Di jantung kota Jakarta, terdapat sebuah infrastruktur baru yang menjadi simbol penting bagi bangsa Indonesia. Terowongan Silaturahmi, yang menghubungkan dua ikon agama besar di Indonesia, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, telah diresmikan pada Kamis, 12 Desember 2024.
Dengan panjang 33 meter, terowongan ini adalah simbol nyata bahwa meskipun kita berbeda, kita tetap bisa berjalan bersama. Saat terowongan ini dibuka untuk umum, diharapkan dapat menjadi jembatan yang menyatukan perbedaan, menciptakan harmoni, dan memperkuat kebersamaan.
Mari kita telusuri lebih dalam bersama Popmama.com mengenai beberapa fakta dan sejarah Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral yang akan menjadi simbol kuat bagi persatuan Indonesia.
Kumpulan Fakta Menarik Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral
1. Sebuah usulan yang dilatarbelakangi oleh semangat toleransi
Instagram.com/Pambudiyoga
Pembangunan Terowongan Silaturahmi ini bermula dari sebuah usulan yang sangat unik. Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang menyadari pentingnya hubungan antar rumah ibadah, mengajukan ide tersebut pada saat renovasi Masjid Istiqlal.
Dengan dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo, proyek ini mendapatkan lampu hijau untuk dilaksanakan. Rencana awal renovasi masjid hanya mencakup perbaikan bagian interior dan eksterior, namun penambahan terowongan ini menjadi simbol penting untuk mempererat hubungan antar umat beragama di Indonesia.
Renovasi masjid, yang telah dimulai pada 15 Desember 2020, melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menggandeng PT Waskita Karya sebagai kontraktor. Pembangunan terowongan ini dilakukan dengan tujuan mulia, yakni menciptakan akses mudah antara dua tempat ibadah yang sangat bersejarah di Jakarta.
Editors' Pick
2. Penamaan yang penuh dengan makna, yakni Terowongan Silaturahmi
Instagram.com/Pambudiyoga
Nama ‘Terowongan Silaturahmi’ bukanlah nama sembarangan. Nama tersebut dipilih untuk menggambarkan tujuannya yang lebih dari sekadar infrastruktur fisik.
Silaturahmi, yang berarti hubungan yang baik antar sesama, adalah esensi yang ingin dihadirkan melalui terowongan ini. Dengan panjang 33 meter, terowongan ini menjadi jembatan yang tidak hanya menghubungkan dua tempat ibadah, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.
Bagi umat Islam yang beribadah di Masjid Istiqlal dan umat Kristiani di Gereja Katedral, terowongan ini memudahkan mereka untuk saling mengunjungi dengan mudah. Tentunya tanpa harus menempuh jalan jauh atau terhalang oleh perbedaan.
3. Terowongan yang sudah siap, namun belum dapat diakses
Instagram.com/Pambudiyoga
Meskipun pembangunan Terowongan Silaturahmi telah selesai sejak 20 September 2021, masyarakat belum dapat mengaksesnya karena beberapa pekerjaan akhir yang perlu diselesaikan. Salah satunya adalah penambahan ornamen seni di dinding terowongan, yang dirancang khusus untuk menggambarkan simbol-simbol silaturahmi dan toleransi antar umat beragama.
Setelah semua persiapan selesai, masyarakat bisa menikmati fasilitas ini yang tidak hanya berfungsi sebagai jalur penghubung praktis, tetapi juga sebagai simbol kuat bagi kebersamaan. Kehadiran terowongan ini juga menjadi refleksi dari semangat bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama.
4. Kunjungan istimewa Paus Fransiskus, penghargaan dari pemimpin dunia
Instagram.com/Stefano_spaziani
Pada 6 September 2024, Terowongan Silaturahmi mendapat kunjungan istimewa dari Paus Fransiskus. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menyatakan rasa kagumnya terhadap pembangunan terowongan ini.
Menurut Paus, terowongan tersebut adalah simbol dari kehidupan damai dan semangat persaudaraan yang sangat penting. Ia didampingi oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang turut memandu kunjungan tersebut.
Paus Fransiskus percaya bahwa infrastruktur ini akan semakin memperkuat hubungan antar umat beragama. Bagi Paus, Indonesia merupakan contoh negara yang mampu menjaga kerukunan antar umat beragama, dan Terowongan Silaturahmi adalah simbol dari semangat tersebut.
5. Peresmian Terowongan Silaturahmi pada 12 Desember 2024
Kementerianpupr.com
Setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya pada 12 Desember 2024, Terowongan Silaturahmi akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto setelah Shalat Ashar. Peresmian ini akan menandai babak baru dalam sejarah hubungan antar umat beragama di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya infrastruktur ini sebagai simbol persatuan bangsa. Setelah peresmian, masyarakat dari berbagai latar belakang dapat mengakses terowongan ini untuk berbagai keperluan, baik ibadah, maupun wisata religi.
Sejarah Pembangunan Terowongan Silaturahmi, dari Ide Jadi Kenyataan
Instagram.com/Pambudiyoga
Pembuatan Terowongan Silaturahmi berawal dari gagasan Presiden Joko Widodo saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal pada 7 Februari 2020. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan rencananya untuk membangun sebuah terowongan bawah tanah di area yang menjadi simbol kebhinekaan di Jakarta.
Pembangunan Terowongan Silaturahmi dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersamaan dengan renovasi besar Masjid Istiqlal. Renovasi ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak masjid tersebut diresmikan oleh Presiden kedua RI, Soeharto, pada 22 Februari 1978.
Pembangunan terowongan ini dapat dianggap sebagai perwujudan dari cita-cita tersebut. Ini adalah langkah besar dalam menjembatani perbedaan, memperkuat rasa persatuan, dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
Jadi, itu dia ulasan lengkap terkait fakta dan sejarah Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral. Sebagai sebuah langkah besar dalam mewujudkan dialog antar agama, Terowongan Silaturahmi menjadi simbol yang menghubungkan hati dan pikiran umat beragama di Indonesia.