Endometriosis Usus: Kenali Gejala, Pencegahan dan Pengobatan
Apa itu endometriosis usus? Yuk, simak jawabannya disini!
8 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Endometriosis merupakan kondisi di mana sel-sel yang ada di lapisan rahim ditemukan di bagian tubuh lain, seperti ovarium atau saluran tuba. Normalnya jaringan endometrium ini tumbuh di dalam rahim, namun selain rahim, endometriosis juga bisa berkembang di tempat lain salah satunya usus.
Sekitar 10 persen perempuan usia reproduksi akan menyebabkan rasa sakit dan kadang-kadang infertilitas, menurut American College of Obstetricians and Gynaecologists.
Endometriosis usus sering salah didiagnosis sebagai sindrom iritasi usus yang terjadi ketika lesi tumbuh pada peritoneum (selaput yang melapisi bagian dalam perut dan menutupi organ perut), dubur, usus, dan kadar usus yang lebih dalam lainnya.
Menurut Tamer Seckin, MD, seorang ginekolog bersertifikat dan ahli bedah laparoskopi di New York City, 90 persen kasus endometriosis usus melibatkan bagian panggul usus besar (rektum dan usus sigmoid), 10 persen lainnya melibatkan usus buntu dan ileum (segmen akhir dari usus kecil).
Untuk mengetahui lebih jelas gejala dan pengobatannya, simak informasi yang sudah Popmama.com rangkum melalui Everyday Health berikut ini.
1. Dua tipe endometriosis usus
Menurut Endometriosis News, endometriosis usus dapat muncul dalam dua cara:
- Endometriosis usus superfisial yang terjadi pada permukaan usus.
- Endometriosis usus yang dalam menembus dinding usus.
Editors' Pick
2. Gejala endometriosis usus
Sebagian besar gejala jauh lebih buruk selama menstruasi, sekitar 80 persen pasien remaja memiliki gejala perut dengan periode: ketidaknyamanan, gas, kembung, dan diare.
Gejalanya mereda dengan perkembangan penyakit dan seorang pasien akan mengalami buang air besar yang menyakitkan, disertai dengan rasa sakit saat berhubungan seks, serta sembelit, diare, dan kembung.
Menurut Seckin, yang juga penulis The Doctor Will See You Now, berikut gejala yang perlu diwaspadai:
- Ketidaknyamanan perut dan rasa sakit
- Mual dan kembung
- Kram atau nyeri usus yang parah
- Nyeri panggul saat berhubungan seksual
- Sembelit dan diare
- Gerakan usus yang menyakitkan
- Nyeri pada dubur
3. Pencegahan dengan periksa sedini mungkin
Jika merasakan gejala yang sudah disebutkan, ada baiknya kamu segera memeriksakan pada dokter atau akan berisiko jika menunda mengobati endometriosis usus yang dialami.
Selain menurunkan kualitas hidup secara signifikan, Seckin juga menyebutkan bahwa lesi kecil pada usus nanti dapat berkembang dan menjadi lesi dengan ketebalan penuh yang menyebabkan obstruksi dan mungkin memerlukan operasi usus besar.
Jadi jika kamu merasa khawatir dengan gejala yang kamu alami, sebaiknya perikskan sejak dini ya. Sebab endometriosis usus membutuhkan waktu bertahun-tahun dalam mendiagnosis. Endometriosis usus sering kali salah didiagnosis sebagai iritasi usus besar.
Ken Sinervo, MD, seorang ahli bedah endometriosis dan direktur medis untuk KTK di Atlanta menyebutkan bahwa, pasien dengan endometriosis usus mungkin memerlukan waktu lima tahun lebih dari itu.
4. Perawatan yang efektif untuk endometriosis usus
Setelah didiagnosis endometriosis usus, ada berbagai jalur pengobatan yang bisa dilakukan sebagai berikut:
- Eksisi dedah lesi: Jika lesi berada di dalam usus, prosedur ini disebut pencukuran dubur. Satu studi menemukan bahwa perempuan yang menderita infertilitas karena endometriosis usus memiliki peningkatan kesuburan pasca operasi yang signifikan.
- Diberikan obat nyeri: Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) adalah penghilang rasa sakit yang tersedia tanpa resep, bisa digunakan untuk meredakan nyeri pada usus.
- Terapi Hormon pil KB, tambalan, dan cincin vagina dengan estrogen dan progestin: Kontrasepsi khusus progestin yang tersedia dalam bentuk pil, IUD, dan suntikan seperti Depo-Provera (medroksiprogesteron), dan terapi GnRH seperti Orilissa (elagolix), Lupron (leuprolide) juga bisa mengurangi gejala nyeri yang dirasakan.
Selain pengobatan diatas, tetap jaga pola hidup sehat untuk mencegah endometriosis usus sejak dini. Sebab dengan pola hidup yang sehat, dapat membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Semoga bermanfaat dan sehat selalu, ya!