Fakta Ngiler saat Tidur, Apa Benar karena Kelelahan?
Nyatanya, kelelahan bukan menjadi faktor seseorang ngiler saat tidur
12 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ngiler atau bahasa medisnya sialorrhea dan hypersalivation ini adalah kondisi di mana keluarnya air liur dari dalam mulut saat tidur. Seseorang yang berada di kondisi tersebut dianggap melakukan suatu hal yang normal.
Namun, mengapa bisa terjadi? Apakah benar ngiler disebabkan karena kelelahan akibat beraktivitas sepanjang hari?
Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Nadia Laydrus melalui video di tiktoknya mengenai fakta seseorang ngiler saat tidur. Video tersebut ia unggah di Instagram pribadinya pada Minggu (20/06/2021).
Maka dari itu, yuk simak beberapa rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai beberapa fakta ngiler saat tidur.
Baca sampai habis ya!
1. Otak tetap memerintahkan mulut untuk memproduksi air liur saat tidur
Ternyata, air liur yang keluar dari dalam mulut saat seseorang tidur disebabkan karena adanya produksi air liur yang berlebih.
Air liur atau saliva terus diproduksi oleh kelenjar liur yang nantinya dikendalikan oleh otak seseorang. Saat seseorang tidur, kondisi otak masih bisa memerintahkan organ tubuh lainnya untuk dikendalikan.
Salah satu perintah dari otak saat seseorang tidur yakni memerintahkan mulut untuk memproduksi air liur.
Editors' Pick
2. Fungsi tubuh melemah atau mati sementara saat tidur
Faktanya adalah saat seseorang tidur, fungsi tubuh melemah atau mati sementara kecuali jantung, paru-paru, dan otak yang masih bisa memerintah sekaligus mengendalikan tubuh.
Maka dari itu, semua otot-otot tubuh termasuk otot yang berada di bagian wajah ikut melemah sepanjang malam hari. Hal ini membuat otot yang berada di bagian mulut menjadi mati untuk sementara.
Nah, walaupun sedang tidur, bukan berarti tubuh seseorang tidak bisa melakukan apapun. Seseorang tersebut masih tetap bisa melakukan aktivitas karena diperintahkan oleh otak.
Seperti penjelasan di atas, otaklah yang nantinya akan memerintahkan mulut untuk memproduksi air liur saat tidur.
Namun, refleks menelan itu mati untuk sementara. Akibatnya, air liur yang tadi sudah diproduksi di dalam mulut menjadi menggenang karena tidak ada daya tampung yang bisa kuat untuk menahan air liur tersebut.
3. Posisi tidur yang miring dengan mulut terbuka bisa menjadi salah satu faktor ngiler
Tidak hanya faktor dari ketidakmampuan daya tampung yang bisa menampung air liur di dalam mulut tersebut, masih ada faktor lain yang membuat seseorang ngiler saat tidur.
Salah satu faktor lainnya adalah karena posisi tidur yang miring bisa menyebabkan air liur cepat keluar dari sisi mulut yang terbuka tersebut.
Namun, tidak hanya posisi miring saja. Jika mulut terbuka saat tidur juga bisa membuat peluang ngiler saat tidur semakin besar.
Mulut saat tidur bisa terbuka karena membutuhkan oksigen yang lebih banyak lagi. Hal ini menyebabkan air liur terbendung dan keluar dari dalam mulut.
Jadi, sudah jelas bahwa ngiler saat tidur disebabkan karena kelelahan adalah alasan yang mitos ya!
4. Adanya penyakit gangguan pernapasan yang menjadi faktor ngiler
Selain karena produksi air liur yang berlebih saat tidur atau karena posisi tubuh yang miring, ngiler saat tidur juga bisa disebabkan karena faktor lainnya.
Faktor lainnya tersebut adalah adanya akibat dari penyakit gangguan pernapasan yang nantinya membuat hidung seseorang tersumbat.
Tanpa disadari, mulut menjadi lebih terbuka yang berubah fungsi menjadi saluran pernapasan yang membutuhkan banyak oksigen.
Jadi, perhatikan kesehatan pada pernapasan ya!
5. Lakukan ini untuk menghilangkan kebiasaan ngiler saat tidur
Tenang saja, kebiasaan ngiler bisa dicegah dan diubah dengan beberapa cara berikut ini:
- Ubahlah posisi tidur
Posisi tidur yang kerap kali dilakukan yaitu dengan miring ke kanan atau ke kiri. Untuk mencegah kebiasaan ngiler saat tidur, bisa mengubah posisi tidur menjadi posisi terlentang ke atas.
Agar lebih nyaman, bisa memposisikan letak bantal atau guling di sebelah sisi kanan dan kiri. Dengan begitu, posisi tidur seseorang tidak akan berubah-ubah.
Tidak lupa juga untuk menggunakan bantal tidur yang tidak keras atau terlalu tinggi. Nantinya, posisi kepala akan setara atau sejajar dengan tubuh, punggung atas, dan tulang belakang
Dengan posisi tidur seperti ini, tidur tidak akan mengeluarkan air liur kembali
- Mengonsumsi obat alergi atau sinus
Langkah kedua yakni dengan mengonsumsi obat alergi atau sinus agar hidung tidak tersumbat. Jika hidung tersumbat, nantinya mulut akan terbuka dan ada kemungkinan air liur yang menggenang bisa keluar dari dalam mulut tersebut.
Agar pernapasan terasa aman dan bisa tidur nyenyak, solusinya adalah dengan memberikan obat untuk memperlancar pernafasan.
Alangkah lebih baik untuk mengecek pernapasan terlebih dahulu ya.
- Kurangi makanan yang manis-manis
Tidak hanya posisi tidur saja, ternyata mengonsumsi makanan yang manis-manis bisa menyebabkan seseorang ngiler saat tidur.
Hal ini disebabkan karena makanan yang manis atau mengandung gula bisa merangsang produksi air liur.
Maka, semakin banyak gula yang dikonsumsi akan semakin banyak juga air liur yang ada di dalam mulut.
Nah, itulah beberapa rangkuman yang telah Popmama.com rangkum mengenai beberapa fakta ngiler saat tidur.
Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa seseorang ngiler saat tidur bukan dikarenakan kelelahan disetiap harinya.
Baca juga:
- Ragam Kuliner Khas Indonesia yang Sering Hadir saat Tahun Baru Islam
- Alami Nyeri pada Sendi? Kenali Ciri dan Penyebab Asam Urat
- Bukan untuk Imun Saja, Berjemur juga Bisa Bantu Tidur Lebih Nyenyak