Kepadatan Gerbong Bisa Dipantau di Aplikasi KRL, Memudahkan Penumpang

Upaya KAI Commuter dalam meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi penumpang

27 November 2023

Kepadatan Gerbong Bisa Dipantau Aplikasi KRL, Memudahkan Penumpang
Unsplash/Fasyah Halim

Penumpang KRL Jabodetabek sering kali menghadapi situasi berdesakan dengan sesama penumpang di kereta atau gerbong, terutama pada jam sibuk.

Namun, saat ini, kekhawatiran tersebut dapat diatasi, karena calon penumpang memiliki kemampuan untuk memeriksa tingkat kepadatan KRL sebelum naik.

Cara untuk melakukan pengecekan kepadatan tersebut adalah melalui penggunaan sebuah aplikasi, yang dimaksud dengan C-Access, sebuah aplikasi dari produk PT Kereta Commuter Indonesia atau dikenal sebagai KAI Commuter.

Nah, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasi menarik terkait dengan kepadatan gerbong bisa dipantau di aplikasi KRL. Fitur-fitur dalam aplikasi ini dirancang untuk memungkinkan pemantauan kepadatan gerbong kereta, sehingga memberikan informasi yang berguna bagi para penumpang.

Yuk, simak informasi selengkapnya!

1. Kegunaan dari C-Access

1. Kegunaan dari C-Access
Pexels/Pixabay

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Atriviyanto menjelaskan pentingnya fitur ini untuk para penumpang. Apalagi sering kali terjadinya penumpukan di kereta yang berdekatan dengan akses tangga di stasiun.

Dengan fitur tersebut, calon penumpang dapat memonitor tingkat kepadatan di stasiun melalui aplikasi. Selanjutnya, jika stasiun tujuan mengalami kepadatan tinggi, maka aplikasi akan memberikan rekomendasi untuk stasiun terdekat lainnya.

Editors' Pick

2. Pengembangan kartu multi trip untuk penumpang

2. Pengembangan kartu multi trip penumpang
Instagram.com/commuterline

Asdo menyatakan bahwa mereka sedang dalam proses pengembangan konsep kartu multi trip (KMT) virtual. Hal ini bertujuan untuk menggantikan penggunaan kartu fisik di pintu stasiun.

Dengan kartu virtual ini, penumpang hanya perlu melakukan pemindaian atau scan untuk masuk ke stasiun. 

“Kita juga sedang mengembangkan KMT virtual. Jadi pengguna KRL nggak usah khawatir, misalnya kartunya tertinggal di rumah, tinggal buka gadget-nya, itu akan muncul KMT virtual yang persis aslinya, itu bisa di tap di e-gate, electric gate,” jelasnya.

3. Penurunan penumpang saat Nataru

3. Penurunan penumpang saat Nataru
Instagram.com/commuterline

Sebelumnya dilaporkan bahwa perkiraan menunjukkan jumlah penumpang KRL Commuter Line akan mengalami penurunan sebanyak 50 persen selama libur Natal 2023 dan tahun baru 2024.

Meskipun demikian, Anne Purba, Corporate Secretary KAI Commuter, menyatakan bahwa terdapat potensi peningkatan jumlah penumpang KRL Commuter Line pada hari Natal, meskipun diperkirakan tidak sepadat saat hari kerja.

4. KAI Commuter tidak mengurangi jumlah armada ketika sepi penumpang

4. KAI Commuter tidak mengurangi jumlah armada ketika sepi penumpang
Instagram.com/commuterline

Anne Purba juga membenarkan bahwa selama momen Nataru, stasiun KRL Commuter Line cenderung sepi penumpang karena mayoritas masyarakat telah pulang kampung.

Meskipun begitu, KAI Commuter tidak akan mengurangi frekuensi perjalanan, karena sistem KRL Commuter Line menggunakan mekanisme headway, yang berarti bahwa operasionalnya akan tetap berjalan baik dalam kondisi ramai maupun sepi.

Perkembangan terbaru dalam layanan KRL Commuter Line, seperti konsep kartu multi trip virtual dan aplikasi C-Access untuk memantau kepadatan, memberikan solusi inovatif bagi penumpang baik di saat banyak atau sepinya kepadatan penumpang.

Nah, itulah rangkuman informasi yang menarik terkaait kepadatan gerbong bisa dipantau di aplikasi KRL. Fitur ini meningkatkan kemudahan pada setiap pengalaman perjalanan para penumpang KRL Commuter Line.

Baca juga:

The Latest