Merebaknya penyebaran Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona tentu membuat banyak orang semakin merasa perlu waspada diri. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi melebarnya penyebaran virus ini.
Salah satunya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit juga telah mengeluarkan pedoman untuk membatasi penyebaran Covid-19, yang mencakup rekomendasi untuk melakukan social distancing atau "jarak sosial."
Istilah seperti ini digunakan para ahli yang merujuk pada upaya kesadaran masyarakat untuk mengurangi kontak erat antara orang-orang. Sehingga diharapkan dapat membantu menghambat penyebaran virus corona kepada masyarakat luas.
Berikut dos & don'ts social distancing yang bisa dilakukan untuk menjaga jarak sosial dalam menghambat penyebaran virus corona.
Cara satu ini cukup efektif dilakukan pada negara asal virus ini berasal, China. Tidak hanya China, Korea juga melakukan hal yang sama kepada masyarakatnya untuk menghindari berkumpul di tempat umum.
Crystal Watson, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security mengatakan bahwa hal ini sebenarnya tergantung pada konteks lokal.
Jika situasinya sudah terbukti bahwa penyakit ini telah menyebar secara luas, maka orang akan memilih tinggal di rumah dan menghindari tempat yang ramai.
2. Tidak memiliki gejala, diperbolehkan berkumpul bersama
Freepik
Watson juga menyebutkan, selagi orang-orang dalam perkumpulan kecil tidak memiliki gejala penyebaran virus Covid-19 seperti demam tinggi, batuk dan masalah pernapasan, sebenarnya berkumpul bersama tidak masalah.
Tetapi berbeda dengan Albert Ko, ketua departemen epidemiologi di Yale School of Public Health, yang menyebutkan bahwa lebih baik menghindari adanya perkumpulan terlebih dahulu. Baik dalam keadaan sehat ataupun tidak.
Meski demikian, jika memang keperluan mendesak, hal yang harus dilakukan adalah usahakan untuk tidak duduk terlalu dekat, rajin cuci tangan dengan sabun, hindari menyentuh wajah, baik mulut atau mata sebelum tangan benar-benar dalam keadaan bersih.
Lakukan cuci tangan pakai sabun sebelum beraktivitas dan setelah beraktivitas termasuk setelah bertemu dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial tentu saja manusia butuh adanya interaksi dengan sesama, jadi para ahli menyebutkan bahwa pergi kencan dengan pasanganmu tidaklah masalah, yang dikhawatirkan adalah ketika berkumpul bersama di tempat yang ramai.
Watson menyebutkan bahwa berkencan bukanlah masalah besar jika pasanganmu tidak memiliki gejala penyebaran virus Covid-19, tetapi usahan untuk menghindai keramaian dan kegiatan dalam ruangan yang memungkinkan banyak orang menyentuh permukaan atau benda yang sama.
Jika kamu merasa khawatir dan perlu waspada, kamu bisa melakukan kencan melalui panggilan video jika kamu dan pasangan sedang dalam kondisi berjarak.
Atau cukup berkumpul di rumah seusai pulang kerja. Pastikan kamu dan pasanganmu langsung mandi man mengganti pakaian setelah tiba di rumah.
Editors' Pick
4. Bolehkah pergi ke tempat gym?
Freepik/jcomp
Tempat gym dikatakn sebagai tempat yang memungkinkan banyak orang menyentuh permukaan atau benda yang sama.
Albert Ko menjelaskan untuk rajin bercuci tangan setelah melakukan olahraga di tempat kebugaran.
Hal ini karena banyaknya orang yang menyentuh alat di tempat kebugaran dan tanpa sadar tidak mengetahui apakah ada bekas cairan orang batuk atau bersin disana.
Jika kamu akan pergi ke tempat kebugaran, cobalah untuk pergi pada saat tempat tersebut sedikit sepi dari keramaian. Kamu juga bisa melakukan olahraga dalam ruangan yang dilakukan di rumah tanpa perlu keluar ke tempat kebugaran.
Jika terpaksa pergi ke tempat kebugaran, pilih tempat yang tidak terlalu ramai, pakai hand sanitizer sebelum menyentuh apapun dan jaga jarak dengan pengunjung lainnya.
Pastikan kamu langsung membersihkan tubuh termasuk cuci tangan pakai sabun setelah berolahraga.
5. Menghindari belanja dan transportasi umum
riverview.org
Merebaknya virus Covid-19 tentu membuat banyak orang merasa khawatir dan tidak ingin pergi keluar rumah untuk sementara waktu. Misalnya saja dengan berbelanja kebutuhan bulanan.
Tetap tenang dan jangan panik, yang perlu diingat adalah selalu menuci tanganmu pakai sabun.
Begitu pula dengan menggunakan transportasi umum.
Kemungkinan penyebaran virus karena berada dan memegang permukaan di tempat yang sama tentu membuatmu merasa khawatir. Kuncinya adalah tidak panik berlebih.
Cobalah gunakan transportasi umum pada jam luang agar tidak terlalu ramai. Gunakan masker jika kamu sedang dalam kondisi tidak fit, serta mencuci tangan setelah bepergian menggunakan transportasi umum.
6. Membatalkan untuk hadir di sebuah undangan pesta
www.mytoba.ca
Watson menyebutkan sulit bertanya kepada semua orang apakah mereka merasa sakit atau tidak, karena dalam undangan baik pernikahan ataupun pesta lainnya tentu akan berkumpul dengan banyak orang. Baik yang sedang dalam keadaan sehat, maupun tidak fit.
Ada baiknya menahan tamu yang sedang dalam kondisi tidak fit agar tidak menghadiri acara yang bersangkutan.
Seperti kata Albert Ko yang menyebutkan jika acara itu bisa ditunda atau dibatalkan, sebaiknya usahakan untuk tidak pergi.
Mengingat menghadiri undangan sebuah acara berarti berkumpul dengan banyak orang yang tidak diketahui sedang dalam keadaan sehat atau tidak. Jadi lebih baik menghindari dengan mengatakan permintaan maaf yang sejujurnya kepada yang bersangkutan.
7. Jaga jarak jika kamu sedang dalam kondisi tidak sehat
Freepik
Dari banyaknya pemaparan, hal yang paling penting tentu berasal dari dalam dirimu sendiri. Dibutuhkan kesadaran yang lebih pada diri sendiri, jika kamu merasa dalam kondisi tidak fit, maka sebaiknya menghindari perkumpulan dengan orang lain.
Orang yang sedang sakit dikatakan lebih mudah menyebarkan berbagai virus dari sakit yang ia derita. Sehingga sebaiknya beristirahat di rumah dan menjaga jarak dengan lingkungan sekitar sampai kondisimu sudah membaik.
Namun jika memang kondisi mendesak untuk tetap pergi dalam kondisi tidak fit, yang kamu perlukan adalah menggunakan masker untuk menghindair penyebaran virus kepada orang sekitar dan tetap jaga jarak agar orang lain tidak mudah tertular.
Tetap konsumsi suplemen untuk proses penyembuhan yang lebih cepat. Konsultasikan segera ke dokter agar kamu mendapat obat yang dibutuhkan.
8. Menjaga jarak jika sedang dalam karantina
IDN Times/ ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Jika kondisi kesehatanmu terus memburuk dan memiliki gejala dari penularan virus Covid-19, maka dokter memintamu untuk dilakukan karantina selama paling tidak 14 hari.
Selama masa karantina, maka orang benar-benar tidak boleh berada di ruang fisik yang sama selain dokter yang merawat.
9. Tidak masalah berada di wilayah karantina
IDN Times/Wira Sanjiwani
Banyak orang merasa khawatir ketika wilayah tempat tinggal mereka berada di tempat karantina orang dengan gejala virus Covid-19.
Sebenarnya tidak masalah selagi kamu tidak bersentuhan langsung dengan orang yang mengalami gejala tersebut.
Carolyn Cannuscio, direktur penelitian di Pusat Inisiatif Kesehatan Masyarakat di University of Pennsylvania menyebutkan bahwa orang yang tinggal di sekitar tempat karantina sebenarnya aman jika mereka berjalan disekitar sana. Namun tetap tidak diperbolehkan bersentuhan langsung dan harus berjaga jarak dengan orang yang sedang masa karantina.
Prinsip social distancing tetap harus dijalankan.
Itulah yang bisa dan tidak bisa kamu lakukan terkait social distancing demi mencegah penyebaran wabah virus corona, Covid-19. Tetap rajin mencuci tangan pakai sabun dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar ya!