Apa Itu Acute Mountain Sickness? Kenali Gejala dan Penyebabnya

Jangan anggap sepele! Acute mountain sickness bisa sangat berbahaya

6 Maret 2025

Apa Itu Acute Mountain Sickness Kenali Gejala Penyebabnya
Freepik/freepic.diller

Pernahkah kamu mendengar tentang Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian? Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang naik ke tempat tinggi dengan cepat, seperti saat mendaki gunung atau berlibur ke dataran tinggi. Meski sering dianggap sepele, AMS bisa berdampak serius jika tidak ditangani dengan baik.

Banyak orang yang baru pertama kali mendaki atau bepergian ke wilayah pegunungan mengalami pusing, mual, bahkan sesak napas tanpa menyadari bahwa itu adalah tanda-tanda AMS.

Untuk itu, penting bagi kamu dan keluarga yang hobi mendaki atau ingin berlibur ke daerah pegunungan untuk memahami apa itu acute mountain sickness? Berikut Popmama.com telah menelusuri informasinya lebih lanjut. Yuk, simak informasinya!

Apa itu Acute Mountain Sickness?

Apa itu Acute Mountain Sickness
Freepik/mdjaff

Acute mountain sickness (AMS) adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang naik ke ketinggian dengan cepat tanpa memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi. AMS biasanya terjadi pada ketinggian di atas 2.400 meter di atas permukaan laut dan dapat memengaruhi siapa saja, tanpa memandang usia atau tingkat kebugaran. 

Menurut The New England Journal of Medicine, kondisi ini terjadi karena tubuh tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kadar oksigen dan tekanan udara di lingkungan lebih tinggi, sehingga memicu respons fisiologis tertentu yang menyebabkan gejala AMS.

Editors' Pick

Gejala Acute Mountain Sickness

Gejala Acute Mountain Sickness
Freepik/mdjaff

Gejala utama AMS adalah sakit kepala. Selain itu, gejala lain yang sering muncul meliputi mual, muntah, kehilangan nafsu makan, kelelahan (terutama saat istirahat), gangguan tidur, dan pusing.

Gejala-gejala ini biasanya mulai dirasakan beberapa jam setelah mencapai ketinggian tertentu dan dapat berlangsung antara satu hingga tiga hari saat tubuh berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Melansir dari The New England Journal of Medicine, AMS terjadi akibat perubahan kadar oksigen di ketinggian, yang mengganggu keseimbangan tekanan dalam tubuh dan dapat memicu respons inflamasi.

Studi ini juga menemukan bahwa individu yang tidak terbiasa dengan lingkungan pegunungan lebih rentan mengalami gejala dibandingkan dengan mereka yang sudah terbiasa tinggal di dataran tinggi.

Penyebab Acute Mountain Sickness

Penyebab Acute Mountain Sickness
Freepik/mdjaff

AMS disebabkan oleh penurunan tekanan udara dan kadar oksigen di ketinggian. Kondisi ini umumnya mulai dirasakan pada ketinggian 2.400 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Semakin cepat seseorang naik ke ketinggian tanpa aklimatisasi yang memadai, semakin besar kemungkinan mengalami AMS.

Menurut High Altitude Medicine & Biology, AMS terjadi karena hipoksia, kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Ditemukan juga bahwa faktor risiko lainnya termasuk usia yang lebih muda, tingkat kebugaran fisik rendah, tinggal di dataran rendah, ada riwayat AMS sebelumnya, dan memiliki masalah paru-paru.

Pencegahan dan Penanganan Acute Mountain Sickness

Pencegahan Penanganan Acute Mountain Sickness
Freepik/mdjaff

Untuk mencegah AMS, disarankan untuk naik ke ketinggian secara bertahap, memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan perubahan tekanan udara dan kadar oksigen.

Jika gejala AMS muncul, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berhenti naik dan beristirahat hingga gejala mereda. Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, turun ke ketinggian yang lebih rendah adalah tindakan terbaik.

Melansir dari Journal of Travel Medicine, dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti ibuprofen, acetazolamide, atau dexamethasone dapat membantu meringankan gejala AMS. Namun, konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut sangat dianjurkan.

Dengan mengetahui apa itu acute mountain sickness? Kamu dapat mempersiapkan diri dan keluarga dengan lebih baik saat merencanakan perjalanan ke daerah pegunungan. Selalu ingat untuk memberikan waktu bagi tubuh agar beradaptasi dengan ketinggian, ya!

Baca juga:

The Latest