Komdigi Ajak Generasi Muda Kembangkan Industri Digital Indonesia
Industri digital Indonesia membuka peluang bagi generasi muda untuk menjadi pelopor perubahan
16 Januari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun 2025 telah tiba, tentunya membawa semangat dan tantangan baru bagi generasi muda Indonesia. Dengan semakin majunya teknologi, industri digital menjadi sorotan utama dalam berbagai sektor.
Dalam sesi talkshow bertajuk Semangat Awal Tahun 2025 yang diadakan oleh IDN Times, pada Rabu, 15 Januari 2025, milenial dan Gen Z diajak untuk memulai tahun dengan inovasi. Acara ini menjadi ruang diskusi untuk membahas bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam ekosistem digital di Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengungkapkan, bahwa AI kini telah menjadi bagian integral dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka itu, Popmama.com akan mengulas lebih lanjut mengenai Komdigi ajak generasi muda kembangkan industri digital Indonesia.
Editors' Pick
AI dan Masa Depan Industri Digital Indonesia
Saat ini, akses internet telah mencapai 80% dari populasi Indonesia, sebuah lompatan besar dibandingkan satu dekade lalu yang hanya 55%. Hal ini menunjukkan dinamika pertumbuhan ekonomi digital yang luar biasa.
Tantangan ini diperparah oleh tingginya persaingan di masyarakat dan lambatnya adaptasi beberapa sektor. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Indonesia membutuhkan talenta digital yang mumpuni.
"Tahun 2025 ini cukup menantang. Kalau tidak memiliki aplikasi atau strategi digital yang kuat, kita tidak akan bisa bersaing di tahun 2025," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria.
Membangun Talenta Digital untuk Milenial dan Gen Z
Di era digital yang terus berkembang, membangun talenta digital bagi milenial dan Gen Z menjadi prioritas utama untuk mendukung pertumbuhan industri. Generasi muda ini juga menjadi tulang punggung masa depan ekonomi digital Indonesia.
Kecerdasan buatan telah membawa perubahan besar, mulai dari otomatisasi hingga analisis data yang mendalam. Melalui kolaborasi lintas sektor, generasi muda diharapkan tidak hanya memahami teknologi AI, tetapi juga menguasai keterampilan untuk memanfaatkan teknologi ini dengan bijak.
"Mendidik hingga 9 juta talenta digital itu tidak mudah. Dibutuhkan kolaborasi dari pemerintah, pelaku industri, kampus, dan semua pihak," jelas Nezar Patria.