Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara di Tengah Misinformasi
Deteksi dini kanker payudara sangat penting, terutama di tengah misinformasi yang beredar saat ini
11 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker payudara menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia. Namun, masih banyak orang yang terjebak dalam misinformasi seputar penyakit ini.
Misalnya, beberapa orang percaya bahwa kanker payudara hanya menyerang perempuan berusia lanjut. Padahal, kanker ini dapat menyerang perempuan dari berbagai usia, termasuk yang masih muda.
Banyak perempuan ragu untuk melakukan pemeriksaan atau deteksi dini karena ketakutan terhadap hasil yang mungkin mereka terima. Padahal, deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
Menurut survei Masyarakat Telekomunikasi pada tahun 2017, bahwa sekitar 41,2% berita kesehatan yang beredar merupakan informasi palsu, termasuk terkait kanker payudara. Hal ini menciptakan stigma negatif yang dapat menghalangi deteksi dan perawatan dini, sehingga meningkatkan beban layanan kesehatan di negara kita.
Pada kesempatan ini, Popmama.com akan mengulas informasi terkait pentingnya pentingnya deteksi dini kanker payudara di tengah misinformasi. Simak informasinya, yuk.
Mengapa Deteksi Dini Kanker Payudara Sangat Penting?
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di payudara tumbuh secara tidak normal dan tidak terkontrol. Ini merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Dr. Khoo Kei Siong, Wakil Direktur Medis dan Konsultan Senior Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre (PCC), menjelaskan bahwa banyak perempuan menunda deteksi dini karena takut dengan prosedur medis atau stigma yang melekat pada kanker payudara.
“Hingga hari ini, masih banyak perempuan menunda untuk menjalankan deteksi dan perawatan dini karena ketakutan akan prosedur medis, merasa kehilangan kontrol, atau stigma yang terkait dengan kanker payudara,” kata Dr. Khoo Kei Siong, Wakil Direktur Medis dan Konsultan Senior, Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre (PCC) pada Kamis (10/10/2024).
Editors' Pick
Banyak Terjadi Kesalahpahaman Mengenai Kanker Payudara
Misinformasi ini sering kali menyebar berdasarkan kesalahpahaman, seperti anggapan bahwa pasien kanker payudara tidak akan bertahan lama, dianggap tidak beruntung, atau dinilai sebagai orang yang tidak sempurna.
Kesalahpahaman lainnya tentang mastektomi (pengangkatan seluruh payudara) merupakan satu-satunya pilihan perawatan yang ada. Padahal, deteksi dini dapat membuka lebih banyak opsi perawatan, seperti lumpektomi, yang lebih ringan.
Untuk menangani masalah seputar kanker payudara, penting untuk tidak hanya fokus pada pemberantasan stigma, tetapi juga mengadopsi pendekatan komprehensif. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 43% kematian akibat kanker payudara di Indonesia dapat dicegah melalui deteksi dini.
“Pengobatan kanker yang efektif harus dilengkapi dengan pemahaman yang lebih menyeluruh, bersama dengan perawatan holistik yang dapat memberikan pasien pengalaman berobat yang lebih baik secara keseluruhan,” ucap Dr. Khoo.