Pentingnya Cegah Pneumonia dengan Vaksin Pneumococcal Vaccine atau PVC
Pneumonia, yang sering disebut ‘paru-paru basah’, masih menjadi ancaman kesehatan di Indonesia
19 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Polusi udara yang semakin parah, terutama di kota besar seperti Jakarta. Ini telah menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya risiko penyakit pernapasan, termasuk pneumonia.
Kondisi tersebut menjadi perhatian serius, terlebih saat Indonesia merayakan Hari Pneumonia Sedunia pada 12 November. Pfizer Indonesia bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), mengadakan diskusi publik bertema ‘Bersama Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045’.
Diskusi ini menyoroti pentingnya mencegah pneumonia melalui edukasi, perubahan gaya hidup, dan vaksinasi. Namun, penyakit seperti pneumonia masih menjadi tantangan besar. Tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa, khususnya mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Berikut ini Popmama.com akan membahas lebih lanjut mengenai pentingnya cegah pneumonia dengan Vaksin Pneumococcal Vaccine atau PVC.
Apa Itu Pneumonia dan Mengapa Berbahaya?
Pneumonia adalah infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, yang hidup di saluran pernapasan bagian atas. Bakteri ini dapat menyebar melalui percikan air liur saat penderita batuk atau bersin.
Mengutip dari Data Profil Kesehatan 2022, menyebutkan bahwa di Indonesia kasus pneumonia masuk dalam 10 besar penyebab utama kematian, terutama pada kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak di bawah lima tahun.
Data Kementerian Kesehatan 2022 juga menunjukkan bahwa pneumonia menyumbang 15,3% kematian bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan, dan 12,5% pada balita usia 12-59 bulan. Menurut Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, bahwa pada tahun 2018, banyak anak meninggal karena pneumonia.
"UNICEF mengestimasi 19.000 anak balita meninggal karena pneumonia di Indonesia tahun 2018. Angka kematian anak akibat pneumonia tidak pernah lepas dari tiga perangkat teratas penyebab kematian anak, sehingga menunjukkan betapa bahayanya penyakit ini,” ucap Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K).
Editors' Pick
Penyebab Utama dan Faktor Risiko Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Meskipun penyebabnya beragam, terdapat sejumlah faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini.
Salah satu faktor utama adalah polusi udara yang memperburuk kualitas pernapasan, dan membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, daya tahan tubuh yang lemah, baik karena usia lanjut maupun adanya penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit jantung, juga berkontribusi besar dalam meningkatkan risiko pneumonia.
Pneumonia tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi orang dewasa, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan paparan polusi udara, juga memperburuk risiko ini.
"Ada berbagai faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada dewasa, seperti faktor umur, pekerjaan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Risiko pneumonia juga semakin tinggi apabila sebelumnya pasien sudah memiliki penyakit kronis," kata Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-Al, FINASIM, Ketua Satgas Vaksinasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).