5 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan dan Metabolik Menjelang Idul Fitri

Penting untuk menjaga kesehatan agar momen silaturahmi tidak terhalang Ma

28 Maret 2025

5 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Metabolik Menjelang Idul Fitri
Dok. Popmama/Nadira Riskia Marin

Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, banyak orang mengalami perubahan pola makan yang cukup drastis. Kebiasaan berbuka dengan makanan berlemak, konsumsi gula berlebihan, hingga kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi kesehatan pencernaan dan metabolik. 

Berdasarkan data Halodoc Health & Wellness Insight 2025, terdapat peningkatan pembelian obat pencernaan sebesar 12% dan obat kolesterol sebesar 15% selama pekan Idul Fitri dibandingkan rata-rata tahunan.

Menanggapi tren ini, Halodoc mengadakan acara webinar kampanye #SehatTanpaCobaan, yang diselenggarakan pada Senin, 24 Maret 2025, menghadirkan dr. Nur Aini Hanifiah, Sp.PD dan Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria untuk membahas cara menjaga kesehatan pencernaan dan metabolisme agar tetap optimal selama Ramadan dan Idul Fitri. 

Bagi kamu yang ingin menjalani Ramadan dengan lebih sehat menjelang Idul Fitri, Popmama.com telah merangkum beberapa tips menjaga kesehatan pencernaan dan metabolik agar tubuh tetap bugar dan bebas dari gangguan kesehatan selama momen spesial ini. Yuk, simak informasinya!

1. Hindari makan berlebihan saat berbuka

1. Hindari makan berlebihan saat berbuka
Dok. Popmama/Nadira Riskia Marin

Setelah berpuasa seharian, keinginan untuk makan dalam jumlah besar tentu sulit ditahan. Namun, kebiasaan ini bisa membebani sistem pencernaan dan menyebabkan masalah seperti perut kembung, mual, serta heartburn. Menurut dr. Nur Aini Hanifiah, Sp.PD, pola makan tinggi karbohidrat dan gula secara tiba-tiba bisa memicu gangguan pencernaan, lho.

"Masalah kesehatan seperti kembung, mual, nyeri ulu hati, heartburn, dan konstipasi seringkali meningkat selama Ramadan dibandingkan bulan lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh pola makan tinggi karbohidrat dan gula, konsumsi makanan dalam jumlah besar secara tiba-tiba, serta kurangnya kualitas tidur," jelasnya.

Sebaiknya berbuka diawali dengan makanan ringan, seperti kurma dan air putih, untuk memberikan energi tanpa membebani lambung. Setelah itu, konsumsi makanan utama dengan porsi yang wajar dan perlahan. Hindari langsung mengonsumsi makanan berat dan berminyak karena bisa memperparah gangguan pencernaan.

2. Pilih makanan yang kaya serat dan rendah lemak

2. Pilih makanan kaya serat rendah lemak
Pexels/Daria Shevtsova

Saat sahur dan berbuka, mengonsumsi makanan yang kaya serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit. Sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, serta kacang-kacangan adalah pilihan terbaik. Selain itu, mengurangi makanan berlemak dan tinggi gula juga sangat dianjurkan.

"Disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya serat seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Batasi asupan makanan berlemak dan gula berlebih saat sahur dan berbuka untuk menghindari gangguan pencernaan," ujar dr. Aini.

Mengganti makanan gorengan dengan makanan yang dipanggang atau dikukus juga bisa membantu mengurangi risiko gangguan metabolik, seperti peningkatan kolesterol. Pilihan menu yang lebih sehat tidak hanya membantu menjaga pencernaan, tetapi juga mencegah lonjakan berat badan selama Ramadan.

Editors' Pick

3. Jaga asupan cairan dan hindari minuman manis berlebihan

3. Jaga asupan cairan hindari minuman manis berlebihan
freepik/freepik

Dehidrasi adalah salah satu tantangan utama saat berpuasa. Kekurangan cairan dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih selama periode sahur hingga berbuka.

"Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup, serta hindari makan berlebihan saat berbuka agar sistem pencernaan tidak terbebani," saran dr. Aini.

Sebaliknya, hindari minuman manis berlebihan seperti teh manis, soda, dan sirup karena dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis. Gula yang tinggi dalam minuman ini juga bisa memicu perut kembung dan gangguan pencernaan lainnya.

4. Tetap aktif dan jaga pola tidur yang baik

4. Tetap aktif jaga pola tidur baik
Freepik

Meskipun puasa sering kali membuat tubuh terasa lebih lemas, tetap aktif dengan olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu menjaga kesehatan metabolisme. Aktivitas fisik ringan juga dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan dan mencegah penumpukan lemak berlebih dalam tubuh.

Selain itu, menjaga pola tidur yang cukup juga sangat penting. Kurangnya waktu tidur dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan.

"Tetap aktif dengan melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit dan pastikan tidur cukup, minimal 7-8 jam per malam, agar metabolisme tetap optimal selama Ramadan," tutur dr. Aini.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
Freepik

Menjaga kesehatan selama Ramadan tidak hanya soal pola makan dan gaya hidup, tetapi juga penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang memiliki risiko gangguan metabolik seperti kolesterol tinggi.

"Gangguan metabolik dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi akibat ketidakseimbangan kadar kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, saya sangat merekomendasikan masyarakat Indonesia untuk melakukan medical check-up secara berkala guna mengetahui kondisi kesehatan mereka saat ini," ungkap dr. Aini.

Dengan melakukan pemeriksaan rutin, langkah pencegahan atau pengobatan yang tepat dapat segera dilakukan agar kesehatan tetap terjaga, terutama setelah menjalani pola makan yang berbeda selama Ramadan dan Idul Fitri.

6. Program yang bisa diikuti untuk mendukung kesehatanmu

6. Program bisa diikuti mendukung kesehatanmu
Dok. Popmama/Nadira Riskia Marin

Sebagai platform kesehatan digital, Halodoc menyediakan berbagai layanan yang membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan pencernaan dan metabolik. Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria, menegaskan komitmen Halodoc dalam mendukung kesehatan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri.

"Kami bersyukur dapat menjadi bagian dari perjalanan kesehatan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri. Halodoc hadir sebagai mitra yang mendampingi masyarakat untuk mengambil langkah proaktif dalam merawat kesehatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan di rumah, konsultasi dokter 24 jam, kemudahan pembelian obat asli, hingga solusi inovatif seperti Halofit yang mendukung kesehatan metabolik jangka panjang," jelasnya.

Dengan berbagai layanan ini, kamu bisa memilih salah satunya untuk memastikan kamu dan keluarga bisa menjalani Ramadan hingga Idul Fitri dengan nyaman dan tetap sehat tanpa perlu repot.

Mengikuti tips menjaga kesehatan pencernaan dan metabolik selama Ramadan dan Idul Fitri bukanlah hal yang sulit bukan? Dengan menerapkan tips ini, kita bisa menikmati bulan suci dan momen Lebaran tanpa khawatir mengalami gangguan kesehatan.

Baca juga:

The Latest