Ini Alasan Mengapa Laki-Laki Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19
Ternyata begini alasannya
7 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semakin banyaknya korban yang terinfeksi virus Covid-19 ini membuat sejumlah ilmuwan diberbagai negara gencar melakukan berbagai penelitian terkait pandemi yang sedang dialami di seluruh dunia ini.
Seperti yang dicatat sebuah data statistik bahwa lebih banyak laki-laki daripada perempuan dilaporkan sebagai korban virus Covid-19. Seperti disampaikan Koordinator Respons Coronavirus White House, Dr Deborah Birx dua minggu lalu bahwa ada tren kasus yang memprihatinkan.
"Kematian para laki-laki tampaknya dua kali lipat dari setiap kelompok usia perempuan," dikutip Metro.
Global Health juga telah mengumpulkan bahwa di beberapa negara ada banyak laki-laki yang didagnosis terinfeksi virus ini dan meninggal dunia. Aljazeera pun mengungkapkan bahwa 2,8 persen laki-laki yang tertular virus meninggala dunia, dibandingkan dengan 17,7 persen perempuan yang tertular.
Temuan itu juga terbukti di negara Italia, yang mana tingkat kematian saat ini mencapai 7,2 persen pada laki-laki dan 4,1 persen pada perempuan.
Namun sebenarnya apa alasan laki-laki cenderung berisiko meninggal akibat Covid-19 daripada perempuan? Meski belum ada jawaban pasti yang diberikan para ilmuwan, beberapa teori ini dirasa menjadi jawaban mengapa laki-laki lebih rentan daripada perempuan.
1. Gaya hidup tidak sehat
Teori paling umum adalah, laki-laki cenderung memiliki kebiasaan tidak sehat, khususnya dengan pengembangan penyakit kronis seperti akibat merokok atau minum-minuman beralkohol.
Data yang dikumpulkan pada tahun 2015 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa laki-laki biasanya minum alkohol sekitar lima kali lebih banyak daripada perempuan, serta lebih mungkin merokok dibanding perempuan.
Merokok bisa menyebabkan komplikasi seperti kesulitan bernapas dan pneumonia jika terinfeksi virus corona. Hal ini karena kesehatan pernapasan yang cenderung buruk. Serta berisiko lebih tinggi alami penyakit paru obstruktif kronik (COPD) yang diperburuk oleh virus.
Perokok juga lebih cepat menangkap virus karena tindakan meletakan tangan ke mulut, terlebih menggunakan tangan yang tidak dicuci untuk menggulung rokok atau berbagai dengan orang lain.
2. Kebersihan tangan
Rajin mencuci tangan menggunakan sabun di bawah air yang mengalir dianggap paling efektif dalam mengendalikan berbagai penyakit. Tetapi sebuah penelitian menunjukkan bahwa laki-laki mungkin lebih buruk dalam hal kebersihan tangan dibanding perempuan.
Sebuah studi di AS tahun 2009 menunjukkan, hanya 31 persen laki-laki yang mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum, hal ini jauh dengan perempuan sebanyak 65 persen.
Perempuan juga cenderung menggunakan sabun saat mencuci tangan, inilah mengapa laki-laki lebih rentan dari perempuan.