Siapa Stella Christie yang Jadi Wamen Diktisaintek?
Dengan latar belakang akademis global, ia diharapkan membawa perubahan di pendidikan Indonesia
25 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengangkatan Stella Christie sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 tidak hanya menjadi sorotan nasional, tetapi juga di kalangan akademisi global.
Kontribusi dan keahliannya dalam bidang kognitif diharapkan dapat memajukan pendidikan tinggi Indonesia, serta meningkatkan kualitas riset dan inovasi teknologi. Hal ini mejadi dua sektor penting dalam menghadapi era industri 4.0 dan revolusi digital.
Sebagai salah satu akademisi yang diakui secara internasional, kehadiran Stella Christie di kabinet juga memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan pendidikan dan riset global. Penasaran? Sebenarnya, siapa Stella Christie yang jadi Wamen Diktisaintek?
Simak informasi yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini, yuk.
Editors' Pick
1. Biodata Stella Christie, seorang ilmuwan kognitif yang sangat dihormati, berasal dari Medan, Sumatera Utara
Stella Christie adalah seorang ilmuwan kognitif yang sangat dihormati, berasal dari Medan, Sumatera Utara. Karier akademiknya bermula dari kesuksesannya menyelesaikan studi di Harvard University, di mana ia lulus dengan predikat magna cum laude pada tahun 2004. Berikut biodata lengkapnya:
- Nama lengkap: Stella Christie
- Tempat, tanggal lahir: Medan, 11 Januari 1979
- Profesi: Profesor, guru besar, peneliti
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Akun Instagram: @stellachristiie
Saat ini, Stella Christie menjabat sebagai profesor di Tsinghua University, Beijing, Tiongkok, di mana ia juga menjadi direktur Child Cognition Center. Keterlibatannya di berbagai organisasi ilmiah internasional, termasuk Cognitive Science Society, memperkuat kontribusinya di kancah global.
2. Stella memiliki perjalanan akademik yang sangat mengesankan
Stella Christie memiliki perjalanan akademik yang sangat mengesankan. Ia mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Santa Ursula Jakarta, sebelum menerima beasiswa internasional yang membawanya ke Norwegia.
Lulusan Harvard ini kemudian mendalami ilmu kognitif di Northwestern University, hingga akhirnya menjalani postdoktoral di University of British Columbia, Kanada. Dalam karier akademiknya, Stella pernah menjadi dosen di Swarthmore College, AS, sebelum akhirnya bergabung dengan Tsinghua University di Tiongkok.
Di Tsinghua, ia dikenal sebagai salah satu akademisi yang paling berpengaruh dalam perkembangan riset kognitif dan pendidikan.