Setiap orangtua tentu ingin melihat anaknya tumbuh dengan cerdas bukan? Namun, kecerdasan anak bukan hanya tentang seberapa tinggi nilai akademiknya di sekolah. Lebih dari itu, kecerdasan juga mencakup kemampuan berpikir kritis, sosial, emosional, hingga cara anak menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Journal of Child Development, stimulasi yang diberikan oleh orangtua baik dalam bentuk perhatian, pendidikan, maupun lingkungan akan sangat berperan besar dalam perkembangan otak anak lho.
Sayangnya, masih banyak orangtua yang mengira bahwa kecerdasan anak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau pendidikan formal di sekolah. Padahal, lingkungan keluarga dan pola asuh memiliki dampak yang jauh lebih besar dalam membentuk perkembangan kognitif dan emosional anak.
Inilah mengapa orangtua perlu berperan aktif dalam mendukung kecerdasan anak, berikut Popmama.com bagikan 5 peran orangtua dalam mendukung kecerdasan anak yang bisa Mama dan Papa terapkan. Simak ya Ma, Pa!
1. Orangtua sebagai pendidik utama di rumah
Freepik
Orangtua adalah guru pertama bagi anak. Sejak lahir, anak belajar banyak hal dari orangtuanya, mulai dari bahasa, kebiasaan, hingga nilai-nilai kehidupan. Peran orangtua sebagai pendidik sangat penting karena mereka membentuk fondasi intelektual dan moral anak sebelum mereka mulai pendidikan formal di sekolah.
Menurut Early Childhood Education Journal, anak-anak yang mendapatkan stimulasi belajar sejak dini dari orangtuanya memiliki perkembangan kognitif lebih baik. Stimulasi ini bisa berupa membaca buku bersama, mengajarkan konsep dasar matematika, atau mengajak anak berdiskusi tentang hal-hal di sekitar mereka.
Menjadi pendidik di rumah tidak berarti harus selalu memberikan materi akademik. Orangtua juga perlu mengajarkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, dan etika yang baik, karena semuanya akan berperan dalam membangun kecerdasan anak secara holistik.
2. Orangtua sebagai motivator dalam proses belajar
Freepik
Dukungan emosional dari orangtua sangat berpengaruh terhadap motivasi anak dalam belajar. Anak yang merasa didukung cenderung lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan akademik maupun non-akademik.
Melansir dari Journal of Family Psychology, jika anak memiliki orangtua yang aktif memberikan dorongan dan semangat akan cenderung memiliki motivasi belajar lebih tinggi. Mereka lebih termotivasi untuk mengeksplorasi berbagai bidang ilmu dan tidak takut menghadapi kesulitan.
Selain itu, penting bagi orangtua untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan bebas tekanan saat anak belajar. Tekanan berlebihan justru dapat membuat anak stres dan kehilangan minat belajar. Dengan mendukung dan memahami ritme belajar anak, orangtua bisa membantu mereka berkembang dengan lebih optimal.
3. Orangtua sebagai fasilitator dalam pengembangan kecerdasan anak
Freepik
Orangtua berperan sebagai fasilitator dengan menyediakan berbagai sumber daya dan kesempatan yang mendukung perkembangan kecerdasan anak. Ini bisa berupa buku, mainan edukatif, kursus tambahan, atau akses ke teknologi yang bermanfaat untuk pembelajaran.
Menurut jurnal Child Development, jika anak memiliki lingkungan yang kaya akan stimulasi intelektual, seperti akses ke bahan bacaan dan alat eksplorasi sains, cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menyediakan fasilitas belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Selain sumber daya fisik, orangtua juga dapat memfasilitasi anak dengan mengenalkan mereka pada berbagai pengalaman baru. Misalnya, mengunjungi museum, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, atau mengajak anak berdiskusi tentang berbagai topik yang menarik minat mereka.
4. Orangtua sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari
Freepik
Anak belajar banyak dari contoh yang diberikan orangtuanya. Mereka cenderung meniru sikap, kebiasaan, dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, orangtua harus menjadi teladan yang baik dalam hal disiplin, etika kerja, dan positif dalam cara berpikir.
Melansir dari Journal of Applied Developmental Psychology, jika orangtua menjadi role model yang positif, anak akan memiliki karakter kuat, disiplin diri, dan sikap tanggung jawab. Jika orangtua menunjukkan kebiasaan belajar yang baik, seperti membaca buku atau berdiskusi, anak juga akan lebih tertarik untuk mengembangkan kebiasaan tersebut.
Orangtua juga harus menerapkan nilai-nilai seperti kejujuran, empati, dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memberikan contoh nyata, anak akan lebih mudah menyerap dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka sendiri.
5. Orangtua sebagai pembimbing dalam menanamkan kemandirian
Freepik
Kecerdasan anak tidak hanya diukur dari kemampuan akademik, tetapi juga dari kemandirian mereka dalam berpikir dan bertindak. Orangtua memiliki peran penting dalam menanamkan sikap mandiri ini sejak dini. Menurut Harvard Educational Review, anak-anak yang diajarkan untuk mandiri sejak kecil cenderung lebih percaya diri dan mampu mengambil keputusan.
Salah satu cara menumbuhkan kemandirian adalah dengan memberikan tanggung jawab sesuai usia anak. Misalnya, anak usia dini bisa diajarkan untuk merapikan mainannya sendiri, sementara anak yang lebih besar bisa diajarkan untuk mengatur jadwal belajarnya sendiri.
Orangtua juga bisa mendorong anak untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri sebelum meminta bantuan. Jika anak menghadapi kesulitan, ajak mereka untuk berpikir tentang kemungkinan solusi daripada langsung memberikan jawaban. Hal ini akan melatih keterampilan pemecahan masalah dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Namun, penting bagi orang tua untuk tetap memberikan bimbingan dan dukungan emosional. Menjadi mandiri bukan berarti anak harus dibiarkan begitu saja, tetapi diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang dengan dukungan yang tepat.
Nah, itu dia ya, Ma, Pa bagaimana 5 peran orangtua dalam mendukung kecerdasan anak. Dengan memahami dan menjalankan peran ini secara konsisten, orangtua dapat membantu anak mencapai potensi maksimal mereka.
Mari bersama-sama menciptakan generasi yang cerdas, mandiri, dan berkarakter kuat melalui peran aktif Mama dan Papa sebagai orangtua dalam kehidupan anak!