Serial Adolescence Bahas Isu Toxic Masculinity, Incel dan Misoginis
Serial ini hadir untuk mengungkap bahaya tersembunyi dari radikalisasi di era digital
1 April 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia digital semakin berkembang pesat, tetapi sayangnya, tidak semua membawa dampak positif. Serial terbaru Netflix, Adolescence, hadir sebagai refleksi nyata tentang bahaya maskulinitas toxic di era internet.
Drama ini membedah bagaimana narasi misoginis, komunitas daring incel, dan radikalisasi bisa berujung tragedi. Kisah ini semakin relevan dengan meningkatnya kasus kekerasan berbasis gender di dunia nyata.
Lantas, bagaimana serial ini menggambarkan sisi gelap budaya manosphere? Berikut Popmama.com akan membahas lebih lanjut tentang Adolescence bahas isu toxic masculinity, incel dan misoginis.
Kisah Remaja dan Bahaya Radikalisasi di Dunia Maya
Serial ini terdiri dari empat episode yang mengikuti kisah Jamie Miller, remaja 13 tahun dari Yorkshire ditangkap polisi atas tuduhan membunuh teman sekelasnya, Katie Leonard. Adegan pembuka yang menampilkan Jamie ketakutan dan mengompol saat polisi bersenjata menerobos kamarnya.
Namun, di balik kepolosannya, Jamie ternyata telah terpapar paham misoginis dari komunitas daring berbahaya. Jamie menjadi korban perundungan daring dan dicap sebagai seorang incel (involuntary celibates), istilah bagi laki-laki yang merasa gagal mendapatkan pasangan.
Orangtuanya mengira ia hanya menghabiskan waktu di depan komputer seperti remaja pada umumnya. Namun, tanpa disadari, ia telah mengalami radikalisasi yang mengarah pada tindakan kekerasan.
Editors' Pick
Adolescence Bukan Sekadar Mencari Pelaku, tetapi Mengungkap Alasan di Balik Kejahatan
Salah satu kekuatan Adolescence adalah pendekatannya yang bukan sekadar mencari tahu ‘siapa pelaku’ (whodunit), tetapi lebih kepada mengapa ini terjadi’ (whydunit). Serial ini menggali alasan di balik tindakan Jamie dan bagaimana ia sampai melakukan kejahatan tersebut.
Meskipun ia bersikeras tidak bersalah, rekaman CCTV membuktikan sebaliknya. Lebih jauh, Adolescence terasa semakin relevan dengan meningkatnya kasus kekerasan berbasis gender di Inggris.
Serial ini mencerminkan kejadian nyata, seperti kasus Kyle Clifford. Seorang laki-laki membunuh kekasihnya dan keluarganya setelah mendengarkan podcast Andrew Tate, figur yang kerap dikaitkan dengan budaya manosphere.