Makna Lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade
Lagu ini bukan sekadar alunan musik, melainkan sebuah pesan mendalam tentang kehidupan
11 Oktober 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ebiet G. Ade, seorang musisi legendaris Indonesia, dikenal dengan lirik-lirik lagu yang sarat makna dan pesan moral. Sebagai seorang penyanyi sekaligus penulis lagu, Ebiet memiliki keunikan dalam menyampaikan pesan kehidupan melalui musiknya.
Karyanya tidak hanya menggugah perasaan, tetapi juga mengajak pendengar untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan. Salah satu lagunya yang paling terkenal, dan tetap relevan hingga saat ini adalah ‘Untuk Kita Renungkan’.
Lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 1982 dalam album Langkah Berikutnya. Menariknya, Ebiet memadukan sentuhan puisi dalam lirik-liriknya, yang menjadikan lagu ini begitu khas dan menyentuh hati.
Kepekaan Ebiet terhadap kondisi sosial dan alam tercermin dari setiap bait, membuatnya tidak hanya dikenal sebagai seorang penyanyi, tetapi juga sebagai penyair kehidupan.
Pada kesempatan ini, Popmama.com sudah merangkum informasi terkait makna lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade. Simak, yuk.
Lirik Lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat, ho-o
Singkirkan debu yang masih melekat
Dududu-dudu
Dududu-du, hooo
Ho-o, hooo, ho-oo
Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya, oh-oh
Adalah Dia di atas segalanya
Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista, ho-o, ho-o
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang kita perbuat
Kemanakah lagi kita 'kan sembunyi
Hanya kepada-Nya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari hanya runduk sujud pada-Nya
Dudu-du, dudu
Du-dudu, du, ho-oo
Hoo, ho-oo, ho-oo
Dududu-dudu
Dududu-du, hooo
Hoo, ho-oo, ho-oo
Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini, di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum, ho-o
Berusahalah agar Dia tersenyum
Dudu-du, du-du
Dududu-du, ho-oo
Hoo, ho-oo, ho-oo
Dudu-du, du-du
Dudu-du, du, ho-oo
Editors' Pick
1. Makna lagu 'Untuk Kita Renungkan' Ebiet G. Ade, tentang refleksi alam dan kemanusiaan
Lagu ini dibuka dengan penggambaran alam yang sedang "mengamuk", sebuah metafora untuk bencana alam. Ebiet menggambarkan, bagaimana manusia sering kali tidak berdaya di hadapan kekuatan alam. Namun, di balik gambaran tersebut, tersirat ajakan untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam, serta bagaimana alam bisa bereaksi terhadap kelalaian kita dalam menjaganya.
Lirik seperti, ‘Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa’ adalah pengingat bahwa tindakan manusia bisa mengundang konsekuensi besar. Lagu ini mengingatkan kita untuk lebih menghargai alam dan kehidupan dengan lebih bijak.