Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi suasana hati seseorang secara ekstrem, dari euforia yang tinggi (mania) hingga perasaan sedih dan putus asa (depresi).
Menurut American Psychiatric Association (APA) mengatakan, bahwa sekitar 40-50% pasien bipolar mengalami kekambuhan dalam lima tahun pertama setelah diagnosis. Dengan mengenali gejala sejak dini, kita bisa mencegah kekambuhan yang lebih serius.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan membahas 13 ciri-ciri bipolar kambuh yang perlu dikenali. Setiap ciri membawa gambaran penting tentang perubahan yang terjadi pada penderita.
1. Perubahan suasana hati yang ekstrem
Freepik
Salah satu ciri pertama dari kekambuhan gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati yang sangat mencolok. Penderita mungkin merasa sangat bahagia atau bahkan euforia dalam waktu singkat, hanya untuk mengalami penurunan suasana hati yang tajam setelahnya.
Mengutip National Institute of Mental Health (NIMH) menyatakan, bahwa perubahan suasana hati yang drastis dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, dan sering kali sulit diprediksi. Penderita mungkin tidak bisa mengontrol perasaan ini, yang akhirnya mempengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain secara normal.
Cara mengatasi: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk membantu menstabilkan emosi. Terapis juga dapat membantu dengan terapi kognitif untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang berlebihan.
2. Perasaan gelisah yang berlebihan
Freepik
Gelisah berlebihan adalah gejala lain yang sering muncul saat gangguan bipolar kambuh. Ini bisa berupa rasa cemas yang terus-menerus, sulit tidur, atau perasaan terjaga dan terjaga sepanjang waktu.
Gelisah ini juga dapat memengaruhi produktivitas sehari-hari. Penderita mungkin merasa tertekan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat atau menjadi mudah tersinggung ketika menghadapi situasi yang tidak berjalan sesuai rencana.
Cara mengatasi: Untuk mengatasi gelisah berlebihan saat gangguan bipolar kambuh, penting untuk mengetahui beberapa langkah sederhana namun efektif. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran.
3. Kesulitan tidur
Freepik/Jcomp
Kesulitan tidur adalah gejala yang sering dialami penderita saat gangguan bipolar mulai kambuh. Dalam fase mania, penderita mungkin merasa sangat energik sehingga merasa tidak perlu tidur. Sebaliknya, dalam fase depresi, tidur berlebihan dapat terjadi.
Dikutip dari Mayo Clinic, bahwa gangguan tidur merupakan salah satu tanda awal dari kekambuhan bipolar. Insomnia atau tidur yang tidak nyenyak bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh dan mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
Cara mengatasi: Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan saat tidak merasa mengantuk. Mengatur rutinitas tidur yang teratur dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi rasa terjaga yang mengganggu.
4. Peningkatan aktivitas yang tidak terkendali
Freepik
Kambuhnya gangguan bipolar sering kali disertai dengan peningkatan aktivitas yang tidak terkendali, seperti berbicara dengan cepat atau melakukan banyak hal sekaligus. Penderita mungkin merasa memiliki ide-ide cemerlang dan ingin mewujudkannya semua dalam satu waktu.
Meskipun terlihat produktif, peningkatan aktivitas yang berlebihan ini sering kali tidak diiringi dengan pemikiran yang rasional. Penderita mungkin mengabaikan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka, seperti mengeluarkan uang secara berlebihan atau membuat janji yang tidak realistis.
Cara mengatasi: Untuk mengatasi peningkatan aktivitas yang tidak terkendali saat gangguan bipolar kambuh, penting untuk mengatur rutinitas dan memprioritaskan kegiatan. Tetapkan jadwal harian yang realistis dan hindari mencoba menyelesaikan banyak tugas sekaligus.
5. Penurunan minat pada aktivitas sehari-hari
Freepik/Onlyyouqj
Saat gangguan bipolar memasuki fase depresi, penderita mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya mereka nikmati. Ini bukan hanya sekadar rasa malas, tetapi merupakan gejala serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Penurunan minat ini seringkali disertai dengan perasaan hampa dan kehilangan tujuan. Berdasarkan penelitian oleh World Health Organization (WHO), gejala ini adalah tanda penting dari fase depresi pada gangguan bipolar.
Cara mengatasi: Dorong diri kamu untuk mencoba aktivitas ringan yang kamu nikmati meski hanya sedikit. Melibatkan diri dalam rutinitas kecil atau mendapatkan dukungan dari teman dan keluarga dapat membantu mengembalikan minat.
Editors' Pick
6. Perubahan pola makan
Freepik/Lookstudio
Gangguan bipolar yang kambuh juga dapat ditandai dengan perubahan pola makan, seperti kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan. Dalam fase mania, penderita mungkin merasa sangat berenergi sehingga tidak merasa lapar, sementara dalam fase depresi, makan berlebihan dapat menjadi cara untuk mencari kenyamanan.
Pola makan yang tidak sehat bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, menyebabkan gangguan fisik seperti kelelahan, kelemahan, dan penurunan sistem imun. Oleh karena itu, penting bagi penderita untuk menjaga pola makan yang seimbang dan segera mencari saran medis jika mengalami perubahan pola makan drastis.
Cara mengatasi: Usahakan untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering, memilih makanan bergizi untuk menjaga energi. Jika perubahan ini mengganggu, bicarakan dengan ahli gizi atau psikolog.
7. Perasaan kelelahan yang berlebihan
Freepik
Meski terlihat bertolak belakang dengan peningkatan energi, kelelahan juga sering terjadi saat gangguan bipolar kambuh, terutama dalam fase depresi. Penderita mungkin merasa lelah meskipun telah cukup tidur, dan aktivitas sehari-hari bisa terasa sangat berat.
Menurut Bipolar Disorder Journal, rasa lelah yang tidak normal ini sering menjadi pertanda awal kekambuhan dan dapat mengganggu kemampuan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kelelahan juga dapat mengurangi kemampuan penderita untuk fokus dan membuat keputusan, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik lainnya.
Cara mengatasi: Tetap disiplin dalam pola tidur dengan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari. Jika gangguan tidur berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan terapi tidur atau pengobatan.
8. Perubahan dalam berbicara dan berpikir
Freepik
Saat gangguan bipolar kambuh, salah satu ciri yang bisa muncul adalah perubahan dalam cara berbicara dan berpikir. Penderita mungkin berbicara dengan sangat cepat, sulit dipahami, atau melompat dari satu topik ke topik lainnya.
Ini dikenal sebagai logorrhea atau aliran bicara yang tidak terkendali. Dalam fase mania, aliran ide yang deras ini membuat penderita sulit untuk berkonsentrasi dan mengikuti percakapan, sedangkan dalam fase depresi, penderita bisa mengalami kesulitan dalam berbicara dan berpikir dengan jelas.
Penurunan kemampuan berpikir ini sering disebut sebagai cognitive slowing atau perlambatan kognitif. Gejala ini memengaruhi cara penderita menyelesaikan tugas sehari-hari dan dapat membuat mereka terlihat kurang terorganisir atau bahkan bingung.
Cara mengatasi: Menjaga komunikasi yang terbuka dengan orang-orang terdekat untuk membantu melawan kebingungan dan mencari solusi. Berbicara dengan terapis atau psikolog dapat membantu memperbaiki pola bicara dan berpikir.
9. Gangguan perilaku impulsif
Freepik
Gangguan bipolar yang kambuh sering ditandai dengan perilaku impulsif, seperti membuat keputusan besar tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Misalnya, seseorang dalam fase mania mungkin menghabiskan uang secara berlebihan atau mencoba aktivitas ekstrem berisiko tinggi.
Menurut Journal of Psychiatric Research, perilaku impulsif ini sering kali terkait dengan meningkatnya dorongan dan penurunan kemampuan. Meskipun perilaku impulsif bisa tampak menyenangkan pada awalnya, konsekuensinya bisa sangat merugikan, baik dalam hal keuangan, kesehatan, maupun hubungan sosial.
Cara mengatasi: Tetapkan anggaran untuk mengendalikan pengeluaran dan buat aturan yang membatasi tindakan impulsif. Terapi perilaku dialektikal (DBT) juga efektif dalam mengelola impulsifitas.
10. Perasaan tidak berharga atau putus asa
Freepik/Stockking
Salah satu ciri khas dari fase depresi pada gangguan bipolar adalah perasaan tidak berharga atau putus asa yang mendalam. Penderita mungkin merasa tidak ada yang bisa mengubah situasi mereka dan mengalami rasa bersalah yang berlebihan.
Perasaan ini dapat membuat penderita kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan yang sebelumnya mereka nikmati. Mengatasi perasaan tidak berharga memerlukan pemahaman dan dukungan dari orang-orang terdekat, serta pendekatan terapeutik yang melibatkan konseling atau terapi perilaku kognitif.
Cara mengatasi: Cari dukungan dari teman, keluarga, atau seorang profesional. Berbicara dengan seseorang dapat membantu meredakan perasaan tersebut dan mendapatkan perspektif baru.
11. Perubahan dalam kehidupan sosial
Freepik
Kekambuhan gangguan bipolar juga dapat memengaruhi kehidupan sosial penderita. Pada fase mania, penderita mungkin terlalu sibuk dengan aktivitas sosial, berpartisipasi dalam banyak acara, atau menjadi terlalu mudah terhubung dengan orang-orang baru.
Namun, dalam fase depresi, penderita cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan menghindari pertemuan atau kegiatan yang melibatkan orang lain. Perubahan drastis ini dalam kehidupan sosial bisa mengganggu hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.
Cara mengatasi: Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas sosial ringan dan jangan ragu untuk meminta teman atau keluarga untuk bergabung. Menciptakan rutinitas yang sehat juga membantu menjaga koneksi sosial.
12. Penurunan kualitas kehidupan
Freepik
Kekambuhan gangguan bipolar sering kali berhubungan dengan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan. Penderita mungkin merasa terjebak dalam siklus perubahan suasana hati yang terus-menerus, sehingga menghalangi mereka untuk menikmati kehidupan sehari-hari.
Kualitas hidup yang menurun sering kali memerlukan evaluasi menyeluruh dari pola hidup, rutinitas, dan pengobatan yang dijalani penderita. Bekerja sama dengan tenaga medis dan psikolog dapat membantu penderita untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti terapi dukungan, kegiatan fisik, dan manajemen stres.
Cara mengatasi: Berfokus pada hal-hal positif dalam hidup, seperti melakukan aktivitas yang menyenangkan. Dengan menerapkan rutinitas yang sehat dapat membantu kamu meningkatkan kualitas hidup.
13. Perasaan kewalahan dan tidak mampu mengatasi tantangan
Freepik
Ketika gangguan bipolar kambuh, penderita mungkin merasa kewalahan menghadapi tantangan yang sebelumnya tidak terlalu sulit. Mereka mungkin merasa seperti tidak memiliki kontrol atas situasi, yang mengarah pada peningkatan kecemasan dan stres.
Ini penting untuk segera dikenali, karena dukungan dari keluarga, teman, dan tenaga profesional dapat membantu penderita mengembangkan strategi coping yang lebih efektif dan mengurangi dampak dari kekambuhan.
Cara mengatasi: Fokus pada langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan dan mencari bantuan bila diperlukan. Terapis dapat membantu mengajarkan strategi coping yang efektif untuk mengurangi rasa kewalahan.
Nah, itu dia informasi lengkap terkait 13 ciri-ciri bipolar kambuh. Dengan melakukan deteksi dini, penderita dapat mendapatkan dukungan dan pengobatan yang diperlukan sebelum gejala berkembang lebih serius.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala-gejala ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental.