Siapa yang suka menahan bersin karena malu atau nggak enak sama orang sekitar? Ternyata, kebiasaan ini bisa jadi bumerang buat kesehatan, lho Ma!
Bersin itu sebenarnya mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari kotoran atau alergen. Tapi kalau ditahan, tekanan besar yang muncul bisa menimbulkan berbagai masalah serius.
Menurut Journal of the American Medical Association, menahan bersin bisa membuat tekanan di dalam hidung meningkat drastis sampai berisiko merusak pembuluh darah. Yuk Ma, cari tahu apa aja sih bahaya menahan bersin yang sering dianggap sepele ini.
Berikut informasi mengenai 9 bahaya menahan bersin yang telah Popmama.com rangkum, simak ya!
1. Pecahnya pembuluh darah di mata dan wajah
Freepik/Racool_studio
Kalau bersin ditahan, tekanan yang meningkat di kepala bisa membuat pembuluh darah kecil di mata dan wajah pecah. Kondisi ini disebut dengan petechiae, yaitu munculnya bintik-bintik merah kecil akibat pecahnya pembuluh darah kapiler.
Menurut Ophthalmology Journal, tekanan yang tinggi secara tiba-tiba dapat merusak pembuluh darah kecil di sekitar mata dan wajah, terutama jika sudah ada kelemahan pada pembuluh darah tersebut.
Meski tampak sepele, hal ini bisa jadi pertanda tekanan yang tidak normal di dalam tubuh. Selain itu, bercak merah atau ungu ini sering kali membuat penampilan jadi kurang nyaman dan membutuhkan waktu beberapa hari untuk hilang.
2. Perforasi gendang telinga
Freepik
Menahan bersin dapat menyebabkan tekanan udara yang besar di dalam saluran telinga. Gendang telinga yang tipis dan sensitif bisa mengalami robekan jika tekanan ini terlalu kuat.
Akibatnya, Mama bisa mengalami nyeri hebat di telinga, kehilangan pendengaran sementara, hingga keluar cairan dari telinga. Dalam beberapa kasus, kerusakan ini memerlukan tindakan medis, seperti operasi untuk memperbaiki gendang telinga.
3. Cedera tenggorokan
Freepik/KamranAydinov
Tekanan besar akibat menahan bersin juga bisa menyebabkan robekan pada jaringan tenggorokan, yang dikenal sebagai ruptur faring. Meski kasus ini jarang terjadi, dampaknya sangat serius.
Dilansir dari British Medical Journal, cedera tenggorokan akibat menahan bersin akan menyebabkan pasien mengalami nyeri hebat dan kesulitan menelan hingga harus dirawat di rumah sakit. Gejalanya termasuk rasa sakit yang intens saat menelan, suara serak, atau bahkan kesulitan bernapas.
Editors' Pick
4. Pneumotoraks (kolaps paru-paru)
Freepik/8photo
Pada kasus yang sangat ekstrem, menahan bersin bisa menyebabkan pneumotoraks, yaitu kondisi di mana udara terperangkap di antara paru-paru dan dinding dada. Hal ini membuat paru-paru tidak dapat mengembang dengan normal.
Gejalanya meliputi nyeri dada yang tiba-tiba, sesak napas, dan denyut jantung yang tidak teratur. Kondisi ini memerlukan penanganan medis darurat karena bisa mengancam nyawa.
5. Infeksi sinus atau telinga
Freepik
Melansir dari International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, menahan bersin meningkatkan risiko infeksi sinus hingga 25%, terutama pada anak-anak dan remaja.
Bersin adalah cara tubuh mengeluarkan partikel asing, termasuk bakteri dan virus. Menahan bersin malah bisa mendorong partikel-partikel ini masuk lebih dalam ke sinus atau saluran telinga.
Akibatnya, risiko infeksi seperti sinusitis atau otitis media (infeksi telinga tengah) jadi lebih tinggi. Infeksi ini bisa menyebabkan rasa nyeri, demam, dan bahkan komplikasi jika tidak segera diobati.
6. Aneurisma pecah
Freepik/ Lifestylememory
Aneurisma adalah pembesaran pembuluh darah yang tidak normal dan rentan pecah. Pada individu dengan aneurisma di otak atau pembuluh darah lainnya, tekanan tinggi akibat menahan bersin bisa menjadi pemicu pecahnya aneurisma.
Pecahnya aneurisma di otak dapat menyebabkan strokehemoragik yang berpotensi fatal. Penting untuk tidak mengabaikan risiko ini, terutama jika Mama memiliki riwayat aneurisma dalam keluarga.
7. Nyeri kepala dan migrain
Freepik/cookie_studio
Menurut Journal of Neurology, menahan bersin dapat memicu peningkatan tekanan intrakranial yang berhubungan dengan serangan migrain lebih sering dan lebih berat.
Pada orang yang memiliki kecenderungan migrain, menahan bersin bisa menjadi pemicu serangan migrain yang lebih intens.
Migrain ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual, pusing, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
8. Cedera leher
Freepik/8photo
Bersin menghasilkan tekanan yang cukup besar yang dapat memengaruhi tulang belakang leher. Jika bersin ditahan, tekanan ini dapat menyebabkan cedera pada diskus tulang belakang atau memperburuk kondisi seperti hernia diskus.
Gejalanya meliputi nyeri leher, kaku, dan kesulitan menggerakkan kepala. Cedera ini membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama dan perawatan khusus.
9. Gangguan kardiovaskular
Freepik/jcomp
Bersin memengaruhi tekanan darah dan ritme jantung. Menahan bersin dapat mengganggu keseimbangan ini, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kardiovaskular.
Dilansir dari Circulation Journal, menahan bersin dapat menyebabkan gangguan ritme jantung, sementara pada pasien dengan penyakit jantung akan meningkatkan risiko aritmia serius. Bagi Mama yang memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya hindari menahan bersin untuk mengurangi risiko komplikasi.
Jadi, itu dia informasi terkait 9 bahaya menahan bersin. Dengan demikian, Mama bisa lebih hati-hati ketika hendak menahan bersin dan tidak lagi menganggapnya sebagai hal sepele.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli jika Mama merasa memiliki gejala yang timbul seperti yang telah disebutkan di atas.