Campak sering kali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang anak-anak. Namun faktanya, penyakit ini juga dapat menginfeksi orang dewasa.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukkan adanya peningkatan kasus campak di kalangan orang dewasa, seiring dengan menurunnya tingkat vaksinasi di beberapa bagian dunia. Ini tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang, tetapi juga di negara maju.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan membahas 7 penyebab campak pada dewasa, serta cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi risiko tersebut. Dengan informasi yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan lebih baik dan menghindari komplikasi serius akibat campak.
1. Kekurangan imunitas atau belum vaksinasi
Freepik
Salah satu penyebab utama campak pada dewasa adalah kekurangan imunitas atau belum pernah mendapatkan vaksinasi campak. Beberapa orang mungkin tidak mendapatkan vaksinasi di masa kecil, atau vaksin yang diberikan tidak efektif karena faktor usia.
Cara mengatasi: Pencegahan terbaik untuk mengatasi risiko ini adalah dengan mendapatkan vaksin campak, terutama jika kamu belum pernah divaksinasi atau tidak ingat status vaksinasi di masa kecil. Vaksinasi ulang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus campak, bahkan pada orang dewasa.
2. Kontak dengan individu yang terinfeksi
Freepik
Campak sangat mudah menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Orang dewasa yang bekerja di lingkungan yang padat atau sering berinteraksi dengan banyak orang, seperti rumah sakit, sekolah, atau tempat umum lainnya.
Cara mengatasi: Jika kamu bekerja di lingkungan berisiko atau berada di sekitar orang yang terinfeksi, pastikan untuk menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan mencuci tangan secara rutin.
3. Sistem imun yang melemah
Freepik
Orang dewasa dengan sistem imun yang melemah, baik akibat penyakit kronis seperti HIV/AIDS, diabetes, atau pengobatan imunosupresif, lebih rentan terhadap infeksi campak. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa virus campak dapat menyebabkan komplikasi pada individu dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Cara mengatasi: Bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, sangat disarankan untuk melakukan vaksinasi campak sebelum terkena penyakit ini. Selain vaksinasi, menjaga gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan, berolahraga, dan mengelola stres dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Editors' Pick
4. Keterlambatan atau ketidaktahuan gejala
Freepik
Gejala campak pada dewasa bisa lebih ringan atau mirip dengan penyakit lain, seperti flu atau batuk biasa, sehingga sering kali tidak terdeteksi dengan cepat. Mengutip dari Journal of Infectious Diseases, bahwa orang dewasa lebih cenderung mengabaikan gejala awal, sehingga terlambat mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.
Cara mengatasi: Jika kamu mulai merasakan gejala yang mirip dengan flu atau demam yang tidak kunjung membaik, penting untuk segera melakukan pemeriksaan medis. Dokter dapat melakukan tes darah atau tes lain untuk memastikan apakah itu gejala campak.
5. Perubahan gaya hidup yang meningkatkan risiko terpapar
Freepik
Perubahan gaya hidup yang melibatkan interaksi dengan orang banyak atau sering bepergian ke tempat umum yang padat, seperti acara besar, konser, atau pertemuan sosial, dapat meningkatkan risiko terpapar virus campak.
Menurut American Journal of Public Health, bahwa individu yang memiliki mobilitas tinggi dan sering berinteraksi dengan banyak orang lebih rentan terhadap infeksi. Meskipun seseorang merasa sehat, paparan virus di tempat-tempat ramai dapat meningkatkan kemungkinan terinfeksi.
Cara mengatasi: Untuk mengurangi risiko terpapar virus campak, penting untuk menjaga kebersihan diri dengan sering mencuci tangan dan menghindari keramaian jika memungkinkan, terutama jika ada laporan wabah campak di sekitar area tempat tinggal atau tempat kerja.
6. Penggunaan obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh
Freepik
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid atau obat imunosupresif untuk kondisi medis tertentu, membuat orang dewasa lebih rentan terhadap infeksi. Penurunan sistem imun yang disebabkan oleh obat-obatan ini meningkatkan peluang campak berkembang di tubuh.
Cara mengatasi: Jika kamu menggunakan obat yang dapat melemahkan sistem imun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai risiko campak dan apakah vaksinasi campak diperlukan. Selain itu, pastikan untuk mengikuti semua instruksi medis dengan hati-hati dan menghindari paparan terhadap orang yang terinfeksi.
7. Kurangnya edukasi tentang risiko campak pada orang dewasa
Freepik
Banyak orang dewasa yang tidak mengetahui bahwa mereka juga berisiko terkena campak jika tidak divaksinasi. Kurangnya edukasi tentang pentingnya vaksinasi pada usia dewasa sering kali menjadi faktor penyebab tingginya angka infeksi campak di kalangan orang dewasa.
Cara mengatasi: Penting untuk mengedukasi diri sendiri tentang pentingnya vaksinasi, tidak hanya pada anak-anak, tetapi juga pada orang dewasa. Memahami risiko campak dan dampaknya bagi kesehatan dapat mendorong tindakan pencegahan yang lebih baik, seperti vaksinasi.
Mengenali Gejala Campak pada Dewasa, Dari Demam Hingga Ruam
Freepik
Campak bukan hanya penyakit yang menyerang anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa. Gejala campak biasanya muncul secara bertahap dalam beberapa tahap:
Tahap awal (Prodromal): Gejala awal menyerupai flu biasa, seperti demam tinggi (di atas 38°C), batuk kering, pilek, dan mata merah yang sensitif terhadap cahaya. Pada tahap ini, penderita mungkin merasa kelelahan ekstrem dan nyeri otot.
Munculnya ruam: Setelah 3–5 hari, ruam kemerahan mulai muncul, biasanya dari wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini disertai dengan rasa gatal atau perih di kulit.
Gejala penyerta: Selain ruam, penderita sering mengalami sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, hingga diare ringan. Pada kasus yang lebih parah, campak dapat memicu komplikasi seperti infeksi telinga, radang paru-paru, atau bahkan radang otak.
Mengenali gejala ini sejak dini sangat penting untuk mencegah penyebaran dan mengurangi risiko komplikasi. Jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Nah, itu dia 7 penyebab campak pada dewasa. Dengan memahami penyebab campak pada dewasa, gejala, serta cara mengatasinya, kamu dapat lebih siap dalam mencegah infeksi ini.