Benarkah Korea Selatan Negara yang Akan Hilang Pertama dari Bumi?
Dengan angka kelahiran terendah di dunia, populasi ini bisa menyusut di akhir abad ini
3 Januari 2025
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika berbicara tentang Korea Selatan, mungkin terlintas di benak banyak orang adalah budaya K-pop, teknologi, atau ekonomi yang berhasil menjadi salah satu kekuatan global. Namun, di balik pencapaian itu, ada krisis demografi yang mencengangkan.
Penurunan angka kelahiran di Korea Selatan telah menjadi perhatian dunia internasional. Bahkan, isu ini semakin hangat dibicarakan setelah laporan dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada 2023 menyebutkan, bahwa populasi Korea Selatan menyusut hingga 70% pada akhir abad ini.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan mengulas lebih lanjut terkait benarkah Korea Selatan negara yang akan hilang pertama dari bumi? Simak informasi selanjutnya berikut ini.
Editors' Pick
Benarkah Korea Selatan Akan Hilang Pertama dari Bumi?
Krisis kependudukan di Korea Selatan tidak muncul begitu saja. Akar permasalahan ini dimulai dari kebijakan keluarga berencana pada tahun 1960-an. Pada masa itu, pemerintah Korea Selatan khawatir bahwa pertumbuhan populasi yang terlalu cepat akan melampaui kapasitas ekonomi negara.
Dengan pendapatan per kapita hanya 20% dari rata-rata global, angka kelahiran yang mencapai 6 anak per perempuan dinilai terlalu tinggi. Kebijakan ini berhasil menurunkan angka kelahiran pada tahun 1982, seiring dengan pertumbuhan pesat ekonomi Korea Selatan.
Dampak dari penurunan ini tidak hanya terlihat pada aspek demografi tetapi juga menciptakan ancaman serius bagi stabilitas ekonomi. Dalam skenario terburuk, negara ini dapat kehilangan hingga 70% populasinya.
Jadi, apakah benar Korea Selatan akan menjadi negara pertama yang hilang dari bumi? Jawabannya yakni jika tren penurunan angka kelahiran ini terus berlangsung tanpa ada perubahan signifikan, Korea Selatan memang berisiko mengalami penyusutan populasi yang drastis.
Faktor Utama Penurunan Angka Kelahiran di Korea Selatan
Salah satu penyebab utama dari rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan adalah perubahan sosial dan budaya yang signifikan, terutama di kalangan perempuan. Banyak perempuan di Korea Selatan, kini lebih memilih untuk memprioritaskan karier daripada membangun keluarga.
Hal ini dipicu oleh meningkatnya rumah tangga berpenghasilan ganda dan akses pendidikan yang lebih luas. Survei pemerintah pada 2023 menunjukkan bahwa lebih dari separuh perempuan menyebut ‘beban mengasuh anak’ sebagai hambatan utama untuk bekerja.
Bahkan, kesenjangan gender dalam tanggung jawab rumah tangga masih mencolok, di mana 92% perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga dibandingkan dengan hanya 61% laki-laki. Ketidaksetaraan ini menciptakan kekecewaan yang meluas terhadap peran tradisional pernikahan.