan lebih baik. Berikut beberapa penyebab umum yang membuat jamur Malassezia berkembang berlebihan:
- Kelembapan berlebih: Kulit yang lembap, terutama akibat keringat berlebih, menjadi tempat yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
- Cuaca panas: Udara panas dan lembap meningkatkan risiko panu, terutama di negara tropis seperti Indonesia.
- Sistem kekebalan tubuh lemah: Mama mungkin lebih rentan terkena panu jika sedang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Kulit berminyak: Kondisi kulit yang berminyak juga bisa memicu pertumbuhan jamur lebih cepat dan menyebabkan panu.