7 Fakta Melukat, Ritual Pembersihan Diri yang Penuh Makna

Sebelum melukat sebaiknya ketahui dahulu faktanya di sini

13 April 2025

7 Fakta Melukat, Ritual Pembersihan Diri Penuh Makna
Instagram.com/melukatbali

Bali dikenal sebagai pulau dengan tradisi spiritual yang kaya, salah satunya adalah melukat. Ritual ini bukan sekadar mandi di sumber air suci, tetapi memiliki makna yang lebih dalam bagi masyarakat Hindu Bali. 

Melukat adalah ritual penyucian diri dengan air suci yang dipercaya bisa membersihkan energi negatif dan membawa ketenangan batin. Kini, melukat sangat populer dan menarik banyak perhatian wisatawan yang ingin merasakan pengalaman spiritual mendalam di Bali.

Namun, sebelum mencoba melukat, ada baiknya kamu memahami lebih dalam mengenai tradisi ini. Setiap prosesi dalam melukat memiliki makna tersendiri dan dilakukan dengan aturan tertentu yang harus dihormati. 

Selain itu, ada berbagai jenis melukat yang disesuaikan dengan kebutuhan spiritual seseorang. Jika kamu penasaran dan ingin tahu lebih dalam, Popmama.com telah merangkum informasi terkait 7 fakta melukat yang perlu kamu ketahui!

1. Melukat bukan sekadar mandi

1. Melukat bukan sekadar mandi
Instagram.com/melukatbali

Melukat sering disalahartikan sebagai ritual mandi di air suci, padahal maknanya jauh lebih dalam. Dalam kepercayaan Hindu Bali, air memiliki kekuatan spiritual yang dapat membersihkan jiwa dan raga dari kotoran, baik secara fisik maupun metafisik. Ritual ini dilakukan dengan doa dan tata cara khusus, bukan hanya membasuh tubuh dengan air.

Selain itu, proses melukat tidak hanya melibatkan air, tetapi juga mantra dan sesajen yang dipersembahkan kepada dewa-dewa. Setiap pancuran atau sumber air yang digunakan dalam melukat memiliki fungsi berbeda, seperti membersihkan pikiran, menyucikan hati, atau membuang energi negatif yang menghambat kehidupan seseorang.

Oleh karena itu, melukat bukan hanya tentang membersihkan tubuh dari kotoran fisik, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mendapatkan ketenangan batin. Itulah mengapa ritual ini dilakukan dengan penuh penghormatan dan kepercayaan.

2. Ada berbagai jenis melukat

2. Ada berbagai jenis melukat
Instagram.com/melukatbali

Melukat tidak hanya dilakukan dengan satu cara, tetapi memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan tujuan spiritual seseorang. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Melukat Astupungku

Melukat Astupungku dilakukan untuk menyucikan diri dari energi negatif akibat kesalahan di masa lalu, serta Melukat Gomana, yang bertujuan untuk membebaskan diri dari pengaruh buruk atau kutukan.

2. Melukat Suranadi

Melukat Suranadi adalah melukat yang biasanya dilakukan bagi seseorang jika mengalami gangguan mental atau spiritual.

3. Melukat Pancoran Solas

Melukat Pancoran Solas adalah melukat yang dilakukan di Pura Tirta Empul dengan menggunakan 11 pancuran air suci yang memiliki fungsi berbeda-beda.

Setiap jenis melukat memiliki tata cara dan tempat khusus yang harus dihormati. Oleh karena itu, sebelum melukat, sebaiknya berkonsultasi dengan pemangku atau pendeta agar prosesi berjalan dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan spiritualmu.

Editors' Pick

3. Tidak harus beragama Hindu untuk melukat

3. Tidak harus beragama Hindu melukat
Instagram.com/melukatbali

Banyak orang mengira bahwa hanya umat Hindu yang boleh melakukan melukat, tetapi faktanya siapa saja bisa menjalani ritual ini, asalkan dilakukan dengan niat yang tulus dan mengikuti aturan yang berlaku. Banyak wisatawan dari berbagai latar belakang datang ke Bali untuk melakukan melukat, lho.

Walaupun terbuka untuk siapa saja, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pengunjung diharapkan mengenakan pakaian adat Bali, seperti kain kamen dan selendang, serta mengikuti doa atau mantra yang dibacakan oleh pemangku. Sikap hormat terhadap tradisi dan tempat suci juga sangat penting dalam menjalani ritual ini.

Jika pertama kali mencoba, sebaiknya ditemani oleh pemandu atau orang yang sudah berpengalaman agar proses melukat dilakukan dengan benar dan tidak menyalahi adat yang berlaku.

4. Beberapa tempat melukat memiliki aturan khusus

4. Beberapa tempat melukat memiliki aturan khusus
Instagram.com/melukatbali

Tidak semua tempat melukat bisa dikunjungi dengan bebas, karena ada beberapa lokasi yang dianggap sangat sakral dan memiliki aturan ketat. Misalnya, di beberapa pura suci, wanita yang sedang menstruasi tidak diperbolehkan melukat karena dianggap masih dalam kondisi ‘cuntaka’ atau tidak suci.

Selain itu, ada juga pura yang mengharuskan pengunjung melakukan persembahyangan terlebih dahulu sebelum masuk ke area pemandian. Beberapa tempat juga memiliki tata cara khusus dalam penggunaan pancuran air suci, yang harus diikuti agar proses melukat memberikan hasil maksimal.

Maka dari itu, sebelum berkunjung ke tempat melukat, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu aturan yang berlaku agar tetap menghormati tradisi setempat dan mendapatkan pengalaman spiritual yang bermakna.

5. Waktu terbaik untuk melukat

5. Waktu terbaik melukat
Instagram.com/melukatbali

Meskipun melukat bisa dilakukan kapan saja, ada beberapa waktu tertentu yang dianggap lebih baik untuk menjalani ritual ini. Waktu yang paling disarankan adalah saat Hari Purnama (bulan purnama) dan Tilem (bulan mati), karena dipercaya memiliki energi spiritual yang sangat kuat untuk pembersihan diri.

Selain itu, melukat juga sering dilakukan sehari setelah Hari Raya Saraswati dan Nyepi, di mana umat Hindu Bali meyakini bahwa hari-hari tersebut adalah waktu terbaik untuk membersihkan diri dan memulai kehidupan dengan energi baru yang lebih positif.

Jika ingin pengalaman yang lebih tenang, sebaiknya melukat di pagi hari saat suasana masih sepi. Ini akan membuat proses pembersihan diri lebih khusyuk dan terasa lebih sakral.

6. Air suci dalam melukat berasal dari sumber alami

6. Air suci dalam melukat berasal dari sumber alami
Instagram.com/melukatbali

Salah satu hal yang membuat ritual melukat begitu istimewa adalah penggunaan air suci yang berasal langsung dari sumber alami, seperti mata air pegunungan, air terjun, atau sungai yang dianggap memiliki kekuatan spiritual. Air yang digunakan dalam melukat disebut sebagai Tirta, yang dalam ajaran Hindu Bali berarti air yang diberkati oleh dewa atau leluhur.

Di beberapa tempat, air suci ini juga dicampur dengan bunga atau rempah-rempah tertentu yang memiliki makna khusus dalam upacara adat. Ini bukan hanya menambah nilai spiritual, tetapi juga memberikan efek menenangkan bagi tubuh dan pikiran.

Oleh karena itu, banyak orang percaya bahwa air suci dalam melukat tidak hanya membersihkan secara spiritual, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan, seperti menyegarkan tubuh dan meredakan stres.

7. Melukat bisa dilakukan sendiri atau dengan bimbingan pemangku

7. Melukat bisa dilakukan sendiri atau bimbingan pemangku
Instagram.com/melukatbali

Ritual melukat bisa dilakukan secara pribadi atau dengan bimbingan seorang pemangku. Jika dilakukan sendiri, biasanya seseorang hanya membasuh tubuh dan berdoa sesuai dengan keyakinannya. Namun, jika ingin melukat dengan prosesi lebih lengkap, sebaiknya meminta bantuan pemangku untuk membacakan mantra dan memberikan air suci yang telah diberkati.

Dalam beberapa kasus, melukat juga dilakukan secara berkelompok, terutama saat upacara besar atau ritual tertentu yang melibatkan keluarga atau komunitas. Hal ini sering terjadi di pura besar seperti Tirta Empul atau Pura Gunung Kawi Sebatu.

Baik dilakukan sendiri maupun dengan bimbingan pemangku, yang terpenting dalam melukat adalah niat yang tulus untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan begitu, ritual ini akan memberikan manfaat yang lebih mendalam bagi kehidupan seseorang.

Itulah 7 fakta melukat yang perlu kamu ketahui sebelum mencobanya. Melukat bukan sekadar ritual membasuh tubuh dengan air suci, tetapi memiliki makna spiritual yang mendalam. Jika kamu tertarik untuk mencoba melukat, pastikan untuk menghormati adat dan tradisi setempat agar ritual ini bisa memberikan manfaat yang maksimal, ya!

Baca juga:

The Latest