Tak Mundur, Pertunjukan Seni Tetap Hadir Meski di Tengah Pandemi
Pandemi Covid-19 melahirkan bentuk seni baru, The Last Five Years
19 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di tengah pandemi Covid-19 tidak membuat pertunjukan seni berhenti dan menyerah untuk berkarya. Bahkan terus melahirkan sebuah karya yang baru.
Seperti Jakarta Performing Arts Community (JPAC) yang melahirkan bentuk seni baru dengan pementasan ke-12 yang berjudul The Last Five Years pada akhir Juni 2021 secara daring.
“The Last Five Years kali ini berbeda dari yang sebelumnya dengan memadukan antara teater dengan cinema. Ingin mengeksplorasi kembali dengan menggabungkan dua hal yang berbeda,” jelas Fonyta Amran selaku sutradara JPAC The Last Five Years saat online press conference melalui daring pada Kamis (17/06/2021).
Dengan adanya paduan antara teater dan cinema tersebut, menjadi sebuah tantangan tersendiri. Apalagi berjalan di tengah Pandemi Covid-19.
Pasti seru sekali ya, Ma? Yuk, simak informasi lengkapnya mengenai The Last Five Years yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama.
1. Hanya dengan 2 pemeran, The Last Five Years mampu menghasilkan cerita yang unik
The Last Five Years merupakan sebuah drama musikal yang dikemas secara unik.
Berawal dari sebuah hubungan yang sudah lima tahun lamanya. Hubungan tersebut antara Jamie Wellerstein yakni seorang novelis yang sedang naik daun dengan Cathy Hiatt seorang aktris.
Walaupun hanya diperankan oleh 2 pemeran saja, tetap bisa memberikan sebuah alur cerita yang berbeda. Perbedaan tersebut di lihat dari kisah Cathy dan Jamie yang yang diceritakan secara kronologis terbalik dari sudut pandang masing-masing dan plot yang silang selama 5 tahun tersebut.
“Walaupun hanya dengan 2 peran, untungnya kita udah saling kenal dan saling menjaga mood satu sama lain,” ujar Taufan selaku Jamie saat konferensi pers melalui daring.
Cerita Cathy yang diceritakan dari akhir cerita sedangkan kisah Jamie yang diceritakan secara kronologis dari awal cerita. Dengan kedua ini, memiliki permasalahan cerita tersendiri.
“Nah, nantinya akan bertemu di satu scene bareng,” jelas Andrea sebagai Cathy saat konferensi pers melalui daring.
Dengan sedikit bocoran mengenai cerita uniknya, jadi semakin penasaran akan kisahnya ya, Ma?
Editors' Pick
2. Di balik prosesnya, ini tantangan yang dihadapi
Banyak sekali tantangan yang dihadapi selama proses pembuatan The Last Five Years. Mulai dari peran yang hanya dimainkan dengan 2 peran, proses diskusi pengambilan gambarnya, dan selama proses syuting agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada.
“Produksi musikal di pandemi pasti ada tantangan tersendiri dan tantangan ini suatu yang seksi. Tentu tangannya bertubi-tubi terutama untuk menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” ungkap Airin Efferin selaku produser JPAC The Last Five Years melalui daring.
Airin menambahkan dengan tantangan itu tidak membuat dia untuk berhenti berkarya meski di tengah pandemi.
“Kalau lokasi di taman, di film akan menggunakan lokasi taman asli. Berbeda dengan teater yang menggunakan panggung. Nah, ini membuat kita harus berpikir keras bagaimana kita bisa menyatukan dua hal tersebut,” ungkap Adriano Rudiman selaku Movie Director melalui daring.
Tidak hanya itu, tantangan lainnya muncul karena adanya penggabungan dua perspektif antara teater dan cinema. Mulai dari cara bloking, penggambarannya , hingga penyampaian pesan yang berbeda.
Maka, dengan tantangan ini sangat diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak. Untungnya, semua tantangan dapat dihadapi selama proses pembuatan The Last Five Years ini.
Banyak sekali tantangannya ya, Ma.